Isolasi dan Identifikasi Virus Avian Influenza Subtipe H5N1 pada Unggas di Pasar Tradisional Semarang

Farikhul Ulum(1), R. Susanti(2), Siti Harnina Bintari(3),


(1) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(2) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(3) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Meningkatnya kasus infeksi virus Avian Influenza (AI) subtipe H5N1 atau lebih dikenal dengan flu burung yang menyebabkan kematian pada manusia sangat dikhawatirkan dapat menular dari manusia ke manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat virus Avian Influenza subtipe H5N1 pada unggas yang diperjualbelikan di pasar tradisional di Semarang. Sebanyak 55 sampel usap kloaka diambil dari unggas sehat dan belum divaksin di 6 pasar tradisional Kota Semarang. Inokulum ditumbuhkan pada telur ayam berembrio specific pathogen free (TAB-SPF) umur sembilan hari. Kemudian telur diinkubasikan selama 4 hari. Cairan alantois dipanen dan diuji kemampuannya mengaglutinasi sel darah merah. Cairan alantois yang menunjukkan aktivitas hemaglutinasi, selanjutnya diekstraksi RNA-nya dan diidentifikasi VAI subtipe H5N1 dengan metode Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) menggunakan primer spesifik H5 dan primer N1. Kemudian DNA hasil RT-PCR dianalisis dengan teknik elektroforesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 isolat positif VAI subtipe H5N1 dengan sebaran 2 isolat dari sampel yang berasal dari pasar Mangkang, 1 isolat dari pasar Rejomulyo dan 1 isolat dari pasar Karimata. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa unggas yang diperjualbelikan di pasar tradisional di Kota Semarang ada yang terinfeksi VAI subtipe H5N1.

The increasing cases of viral infection of Avian Influenza (AI) H5N1 subtype or more commonly known as bird flu that causes death in humans very feared to spread from human to human. The aim of this research was to obtain isolates of Avian Influenza virus (AIV) subtype H5N1 that marketable in traditional markets in Semarang. A total of 55 cloacal swab samples taken from healthy and unvaccinated fowl in the 6 traditional market in Semarang. Inoculum was grown in embryonated chicken eggs specific pathogen free (SPF TAB) nine days. Then the eggs were incubated for 4 days. Allantoic fluids were harvested and tested for their ability to agglutinate red blood cells. Allantoic fluid that showed hemagglutination activity, further their RNA was extracted and AIV subtype H5N1 identified with Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) method using specific primers primary H5 and N1. Then the results of RT - PCR were analyzed by electrophoresis technique. The results showed that there are 4 positive isolates with the distribution of the H5N1 subtype AIV 2 isolates samples derived from market Mangkang, 1 isolate from market Rejomulyo and 1 isolate from market Karimata. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that the fowl that marketable in traditional markets in Semarang there were AIV infected with subtype H5N1.

Keywords

AIV H5N1,identification ,isolation, Semarang Traditional market

Full Text:

PDF

References

Akoso B.T. (2006). “Waspada Flu Burung” Penyakit Menular Pada Hewan dan Manusia. Yogyakarta: Kanisius.

Damayanti R, Dharmayanti N.L.P.I, Indriani R, Wiyono A & Darminto. (2004). Deteksi Virus Avian Influenza Subtipe H5N1 pada Organ Ayam yang Terserang Flu Burung Sangat Patogenik di Jawa Timur dan Jawa Barat dengan Teknik Imunohistokimia. JITV 9 (3):197-203.

Daryanto A. (2007). Peran Pasar Tradisional dan Modern dalam Pemasaran Unggas. Trobos. Oktober 2007. Halaman 62-63.

[Deptan] Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Badan Litbang Pertanian kerja sama dengan Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan Departemen Pertanian Dan Food And Agriculture Organization FAO-RAP Bangkok-TCP/RAS/3010. (2004). Sosio-economic impact Assesment of the avian influenza crisis on poultry production system in indonesia, with particular focus Independent smallholders. On line at http://pse.litbang.deptan.go.id/ [diakses tanggal 19 Maret 2010].

_______. Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian. (2010). Pedoman Teknis Program Pembangunan Tempat Penampungan Unggas (TPnU) Tahun Anggaran 2010.

Dharmayanti N.L.P.I. (2005). Flu Burung: Penyakit yang Mematikan. Balai Penelitian Veteriner, Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Indonesia 27 (3):13-15.

Dharmayanti N.L.P.I, Indriani R,. Damayanti R & Wiyono A. (2005). Isolasi dan Identifikasi Wabah Avian Influenza pada Bulan Oktober 2004-Maret 2005 di Indonesia. Biol. Indon. III (9):341-350.

Dharmayanti N.L.P.I, Indriani R & Adjid R.M.A. (2006). Identifikasi Virus Avian Influenza Pada Beberapa Jenis Unggas di Taman Margasatwa Ragunan dan Upaya Eradikasinya. Media Kedokteran Hewan 22 (2):79-83.

Jawa pos. (2008). Semarang KLB Flu Burung. On line at www.jawapos.com/ [diakses tanggal 7 Agustus 2009].

Liu M, Guan Y, Peiris M, He S, Webby RJ, Perez D, Webster RG. (2003). The Quest Of Influenza A Virus For New Host. Avian Dis 47: 849-856.

Mohamad K. (2006). Flu Burung. On line at www.influenzareport.com/ [diakses tanggal 27 Agustus 2009].

Payungporn S, Phakdeewirot P, Chutinimitkul S, Theamboonlers A, Keawcharoen J, Oraveerakul K, Amonsin A, Poovororawan Y. (2004). Single-step multiplex reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) for influenza A virus subtype H5N1 detection. Viral Immunol 17(4): 588-593

Radji M. (2006). Avian Influenza A (H5N1) : Patogenesis, Pencegahan dan Penyebaran pada Manusia. Majalah Ilmu Kefarmasian III (2):55 – 65.

Saptana, Basuno E & Yusdja Y. (2005). Dampak Ekonomi Flu Burung Terhadap Kinerja Industri Perunggasan di Provinsi Jawa Tengah (Suatu Kajian Atas Kasus Flu Burung di Kabupaten Semarang dan Klaten. On line at http://ejournal.unud.ac.id/ [diakses tanggal 13 Januari 2010].

Shortridge KF. (1997). Poultry And The Influenza H5N1 Outbreak In Hong Kong, 1997: Abridged Chronology And Virus Isolation. Vaccine 17: 826-829.

Sujianto R. (2005). Peternak Ayam Jateng Kian Resah. On line at http://www.bisnis.com/ [diakses tanggal 13 Januari 2010].

Sturm-Ramirez KM, Ellis T, Bousfield B, Bissett L, Dyrting K, Rehg JE, Poon L, Guan Y, Peiris M, Webster RG. (2004). Reemerging H5n1 Influenza Viruses In Hong Kong In 2002 Are Highly Pathogenic To Ducks. Journal Of Virology 78 (9): 4892-4901.

Susanti R, Soejoedono R.D, Mahardika I-G.N.K, Wibawan I-W.T & Suhartono M.T. (2007). Potensi Unggas Air Sebagai Reservoir Virus High Pathogenic Avian Influenza Subtipe H5N1. JITV 12 (2): 160-166.

Syafriati T. (2009). Mengenal Penyakit Influensa Babi. Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis: 102-110.

[WHO] World Health Organization. (2002). WHO manual on animal influenza. Diagnosis and surveillance. On line at www.who.int/ [diakses tanggal 27 September 2009].

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.