LAJU EROSI DAN SEDIMENTASI DAERAH ALIRAN SUNGAI RAWA JOMBOR DENGAN MODEL USLE DAN SDR UNTUK PENGELOLAAN DANAU BERKELANJUTAN
Abstract
Rawa Jombor which located in Klaten have 3 (three) watershed as channels of water in the swamp. These watersheds are Kali Danguran Bajing Watersheds, Kali Gebyok Watersheds and Kali Jayan Watersheds. The existence of the three watersheds that passes through residential areas and agriculture in the suspect may cause sedimentation and increased fertility in Rawa Jombor. To predict rate of sedimentation on each watershed in the Rawa Jombor needed a soil erosion prediction and sedimentation models. One of model that often used is the USLE model. This research aim is to determine decrease of the function of the environment in Rawa Jombor measured from erosion and sedimentation parameters and their impact on Rawa Jombor. This research uses the USLE models to predict soil erosion and Sediment Delivery Ratio (SDR) model to predict sediment results with the help of software ArcGIS 10.1. The results of both models obtained value erosion in the Kali Danguran Bajing watershed of 15892.39 tonnes / year, Kali Gebyok watershed of 8972.29 tons / year, and Kali Jayan watershed of 5142.95 tonnes/year. Estimation of sediment in the watershed Danguran Bajing is at 3996.94 tons / year, the watershed Gebyok of 2621.70 tons / year, while the Jayan at 1812.37 tons / year.
Rawa Jombor terletak di Kabupaten Klaten memiliki 3 (tiga) DAS sebagai saluran masuknya air pada rawa. Ketiga DAS tersebut adalah DAS Kali Danguran Bajing, DAS Kali Gebyok, dan DAS Kali Jayan. Ketiga DAS tersebut melewati daerah permukiman dan pertanian di duga dapat menyebabkan sedimentasi dan peningkatan kesuburan pada Rawa Jombor. Untuk memprediksi laju sedimentasi pada tiap – tiap DAS di Rawa Jombor diperlukan suatu model pemrediksi erosi tanah dan model sedimentasi. Salah satu model yang sering digunakan adalah model USLE. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan nilai fungsi lingkungan Daerah Aliran Sungai di Rawa Jombor diukur dari parameter erosi dan sedimentasi dan dampaknya terhadap Rawa Jombor. Penelitian ini menggunakan model USLE untuk prediksi erosi tanah dan model Sediment Delivery Ratio (SDR) untuk prediksi hasil sedimen dengan menggunakan bantuan software ArcGIS 10.1. Hasil dari kedua model tersebut didapatkan nilai erosi pada DAS Kali Danguran Bajing sebesar 15.892,39 ton/tahun, DAS Kali Gebyok sebesar 8972,29 ton/tahun, dan DAS Kali Jayan sebesar 5142,95 ton/tahun. Perkiraan hasil sedimen pada DAS Danguran Bajing adalah sebesar 3.996,94 ton/tahun, pada DAS Gebyok sebesar 2.621,70 ton/tahun, sedangkan DAS Jayan sebesar 1.812,37 ton/tahun.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arsyad, S. (2012). Konservasi Tanah dan Air. (H. Siregar, Ed.) (Edisi ke 2., p. 466). Bogor: IPB Press.
Asdak, C. (2010). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Ed. 5th., p. 630). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Beskow, S., Mello, C. R., Norton, L. D., Curi, N., Viola, M. R., & Avanzi, J. C. (2009). Soil erosion prediction in the Grande River Basin, Brazil using distributed modeling. Catena, 79(1), 49–59. doi:10.1016/j.catena.2009.05.010
, Klaten Dalam Angka dari Tahun 1994-2011. Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten
Hudaya, L. A., & Darmakusuma, D. (2012). Prediksi Sedimen dari DAS Bugel dan Jayan di Rawa Jombor Menggunakan Pendekatan Erosi dan SDR. Bumi Indonesia, 1 Nomor2, 500–507. Retrieved from http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/119
İrvem, A., Topaloğlu, F., & Uygur, V. (2007). Estimating spatial distribution of soil loss over Seyhan River Basin in Turkey. Journal of Hydrology, 336(1-2), 30–37. doi:10.1016/j.jhydrol.2006.12.009
Lele, S. (2009). Watershed services of tropical forests: from hydrology to economic valuation to integrated analysis. Current Opinion in Environmental Sustainability, 1(2), 148–155. doi:10.1016/j.cosust.2009.10.007
Prasannakumar, V., Vijith, H., Abinod, S., & Geetha, N. (2012). Estimation of soil erosion risk within a small mountainous sub-watershed in Kerala, India, using Revised Universal Soil Loss Equation (RUSLE) and geo-information technology. Geoscience Frontiers, 3(2), 209–215. doi:10.1016/j.gsf.2011.11.003
Purnama, N. E. (2008). Pendugaan Erosi dengan Metode USLE di Situ Bojongsari Depok. Insitut Pertanian Bogor.
Silalahi, S. B. (1982). Penggunaan Lahan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya di Daerah Pedesaan Propinsi Sumatera Utara. Institut Pertanian Bogor. Retrieved from repository.ipb.ac.id
Suripin. (2002). Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air (1st ed., p. 208). Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sutrisno, J. (2011). Valuasi Ekonomi Konversi Lahan Pertanian ke Non Pertanian di Daerah Aliran Sungai (DAS) Waduk Wonogiri (Studi Kasus di Wilayah Sub-DAS Keduang Kabupaten Wonogiri). Insitut Pertanian Bogor, Bogor. Retrieved from www.repository.ipc.ac.id
Xu, L., Xu, X., & Meng, X. (2013). Risk assessment of soil erosion in different rainfall scenarios by RUSLE model coupled with Information Diffusion Model: A case study of Bohai Rim, China. Catena, 100, 74–82. doi:10.1016/j.catena.2012.08.012
Zhou, F., Xu, Y., Chen, Y., Xu, C.-Y., Gao, Y., & Du, J. (2013). Hydrological response to urbanization at different spatio-temporal scales simulated by coupling of CLUE-S and the SWAT model in the Yangtze River Delta region. Journal of Hydrology, 485, 113–125. doi:10.1016/j.jhydrol.2012.12.040
Refbacks
- There are currently no refbacks.