Eksplorasi dan Pengamatan Intensitas Serangan Hama Penting Tanaman Tebu di PTPN VII, Cinta Manis Sumatera Selatan

Dewi Meidalima(1), Ruarita Ramadhalina Kawaty(2),


(1) Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Sriwigama. Jln. Demang IV, Demang Lebar Daun Lorok Pakjo, Palembang (30137)
(2) Fakultas Pertanian Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No. 2446, Kamboja Palembang

Abstract

Penelitian bertujunan mengamati serangga-serangga hama penting yang menyerang tanaman tebu di PTPN VII, Cinta Manis Sumatera Selatan, dilakukan dari bulan Februari sampai September 2012. Metode survei langsung ke pertanaman dengan mengikuti jadual early warning system (EWS) PTPN VII. Hasil penelitian menemukan serangga hama penting tanaman tebu ialah penggerek batang bergaris (Chilo saccharipaghus), penggerek batang berkilat (Chilo auricilius), dan penggerek pucuk (Scirpophaga nivella). Gejala serangan penggerek batang dan pucuk tebu ditemukanpada umur 2 bulan, serangan tinggi pada umur 3-5 bulan, hal ini berkaitan dengan cuaca. Pada saat penelitian dilakukan serangan tertinggi terjadi pada bulan Mei sampai Juli, dengan suhu, curah hujan, jumlah hari hujan, dan kelembaban nisbi berturut-turut adalah 26,6OC, 245,5 mm, 17 hari dan 98%. Serangan pada tanaman muda, menyebabkan kematian. Pada tanaman yang sudah membentuk ruas, gejala penggerek batang jelas terlihat dari luar jika daun tebu “diklentek”. Gejala serangan penggerek pucuk terlihat pada helai daun yang berlubang.Intensitas serangan penggerek batang tertinggi pada umur tebu 3 bulan (6,69%), sedangkan intensitas serangan (2,97%) dan populasi penggerek pucuk (44,60 larva) tertinggi pada umur 3,5 bulan. 

The research aimed to observe the important pest insects attacking sugarcane in PTPN VII, Cinta Manis,South Sumatra. Direct Survey methodto the crop by following the schedule ofearly warning system (EWS) of PTPN VII, conducted from February to September 2012. The results found that important insect pests attacking sugarcane werestriped stem borer (Chilo saccharipaghus), shiny stem borer (Chilo auricilius), and shoot borers (Scirpophaga nivella). Symptoms attack of shotand stemborer of sugarcane were found at 2 months of sugarcane age, high attack at the age of 3-5 months, it is highly related to weather.The highest attack occurred in May and July, with the temperature, precipitation, number of rainy days, and the relative humidity in were 26.6 oC, 245.5 mm, 17 days and 98% respectively. Attack on young plants, causing death. In plants that were already established segments, stem borer symptoms clearly visible from the outside ifsugarcane leaves were “diklentek”. Shoot borers attack symptoms seen in the perforated leaves. The highest intensity attackof stem borer was at 3 months of sugarcane age (6.69%), while the attack intensity (2.97%) and the highestpopulation of shoot borer(44.60 larvae) were at3.5 months of sugarcane age.

Keywords

Chilo saccharipaghus; Chilo auricilius; Scirpophaga nivella; klentek

Full Text:

PDF

References

Achadian, E. M. (2007). Hama Penting pada Pertanaman Tebu di Indonesia. Program Pelatihan Proteksi Tanaman. P3GI, Pasuruan. pp. 14.

Amirhusin, B. (2004). Perakitan Tanaman Transgenik Tahan Hama. Jurnal Litbang Pertanian, 23(1), 1-7.

Chen, J. C. P., & Chou, C. C. (1993). Cane Sugar Handbook: A Manual for Cane Sugar Manufacturers and Their Chemists. Canada: John Wiley & Sons Inc. 1072p

De Conlong & Goebel, R. (2003). Biological Control of Chilo sacchariphagus (Lepidoptera: Crambidae) in Mocambique : the First Steps. Proc S Afr Sug Technol Ass, 76(3), 310-320.

Forsse, E., Smith, S. M., & Bourchier, R. S. (1992). Flight Initiation in the Egg Parasitoid Trichogramma minutum: Effects of Ambient Temperatur, Mates, Food and Host Eggs.Entomol. Exp, 62(3), 147-54.

Hamid, H., Buchori, D., & Triwidodo, H. (2003).Keanekaragaman Parasitoid dan Parasitasinya pada Pertanaman Padi di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun. J. Hayati, 10(3), 85-90.

