Peranan Tanaman terhadap Pencemaran Udara di Jalan Protokol Kota Semarang
(1) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Abstract
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor berpotensi meningkatkan pencemaran udara terutama di jalan-jalan protokol. Untuk mengurangi semakin tingginya bahan pencemar yang dihasilkan kendaraan bermotor, perlu adanya pohon-pohon yang berfungsi sebagai penyerap dan penjerap bahan pencemar dan debu di udara yang dihasilkan kendaraan bermotor. Tujuan penelitain ini adalah mengetahui peranan tanaman di jalan-jalan protokol Kota Semarang dilihat dari kualitas dan kuantitasnya. Data mengenai jenis tanaman peneduh yang ada di jalan protokol Kota Semarang dihitung dengan metode line intercept. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas udara di Kota Semarang sudah cukup mengkhawatirkan, hal ini dipandang dari kadar CO yang relatif tinggi. Hasil penelitian terhadap jenis tanaman yang ada di jalan protokol Kota Semarang, dapat diketahui jenis tanaman yang ditanam di 5 jalan protokol Kota Semarang berjumlah 29 jenis. Jenis maupun jumlah tanaman yang ada pada masing-masing stasiun penelitian tidak berpengaruh positif terhadap kadar bahan pencemar udara yang ada. Simpulan dari penelitian ini ialah kualitas maupun kuantitas tanaman yang ada pada jalan-jalan protokol lokasi penelitian tidak berpengaruh positif terhadap kadar bahan pencemar udara yang ada. Hal ini dikarenakan jenis dan jumlah tanaman pada masing-masing jalan protokol tidak sesuai dengan tanaman peneduh yang mempunyai fungsi sebagai penjerap dan penyerap polutan udara.
The increasing number of motor vehicles might potentially increase the air pollution in main roads. To reduce the increasing concentration of pollutants generated by motor vehicles, the trees are planted to absorb the pollutants and the dust in the air. The objective of the research was to understand the role of the plants along the main roads in Semarang City, from point of view of quality and quantity. Data on the kind and density of shedding plants along the main roads of Semarang City was collected using line intercept method. Result showed that the air quality of Semarang City has been worrying in terms of the high concentration of CO. There were 29 kinds of trees planted along 5 main roads in Semarang City. The kind and the number of plants in each station did not influence positively to the concentration of the air pollutants. It was concluded that the quality and the quantity of the plants along the study sites did not positively influence the concentration of the air pollutants. It was presumed that the kind and the number of plants along each ain road in Semarang was not appropriately functioning as the absorbants of the air pollutants.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. (2009). Daya Serap Pohon Terhadap Karbondioksida. Tunas Hijau, Indonesia, Kids and Young People do Actions for a Better Earth. Surabaya.
Anonim. (2010). Jumlah Kendaraan Bermotor Harus Dikendalikan. Diunduh dari jawa.infogue.com. Pebruari 2011.
Antari AARJ dan Sundra IK. (2002). Kandungan Timah Hitam (Plumbum) Pada Tanaman Peneduh Jalan di Kota Denpasar. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/4.pdf. 15 Maret 2012.
Chauhan A. (2010). Tree As Bio-Indicator Of Automobile Pollution In Dehradun City:A Case Study. New York Science Journal 3 (6): 88-95.
Direktorat Jendral Penata Ruang Departemen Pekerjaan Umum. (2008). Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. On line at http://www.scribd.com/doc/ 54505551/permen05-2008-RTH. [diakses tanggal 22 Mei 2011].
Hendrasarie N. (2007). Kajian Efektivitas Tanaman dalam Menjerap Kandungan Pb Udara. Jurnal Rekayasa Perencanaan 3 (2): 2007
Inayah SN, Thamzil L dan Etyn Y. (2010). Kandungan Pb Pada Daun Angsana (Pterocarpus indicus) dan Rumput Gajah Mini (Axonopus.Sp)Di Jalan Protokol Kota Tangerang. Jurnal Valensi 2 (1): 340-346.
Karliansyah NW. (1999). Klorofil Daun Angsana Dan Mahoni Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara, Jurnal Lingkungan Dan Pembangunan 19 (4): 290-305.
Kusminingrum N dan Gunawan. (2008). Polusi Udara Akibat Aktivitas Kendaraan Bermotor di Jalan Perkotaan Pulau Jawa dan Bali. Jurnal Jalan-Jembatan 25 (3): 314-326.
Menteri Kehutanan. (2004). P.03/Menhut-V/2004, Tentang Pedoman Penanaman Turus Jalan Nasional Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Kemenhut, Jakarta
Ngabekti S. (2004). Manfaat tanaman peneduh jalan dalam mempengaruhi lingkungan mikro dan kualitas udara di Kota Semarang. Jurnal Mipa 27 (1): 56-64.
Nugrahani P dan Sukartiningrum. (2008). Indeks Toleransi Polusi Udara (APTI) Tanaman taman Median Jalan Kota Surabaya. Jurnal Pertanian Mapeta 10 (2): 86-92
Riani D. (2010). Kotornya Udara Semarang. Suara Merdeka, 16 Januari 2011.
Suparwoko dan Firdaus. (2007). Profil Pencemaran Udara Kawasan Perkotaan Yogyakarta: Studi Kasus di Kawasan Malioboro, Kridosono, dan UGM Yogyakarta. Jurnal LOGIKA, 4 (2): 54-63.
Yang J, McBride J, Jinxing Z dan Zhenyuan S. (2005). The urban forest in Beijing and its role in air pollution reduction. Journal Urban Forestry & Urban Greening 3 : 65–78.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.