INDIKASI GEOGRAFIS SEBAGAI PERLINDUNGAN MEBEL UKIR JEPARA

Sutarya Sutarya(1), Fivin Bagus Septiya Pambudi(2),


(1) Universitas Islam Nahdlatul Ulama
(2) Universitas Islam Nahdlatul Ulama

Abstract

Globalisasi membuat sekat – sekat budaya sudah tidak dapat dibendung lagi, dunia tanpa batas, hubungan antar daerah begitu cepatnya sehingga kemajuan teknologi ini dalam waktu yang sama kita dapat menikmati budaya orang lain walaupun berada di tempat yang berbeda. Konsekuensi logisnya, terjadinya kompetisi di antara kita tidak terhindarkan. Jepara memiliki keunggulan lokal di bidang mebel ukir, yang sudah menjadi ikon Jepara. Identitas lokal menjadi sangat penting untuk melindungi produk di pasar global, identitas daerah sebagai local genius memiliki gaya yang unik, berkarakter, dan berkualitas.Peranan Indikasi Geografis (IG) memiliki posisi yang sangat penting dalam mewujudkan produk lokal yang potensial untuk bersaing di pasar global. Keunikan akibat pengaruh lingkungan ataupun budaya setempat. Dengan adanya perlindungan Indikasi Geografis (IG) ini dapat meningkatkan daya saing produk lokal, dan juga mampu melestarikan identitas tersebut dalam era global. Di sisi lain tuntutan dunia internasional mendorong adanya perlindungan Indikasi Geografis sebagai produk yang spesifik. Jepara dengan local geniusnya, merupakan produk memiliki keunikan, keterampilan yang didapat dari generasi sebelumnya secara turun – temurun dan tetap digemari serta tetap dilestarikan hingga kini (tradisional). Mebel ukir Jepara tidak ditemukan di daerah lain Realitas inilah Jepara pada tahun 2004 memperoleh anugerah yaitu diterimanya sertifikat dari Ditjen HKI Kementerian Hukum dan HAM, untuk melindungi Mebel Ukir Jepara. Penelitian ini sifatnya deskriptif – kualitatif.

Keywords

indikasi geografis, mebel ukir

Full Text:

PDF

References

Gustami, SP. 2000. Seni Kerajinan Mebel Ukiran Jepara. PT. Kanisius, Yogyakarta.

Haryanto, Eko. 2004. “Ragam Hias Single Chair di Jawa Tengah” dalam Tesis Prodi Magister Seni Rupa dan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung.

Herusatoto, B. 1991. Simbolisme dalam Budaya Jawa. PT. Hanindita, Yogyakarta.

Hoop, Van Der A.N.J.1949. Ragam-ragam Hias. Koninklijk Bataviasch genootschap Van kunsten En Wetenschappen

Ismail. 1990. Wawasan Jati Diri dalam Pembangunan Daerah. Effhar dan Dahara Prize . Semarang.

Ismunandar K. 1986. Joglo, Arsitektur Rumah Tradisional Jawa. Dahara prize, Semarang.

Heriyanto, M.Ari dan Wisnu AP. 2008.

Pemrograman Bahasa C Untuk Mikrokontroler ATMEGA8535. Yogyakarta: ANDI

Bishop, JM. 1984. Applied Oceanography. New York: John Willey and Sons, Inc.

Engki, AK and Viv DP. 2014. Methods of Tidal Approach. The International Journal of Engineering Vol. 3 Issue 2 Pg. 12-17, February. ISSN(e): 2319-1813 ISSN (p): 2319-1805.

Sutarya, 1991, Aplikasi Ragam Hias Masjid Mantingan pada Jam Duduk dan Hiasan Dinding, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta

Syafii dan Rohidi, T.R. 1987. Ornamen Ukir. Semarang: IKIP Semarang Press.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.