PKM Peningkatan Nilai Tambah Produk Lidah Buaya Di Desa Bojongjengkol Kec. Indihiang Kota Tasikmalaya

Dyadi Heryadi(1), Betty Rofatin(2),


(1) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
(2) Agribusiness Dept

Abstract

Pengangguran secara umum masih menunjukkan angka tinggi, di Jawa Barat mencapai 1,79 juta orang atau 8,72 persen dari jumlah angkatan kerja, penduduk miskin sebanyak 4,48 juta orang atau 9,57 persen. Salah satu langkah tepat mengurangi angka pengangguran adalah mencetak Wirausahawan baru, seperti yang tengah gencar dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat. Salah satunya dengan mendorong dan memotivasi MEP (Mitra Ekonomi Produktif) untuk meningkatkan kinerjanya melalui peningkatan nilai tambah produk sehingga menjadi Wirausahawan yang handal dan mandiri. Pemberdayaan kelompok MEP ini memanfaatkan Program Kemitraan Masyarakat yang digagas DRPM Ditjen Penguatan Risbang. Tujuan kegiatan ini terdiri dari Optimalisasi dan diversifikasi Produk Olahan Lidah Buaya, Kemitraan penyediaan bahan baku, dan Pemasaran serta Publikasi. Metode yang dilaksanakan terdiri dari Penyuluhan, FGD/Focus on Group Discussion, Pelatihan dan Pendampingan. Dilaksanakan sejak Februari 2018 di Mitra MEP LIBUA dan Kelompok Tani Jembar II Desa Margahayu Kec. Manonjaya Kab.Tasikmalaya. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, penyuluhan, pendampingan dan evaluasi & Pelaporan. Simpulan :  a) Secara umum kegiatan PKM telah terlaksana dengan baik dan berbagai permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya telah dapat diatasi walaupun belum optimal. Kemitraan diantara kedua mitra terjalin dengan baik dan diharapkan akan berlanjut untuk menciptakan sinergi dan kerjasama yang saling menguntungkan; b) Kegiatan PKM telah dapat meningkatkan daya saing, meningkatkan penerapan IPTEK di masyarakat khususnya pada mitra dan telah dapat meningkatkan perbaikan tata nilai masyarakat.

Keywords

Program Kemitraan Masyarakat (PKM);, Lidah Buaya; Mitra Ekonomi Produktif (MEP); Daya Saing

Full Text:

PDF

References

Alfath Desita Jumiar, 2013. Strategi Peningkatan Dayasaing Agroindustri Lidah Buaya di Kota Pontianak. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Betty Rofatin, D.Yadi Heryadi. 2013. Potensi dan Peluang Pengembangan Agroindustri Minuman Lidah Buaya (Nata de aloe) di Kota Tasikmalaya. Prodi Agribisnis Fak.Pertanian Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.

BPS Provinsi Jawa Barat, 2017. Jawa Barat dalam Angka. Bandung.

D. Yadi Heryadi. 2016. Karakteristik Produk Hasil Pertanian dan Penanganannya. Modul Pelatihan Pengembangan Lidah Buaya di Tasikmalaya. Fak.Pertanian Univ. Siliwangi. Tasikmalaya.

Hayami, Y., T, Kawagoe, Y. Morooka dan M. Siregar, 1987, Agricultural Marketing and Processing in Upland Java A Perspective from A Sunda Village, CGPRT Centre, Bogor

Info Jabar. 2017. Jawa Barat Targetkan Cetak 100 Ribu Wirausaha Baru. Bandung

Mas’ud Effendi. 2010. Karakteristik Produk Hasil Pertanian. http://masud.lecture.ub.ac.id/ diunduh pada tanggal 10 Agustus 2018.

Shimp. A Terrence. 2014. Komunikasi Pemasaran Terpadu. Salemba Empat. Jakarta.

Sudirman Haseng. 2017. FORUM APEC 2017: RI Dorong UMKM Berbasis Pemberdayaan Perempuan. Forum Asia Pacific Economic Cooperation-World Economic Forum (APEC WEF) 2017. Bisnis Indonesia 3 Oktober 2017. Jakarta

Wijayanti, Ethika dan Widyarini. 2007. Prospek pengembangan agroindustri minuman lidah buaya di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Program Studi Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto: Jawa Tengah.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License