TARI RANUP LAMPUAN: EKSPLORASI BENTUK PENYAJIAN DAN RAGAM GERAKAN TUBUH WANITA ACEH DALAM BUDAYA PEMULIA JAMEE

Chaerol Riezal(1), Hermanu Joebagio(2), Susanto Susanto(3),


(1) Mahasiswa Magister Pendidikan Sejarah, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
(2) Guru Besar Pendidikan Sejarah, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
(3) Doktor Ilmu Sejarah, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia

Abstract

Tulisan penelitian ini adalah menjelaskan eksplorasi bentuk penyajian dan pola gerakan tubuh wanita Aceh dalam penampilan tari Ranup Lampuan. Dua hal penting yang melandasi kajian ini adalah gagasan tari Ranup Lampuan dan budaya Peumulia Jamee Aceh berpadu menjadi satu yang bertujuan untuk memuliakan tamu. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan pengumpulan dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tari Ranup Lampuan merupakan tari penyambutan tamu di Aceh, yang diciptakan pada tahun 1959 oleh seniman Aceh bernama Yuslizar. Pada awalnya, tari ini hanya terdapat di Banda Aceh, namun dalam rentang waktu yang relatif singkat tari ini kemudian berkembang hampir ke seluruh kabupaten dan kota di Aceh. Tari Ranup Lampuan berlatar belakang adat istiadat Aceh, sehingga bentuk penyajian tari ini adalah untuk memuliakan tamu. Setiap gerakan tubuh wanita Aceh dalam tari Ranup Lampuan ini memiliki makna dan filosofi tersendiri, seperti gerakan salam sembah ke kiri, ke kanan, dan ke depan, baik dengan pola berdiri maupun pola duduk di lantai. Tari Ranup Lampuan merupakan salah satu produk seni budaya Aceh yang sangat fenomenal. Tari ini menceritakan tentang gadis-gadis Aceh yang sedang mempersiapkan sirih untuk para tamu. Hal itu dilakukan sebagai simbol memuliakan tamu dalam budaya Peumulia Jamee Aceh dan dilakukan dalam berbagai acara formal dan informal.

Keywords

Bentuk Penyajian;Gerakan Tubuh;Wanita Aceh;Tari Ranup Lampuan;Budaya Peumulia Jamee

Full Text:

PDF

References

Badruzzaman, Ismail. 2014. Tarian Ranup Lampuan. Diperoleh tanggal 2 Juli 2017 dari, http://maa.acehprov.go.id/?p=157

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1986.

Ensiklopedia Musik dan Tari Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Jakarta: Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.

Hermaliza, Essi. 2011. Peumulia Jamee. Banda Aceh: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh.

Hadi, Y. Sumandiyo. 1996. Aspek-Aspek Dasar Koreografi. Yogyakarta: Manthili.

Hadi, Y. Sumandiyo. 2007. Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: Perpustakaan.

Jazuli, M. 1994. Telaah Teoretis Seni Tari. Semarang: IKIP Press.

Leumiek, H.K. 2008. Kronologis Historis dan Dinamika Budaya Aceh. Banda Aceh: Majelis Adat Aceh (MAA).

Murtala. 2009. Tari Aceh: Yuslizar dan Kreasi yang Mentradisi. Banda Aceh: No Goverment Individual.

Rani, A. Usman. 2003. Sejarah Peradaban Aceh. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Setyantoro, A.R. 2009. Ranup pada Masyarakat Aceh. Banda Aceh: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh.

Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian (Edisi ke-2). Surakarta: UNS Press.

Sugianto, dkk. 2004. Kesenian untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Siswantari, Heni dan Lestari, Wahyuni. 2013. “Eksistensi Yani sebagai Koreografer Sexy Danceâ€. Jurnal Seni Tari, Vol. 2, No. 1, tahun publikasi 2012.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.