Analisis Keanekaragaman Sagu (Metroxylon sagu Rottb.) pada Tiga Tipe Habitat di Pulau Padang Kepulauan Meranti

Yeni Rahayu(1), Fitmawati -(2), Herman -(3),


(1) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau, Indonesia
(2) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau, Indonesia
(3) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau, Indonesia

Abstract

Pulau Padang memiliki areal penanaman sagu (Metroxylon sagu Rottb.). Menurut pengetahuan masyarakat lokal terdapat tiga tipe habitat kebun sagu di Pulau Padang, yaitu Gambut, Kilang Manis, dan habitat bertanah liat. Produktifitas sagu berkorelasi dengan ketiga tipe habitat tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap keanekaragaman sagu pada tiga tipe habitat di Pulau Padang dan menentukan tipe habitat yang mendukung produktifitas sagu yang tinggi, sebagai informasi dasar bagi upaya konservasi habitat sagu. Sebanyak 19 individu sagu telah dikoleksi dari tiga tipe habitat dan diamati karakter morfologi dan agronominya. Hasil karakterisasi ditemukan tiga tipe variasi sagu yaitu sagu duri, sagu sengke, dan sagu bemban. Analisis kluster menunjukan bahwa tanaman sagu mengelompok pada tiga kelompok utama berdasarkan asal habitat dan keberadaan durinya pada tingkat kesamaan 31-88%. Berdasarkan analisis komponen utama membagi tanaman sagu menjadi 5 kelompok, cenderung mengelompok juga berdasarkan asal habitat dan keberadaan duri dengan nilai akumulasi keragaman dua komponen utama 58%. Tipe habitat kilang manis direkomendasikan sebagai habitat sagu yang perlu dikonservasi di pulau Padang.

Padang Island has a large sago plantation areas. Indigeneous people recognize three habitat types of sago in Padang island, i.e. peat, kilang manis and clay soil. The productivity of sago is closely correlated to the habitat types. The aims of this research were to reveal the diversity of Sago palms in three habitat types in Padang Island and to determine the habitat types which support high productivity of sago as the information base for conservation of sago habitats. The nineteen sago individuals were collected from three habitats and their morphological and agronomic characters were observed. The result of sago characterization obtained three variations of sago in Padang Island, namely Duri, Sengke and Bemban. The cluster analysis showed that sago dendrograms, which was grouped into three main groups based on similarities of origin and the presence of spines with 31-88% similarity coefficient. The principal component analysis classified the diversity of sago into five groups with 58% accumulated value of diversity. Furthermore, Kilang manis, which in recent study is known as a part of Peat habitat, needs to be conserved for sago plantation area.

Keywords

Diversity of Sago; Kilang manis; Meranti Archipelago; Padang Island; Sago (Metroxylon sagu Rottb.)

Full Text:

PDF

References

Ehara H, Slamet S, Chitoshi M, Shohei H, Tadashi M. (2000). Sago palm (Metroxylon sagu, Arecaceae) production in the eastern archipelago of indonesia: variation in morphological characteristics and pith dry matter yield. Economic Botany 54(2):197-206.

Gunawan H. (2007). Rawa Gambut; Tinjauan Ekologi, Konservasi dan Restorasi. Unpublished.

Hasibuan M. (2009). Pembuatan film layak makan dari pati sagu menggunakan bahan pengisi serbuk batang sagu dan gliserol sebagai plastisier. Tesis. USU. Program Pasca Sarjana.

Jong F S, Ho C A. (2011). Population structure and yields of natural sago forest for commercial operations. Prosiding The 10th International Sago Symposium; Bogor, 29-31 Oktober 2011. Bogor: ISPS dan IPB. Hlm 43-45.

Limbongan J. (2007). Morfologi beberapa jenis sagu potensial di papua. Jurnal Litbang Pertanian 26(1).

Oates C dan A Hicks. (2002). Sago starch production in asia and the pacific- problems and prospects. New frontiers of sago palm studies. Universal Academic Press, Inc. Tokyo.

Purnimasari. (2010). Di saat sagu jadi nafas kehidupan: menggantung asa di pelepah rumbia. Riau pos: Pekanbaru.

Sumaryono. (2007). Tanaman sagu sebagai sumber energi alternatif. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 29(4).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.