ANALISIS PRIORITAS KEBIJAKAN PEMANFAATAN BURUNG HANTU (Tyto alba) SEBAGAI PENGENDALIAN HAMA TIKUS SAWAH YANG RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN SEMARANG
Abstract
The purpose of this study was to obtain a priority choice as decision making recommendations regarding the development of the use of owls as pest control field mouse so that the decision could provide more optimal results. Locations in District Banyubiru research that is currently being actively promoted by the District Government of Semarang. The method used is using AHP (Analytical Hierarchy Process). Retrieving data using questionnaires to various parties including BAPPEDA, BLH, Bakorluh, Academics, District, Department of Agriculture and Forestry Plantations and the breeding owls. The results of the analysis has been carried obtained as follows: 1) Among the factors that the criteria in determining policy directions obtained that technical factors are considered most important in assessing the development of the use of the owl in the pest control field mice, 2) Among the factors that need to be taken of policy recommendations found that the manufacture of quarantine owl is considered a most important choice in the development of future utilization of owls, 3) Results of the analysis of the final technical factors that are considered important because with the proper manufacture in accordance with the plan will produce output that is more efficient, effective and targeted.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh prioritas pilihan sebagai rekomendasi pengambilan keputusan mengenai pengembangan pemanfaatan burung hantu sebagai pengendali hama tikus sawah sehingga keputusan tersebut dapat memberi hasil yang lebih optimal. Lokasi penelitian di Kecamatan Banyubiru yang saat ini sedang aktif digalakkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang. Metode yang digunakan adalah menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process). Pengambilan data dengan menggunakan kuisioner ke berbagai pihak antara lain Bappeda, BLH, Bakorluh, Akademisi, Kecamatan, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan serta pihak penangkaran burung hantu. Hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan sebagai berikut: 1) Diantara faktor-faktor yang menjadi kriteria dalam penentuan arah kebijakan diperoleh bahwa faktor teknis dianggap paling penting dalam menilai pengembangan pemanfaatan burung hantu dalam pengendalian hama tikus sawah, 2) Diantara faktor rekomendasi kebijakan yang perlu diambil diperoleh bahwa pembuatan karantina burung hantu dianggap merupakan pilihan paling penting dalam pengembangan pemanfaatan burung hantu ke depan, 3) Hasil analisis akhir tersebut faktor teknis yang dianggap penting karena dengan pembuatan yang tepat sesuai dengan perencanaan akan menghasilkan output yang lebih efisien, efektif dan tepat sasaran.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alikodra, H. S. 2002. Pengelolaan Satwa Liar. Cetakan pertama. Jilid I. Fakultas Kehutanan IPB:Bogor
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang, 2013, Profil Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang 2012
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang, 2014, Profil Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang 2013
Djojosumarto, Panut. 2008. Pestisida Dan Aplikasinya. Jakarta : Agro Media Pustaka. 2008
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta
Mangoendihardjo, Soeprato, and F.X. Wagiman. 2003. Commercial Use Of Rats And Use Of Barn Owls In Rat Management. In Rats, Mice, And People: Rodent Biology and Management. ACIAR Monograph No. 96. Pp.304-305
Priyambodo, Swastiko.1995. Pengendalian Hama Tikus Terpadu. Jakarta PT.Penebar Swadaya
Saaty, T.L. 1993. Pengambilan Keputusan bagi Para Pemimpin (K. Peniwati, Ed). PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta
Singleton, G.R. & D.A. Petch. 1994. A Review of the biology and management of rodent pests in Southeast Asia. Australian Centre for International Agricultural Research , Technical Report 30, Canbera. 65 pp
Sipayung, A., Sudharto, A.U., Lubis, dan Thohari. 1990. Prospek Pemanfaatan Burung Hantu Tyto alba Untuk Pengendalian Tikus Pada Perkebunan KeLapa Sawit, Jakara. Kongres HPTI I:11 p
Schmid, A.A. 1972. Analytical Instiilltional Economics: Challenging Problems in The Economics of Resources for a New Environment. American Journal of Agricultural Economics. Vol. 54 NO.5. p.893-909. American Agricultural Economics Associaiion.
Tampubolon. M.P. 2004. Prospek Pengendalian Penyakit Parasitik dengan Agen Hayati. Bagian Parasitologi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
Refbacks
- There are currently no refbacks.