EFEKTIVITAS PEMBERIAN MINYAK SAWIT DAN MINYAK LEMURU DALAM MEMPERCEPAT PUBERTAS TIKUS BETINA

Mirtaati Na’ima(1), R. Susanti(2), Wulan Christijanti(3),


(1) FMIPA UNNES Gd D6 Lt 1 Jln. Raya Sekaran- Gunungpati- Semarang 50229 Telp./Fax. (024) 8508033
(2) FMIPA UNNES Gd D6 Lt 1 Jln. Raya Sekaran- Gunungpati- Semarang 50229 Telp./Fax. (024) 8508033
(3) FMIPA UNNES Gd D6 Lt 1 Jln. Raya Sekaran- Gunungpati- Semarang 50229 Telp./Fax. (024) 8508033

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas pemberian minyak sawit dan minyak lemuru dalam mempercepat pubertas tikus betina, pada parameter peningkatan berat badan, berat ovarium dan perkembangan folikel ovarium. Tikus betina usia 21 hari sebanyak 20 ekor dibagi menjadi 4 kelompok variasi pemberian minyak sawit dan minyak lemuru per oral, yaitu kelompok A (0%+0%), B (3%+3%), C (4%+4%), dan D (5%+5%). Pada akhir penelitian (hari ke-20), dilakukan pengambilan data peningkatan berat badan, berat ovarium, dan perkembangan folikel ovarium. Data dianalisis secara deskripsi dan statistik dengan anava satu arah. Jika terdapat perbedaan, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minyak sawit dan minyak lemuru dapat mempercepat pubertas tikus betina khususnya dari peningkatan berat badan, berat ovarium, dan perkembangan folikel ovarium. Dosis paling efektif untuk mempercepat pubertas adalah 4% minyak sawit + 4% minyak lemuru.

 


This study was aimed to examine the effectiveness of palm and lemuru oil for the acceleration of female rat puberty, especially in increasing the body weight, the ovarian weight and the follicle development. Twenty female rats aged 21 days were divided into 4 based on the variation of orally feeding palm and lemuru oil, namely group A (0% +0%), B (3% +3%), C (4% +4%), and D (5% +5%). At the twentieth day, data of the increase of the body weight, the ovarian weight and the follicle development were collected and then analyzed descriptively and statistically using one-way ANOVA. For any difference, the Least Significance Difference Test would be performed. The result of this study showed that palm and lemuru oil can accelerate the puberty of female rats. The most effective dose was 4% palm oil and 4% lemuru oil.

Keywords

Female rat puberty; Lemuru oil; Palm oil

Full Text:

PDF

References

Brook CGD & Marshall NJ. 1996. Essential endocrinology. Edisi Ketiga. United Kingdom: Blackwell Publishing.

Frisch RE, Hegsted DM & Yoshinaga K. 1975. Body weight and food intake at early estrus of rats on a high-fat diet. J. Proc. Nat. Acad. Sci. 72(10): 4172-6.

Gunawan S. 2004. Peran nutrisi pada reproduksi ternak. Diunduh di http://www.rudyct.com/ tanggal 7 Oktober 2010.

Isnaeni W, Fitriyah A & Setiyati N. 2009. Studi penggunaan prekursor steroid dalam pakan terhadap kualitas reproduksi burung puyuh jantan. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Tahun II. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Junqueira LC, Carneiro J & Kelley RO. 1995. Basic Histology. Edisi Kedelapan. Norwalk: Appleton & Lange.

Khoddami A, Ariffin AA, Bakar J & Ghazali HM. 2009. Fatty acid profile of the oil extracted from fish waste (head, intestine and liver) (Sardinella lemuru). World Applied Sciences Journal. 7(1): 127-31.

Kusumawati D. 2004. Bersahabat dengan hewan coba. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mukherjee S & Mitra A. 2009. Health effects of palm oil. The Journal of Human Ecology. 26(3): 197-203.

Murasawa M, Takahashi T, Nishimoto H, Yamamoto S, Hamano S & Tetsuka M. 2005. Relationship between ovarian weight and follicular population in Heifers. Jurnal of Reproduction and Development. 51(5): 689-93.

Nakada K, Moriyoshi M & Nakao T. 2001. Changes in peripheral level of luteinizing hormone and follicle stimulating hormone in prepubertal Heifers after estradiol treatment. Journal of Reproduction and Development. 47(6): 341-9.

Nalbandov AV. 1990. Fisiologi reproduksi pada mamalia dan unggas. Jakarta: Universitas Indonesia.

Ratnawati D, Pratiwi WC & Affandhy L. 2007. Petunjuk teknis penanganan gangguan reproduksi pada sapi potong. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengem-bangan Pertanian Departemen Per-tanian.

Saerang JLP. 1997. Pengaruh minyak nabati dan lemak hewani dalam ransum puyuh petelur terhadap performan, daya tetas, kadar kolesterol telur dan plasma darah. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Pascasarjana UGM.

Suandi IKG. 2004. Obesitas pada Remaja. Di dalam: Soetjiningsih (Eds). Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.

Suryawan WB. 2004. Pubertas Prekok. Di dalam: Soetjiningsih (Eds). Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.

Susanti R. & Christijanti W. 2008. Stimuli pematangan dini ovarium burung puyuh dengan interaksi fotoperiode dan gonadotropin releasing hormone. Jurnal MIPA. 31(1): 86-94.

[WHO] World Health Organization. 1993. Research guidelines for evaluating the safety and efficacy of herbal medicine. Manila: WHO.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.