FITOTEKNOLOGI DAN EKOTOKSIKOLOGI DALAM PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI KOMPOS

Pranoto Pranoto

Abstract

Compost is organic matter results in a controlled aerobic process. Currently, compost are very prosperous, especially to support agriculture and forestry sector. However, compost development is still experiencing many obstacles. Therefore, this paper is intended as a critique of the design study of the existing composting to be developed into a design-based quality assurance. Compost quality assurance is focused on the nature of technology, i.e. eco-toxicological and phytotechnology. Composts quality assurace in composting instalation used sacrifice plant. Phytoremediation processes are generally distinguished by the mechanisms and functions of plant structures, i.e. phytoextraction, rhizofiltration, phytodegradation, rhizodegradation, phytovolatilization. Meanwhile, ecotoxicology studied the effects of destructive substances suprabiota (individuals’ populations and communities) in ecosystem. Phytotechnology and eco-toxicological product sorted became ready uses composts.

Keywords: compost, garbage, phytotechnology, eco-toxicology.

 

 

Kompos adalah zat organik hasil proses aerobik secara terkontrol. Saat ini, pasar kompos di Indonesia sangat terbuka luas terutama untuk menunjang sector pertanian dan kehutanan. Namun demikian, pengembangannya masih mengalami berbagai kendala. Oleh karena itu, tulisan ini ditujukan sebagai kajian kritik terhadap desain pengomposan yang ada untuk dikembangkan menjadi desain berbasis jaminan kualitas. Penjaminan kualitas kompos di sini difokuskan kepada teknologi alamiah yaitu fitoteknologi dan ekotoksikologi. Untuk memberikan jaminan kualitas kompos yang siap pakai dalam berbagai kegiatan tersebut maka dalam instalasi produksi kompos diperlukan instalasi tumbuhan korban (sacrifice plant). Proses fitoremediasi secara umum dibedakan berdasarkan mekanisme fungsi dan struktur tumbuhan, yakni fitostabilisasi, fitoekstraksi, rizofiltrasi, fitodegradasi, rizodegradasi, fitovolatilisasi. Sementara itu, ekotoksikologi adalah kajian efek destruktif zat terhadap suprabiota (individu, populasi dan komunitas) dalam suatu ekosistem. Produk fitoteknologi dan ekotoksikologi inilah yang kemudian diambil untuk dipilah menjadi kompos siap pasar.

Kata Kunci: Kompos, sampah, fitoteknologi, ekotoksikologi

 

Keywords

compost, garbage, phytotechnology, eco-toxicology

Full Text:

PDF

References

ITRC. 2001. Technical and regulatory guidance document, phytotechnology. Interstate Technology Regulatory Council USA.

Mangkoedihardjo, Sarwoko. 2002. “Waterhyacinth leaves indicate wastewater qualityâ€. J. Biosains, 7 (1): 10-13.

Otten, L. and Buggeln, R. 1997. The Use of Compost in Indonesia: Proposed Compost Quality Standards. Urban Development Sector Unit, East Asia and Pacific Region. New York.

US EPA. 2005 Use of Field-Scale Phytotechnology for Chlorinated Solvents, Metals, Explosives and Propellants, and Pesticides. Office of Solid Waste and Emergency Response Technology USA

US EPA. 1999. Phytoremediation resource guide. Office of Solid Waste and Emergency Response Technology USA.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.