PERBAIKAN PROSES PRODUKSI DAN KREASI DESAIN GERABAH DI DESA KESILIR KECAMATAN WULUHAN UNTUK MENDUKUNG INDUSTRI KREATIF DI KABUPATEN JEMBER
(1) Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember
Abstract
Industri kreatif diyakini dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan bagi suatu daerah. Industri kreatif berbasis kebudayaan dan kekayaan budaya lokal dinilai perlu untuk dikembangkan. Salah satu industri kreatif yang berkembang di  dusun Demangan Babatan- desa Kesilir-kecamatan Wuluhan kabupaten Jember adalah industri kerajinan gerabah, dengan produk utamanya berupa cobek, pot, kendi, gentong, wadah sambal, dan alat untuk membuat serabi. Jumlah pengrajin di dusun Demangan mencapai 40 KK, aktivitas membuat kerajinan tanah liat ini pun telah dilakukan secara turun temurun dan  mampu menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat setempat. Kendala internal yang dihadapi pengrajin gerabah di desa tersebut adalah SDM yang masih rendah, design dan alat pemutar gerabahnya masih sederhana sehingga kualitas dan kuantitas produknya masih belum optimal serta tempat produksi gerabahnya sangat memprihatinkan. Dalam rangka untuk membantu pengembangan industri kreatif gerabah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produkmaka diperlukan berbagai upaya. Upaya-upaya tersebut adalah melalui perbaikan proses produksi, dengan  penerapan teknologi tepat guna dan tepat sasaran yang berupa bantuan alat/mesin pemutar gerabah, perbaikan tempat produksi gerabah. Guna meningkatkan kualitas produksi gerabah maka dilakukan upaya pelatihan dan sekaligus pendampingan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi desain gerabah sehingga dapat dihasilkan  produk yang variatif  sehingga lebih diminati oleh konsumen dan laku di pasaran. Selain itu juga dilakukan pendampingan dalam hal pemasaran produk dengan strategi pemasaranberbasis E-Commersee. Pengembangan industri kreatif gerabah khas desa Kesilir, Wuluhan diharapkan dapat meningkatkan penghasilan pengrajin gerabah,  dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. Keberhasilan pengembangan industri kreatif gerabah khas Kabupaten Jember dapat menjadikan Desa Kesilir-Wuluhan sebagai desa percontohan yang dapat sukses berkembang dan mandiri dalam menciptakan industri kreatif.
Â
Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bahren, Hidayat, H. N., Sudarmoko, Setyaka, V. 2014. Industri Kreatif Berbasis Potensi Seni Dan Sosial Sudaya di Sumatera Barat. Jurnal Ekspresi Seni. 16(1): 133 – 155.
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2009. StudiIndustri Kreatif Indonesia. Jakarta: Depdag.RI.
Efyou,2011.SeniGerabahMerupakanKekayaanBangsaIndonesia.http://artikellama.blogspot.com/2011/03/seni-gerabah-merupakan-kekayaan-bangsa.html
Fitriana, A, N., Noor, I., Hayat, A. 2014. Pengembangan Industri Kreatif Di Kota Batu (Studi Tentang Industri Kreatif Sektor Kerajinan Di Kota Batu). Jurnal Administrasi Publik. 2(2):281 – 286.
ISI,2010.PengertianGerabah,Denpasar:InstitutSeniIndonesia.http://www.isi-dps.ac.id/berita/pengertian-gerabah.
Kusman,M.R.,2017. Aneka Gerabah. PT Saka Mitra Kompetensi Sarjana, Klaten
Mangifera, L. 2016. Pengembangan Industri Kreatif Produk Batik Tulis Melalui Value Chain Analysis. The 3rd University Reserach Colloqoium. 157 – 166.
Margana, 2009.Pemberdayaan Perempuan Pengrajin Gerabah di Kabupaten Pacitan untuk Meningkatkan Perekonomian Keluarga dan Mendukung Pengembangan Pariwisata Daerah, Surakarta: Universitas Sebelas Maret (Laporan PenelitianHibah PrioritasNasional).
Mudra, I Wayan, 2008.Eksistensi Gerabah Tradisional sebagai Warisan Budaya Bali.http://forum.isi-dps.ac.id akses 30/09/2018
Raharjo, T., 2009. Globalisasi Kerajinan Keramik Kasongan. Program Pasca Sarjana ISI, Yogyakarta
Raharjo, T., 2009. Histori Gerabah Kasongan. Program Pasca Sarjana ISI, Yogyakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License