Hamijaya, M. Z., Tamrin, M., & Asikin, S. (2004).Dominasi Spesies Parasitoid Telur Penggerek Batang Padi pada Tipelogi Lahan Basah di Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Entomologi dalam Perubahan Lingkungan Sosial. Bogor, 5 Oktober 2004. pp. 467-474.

Juklak PHT Cinta Manis. (2010). Pengendalian Hama Penggerek Berdasarkan Masa Tanam.Unit Usaha Cinta Manis, PTP Nusantara VII (Persero).

Kalshoven, L. G. E. (1981). Pests of Crops in Indonesia. Revised and Translated by van den Laan. Jakarta: PT Ichtiar Baru – van Hoeve.

Kartohardjono, A. (2011). Penggunaan Musuh Alami sebagai Komponen Pengendalian Hama Padi Berbasis Ekologi. J. Pengembangan Inovasi Pertanian, 4(1), 29-46.

Knutson, A. (2007). The Trichogamma Manual. New York: The Texas A&M University System.

Kumar, M. A. A., Hosamani, V., & Apparampure, S. (2010). Biology of Sugarcane Internode Borer Chilo sacchariphagus indicus (Kapur). Karnataka Journal of Agricultural Sciences, 23(1), 140-141.

Meidalima, D. (2014). Parasitoid Hama Penggerek Batang dan Pucuk Tebu di Cinta Manis Ogan Ilir Sumatera Selatan. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 6(1), 1-7.

Murtiyarini, Buchori, D., & Kartosuwondo, U. (2006). Penyimpanan Suhu Rendah Berbagai Fase Hidup Parasitoid: Pengaruhnya Terhadap Parasitisasi dan Kebugaran Trichogrammatoidea armigera nagaraja (Hymenoptera: Tricho-grammatidae). J. Entomol. Indon. 3(2), 71-83.

Pratama, Z., Mardiansyah, I., & Zaini, M. (2010).Pengaruh Kombinasi Waktu Pelepasan yang Berbeda antar Diatraeophaga striatalis Tns. dan Trichogramma chilonis terhadap Persentase Kerusakan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum linn.) yang Disebabkan oleh Chilo auricilus Dudgeon. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, Fakultas MIPA, Jurusan Biologi.

Pramono, D. (2005). Seri Pengelolaan Hama Tebu Secara Terpadu. Malang: DIOMA.

Samoedi & Suhartawan. (1993). Control of Top Borers in PT Perkebunan 14 sugar cane estate (Subang, West Java, Indonesia. P3GI, 10(1), 121-123.

Simanjuntak, S. O., Tobing, M. C., & Bakti, D. (2013. Daya Parasitasi Apanteles flapives Cam. (Hymenoptera: Braconidae) pada Penggerek Batang Tebu Bergaris (Chilo sacchariphagus Boj.) (Lepidoptera: Pyralidae) di Laboratorium. J. Agroekoteknologi, 1(2), 264-275.

Sudarsono, H., Soenaryo, & Saefuddin. (2011). Intensitas Kerusakan pada Beberapa Varietas Tebu akibat Serangan Penggerek Pucuk. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 11(3), 73-81

Sunaryo. (2003). Mempelajari Serangan Hama Penggerek Batang di Lapang pada Berbagai Varietas Tebu di Gunung Madu. Lampung Tengah.

Speight, M. R., Hunter, M. D., Watt, A. D. (1999).Ecology of Insect: Concept and Aplication. United States: Blacwell Science.

Sukmawaty, P., Herlinda, S., & Pujiastuti Y. (2008).Jenis-jenis Parasitoid Telur Eurydema pulchrum (WEST.) (Hemiptera: Pentatomidae) pada Tanaman Brassicae. Prosiding. Seminar Nasional Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Sumber Daya Hayati yang Berwawasan Lingkungan dalam Menyikapi Dampak Pemanasan Global, Palembang 18 Oktober 2008.

Sutejo, B. (2008). Antisipasi Perkembangan Hama Penggerek Pucuk dan Penggerek Batang di Perkebunan Tebu Akibat Perubahan Iklim di Unit Usaha Cinta Manis PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Kab. Ogan Ilir Sumatera Selatan. Prosiding. Seminar Nasional Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Sumber Daya Hayati yang Berwawasan Lingkungan dalam Menyikapi Dampak Pemanasan Global, Palembang 18 Oktober 2008.

Van Driesche, R., Center, T., & Hoddle, M. (2008). Control of Pests and Weeds by Natural Enemies: An introduction to biological control. UK: Blackwell Publishing.

Yaherwandi, Manuwoto, S., Buchori, D., Hidayat, P, & Prasetyo, L. B. (2006). Spatial Analysis of Agriculture Lanscape and Hymenoptera Biodiversity at Cianjur Watershed. Jurnal Hayati, 3(4), 137-194.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.