KAJIAN VISUAL ESTETIK KUDA KEPANG DALAM KESENIAN EBEG SEBAGAI PENGENALAN BUDAYA TRADISIONAL MASYARAKAT KEBUMEN
(1) Universitas Negeri Semarang
(2) Universitas Negeri Semarang
Abstract
Anyaman Kuda Kepang menjadi satu warisan budaya Indonesia yang tidak hanya berperan properti untuk pertunjukan Ebeg namun juga sebagai tuntunan. Banyak jenis Kepang di Indonesia salah satunya adalah Kuda Kepang dari Kebumen. Keberadaan kuda kepang ini mencerminkan masyarakat Kebumen dengan berbagai karakternya dan juga perilakunya. Kuda Kepang dari Kebumen perlu diteliti guna memberikan pengetahuan tentang jati diri bangsa khususnya jati diri masyarakat Kebumen mengingat kurangnya jati diri masyarakat. Penelitian ini membahas tentang bentuk Kuda Kepang Dari Kebumen; simbol-simbol visual Kuda Kepang Kebumen dalam Budaya Kebumen; dan karakteristik budaya Kebumen yang tervisualkan dalam Kuda Kepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk Kuda Kepang Kebumen; mendeskripsikan simbol–simbol visual Kuda Kepang dalam konteks budaya Kebumen; dan memahami karakteristik masyarakat Kebumen yang tervisualkan dalam Kuda Kepang dalam konteks budaya Kebumen. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di rumah Mbah Rebo Karto Prawiro, rumah Pak Rebo Susanto dan di Sekolah Dasar Negeri Ambal Kebrek Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan rincian tahap a) pengumpulan data, b) reduksi data, c) sajian data, dan d) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu bentuk visual Kuda Kepang Kebumen mengacu pada bentuk Kepang yang mirip dengan kuda dan memiliki karakter seperti Kuda. Simbol-simbol pada Kuda Kepang Kebumen ada beberapa yang memiliki fungsi khusus dan ada simbol yang hanya sekadar menambah nilai estetis saja. Jika dilihat dari karakternya, tidak semua simbol Kuda Kepang Kebumen berkaitan dengan masyarakat Kebumen. Secara garis besar sifat masyarakat Kebumen diwakili Kuda Kepang tersebut misalnya nilai budaya gotong-royong, bertanggung jawab, dan murah hati.
Full Text:
PDFReferences
Ananda, R.. 2016. Ebleg Singa Mataram. Yogyakarta: Harfeey.
Herusatoto, B. 2005. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Rineka.
Isnaoen, Iswidayati. 2006. Pendekatan Semiotik Seni Lukis Jepang Periode 80-90 an (Kajian Estetika Tradisional Jepang Wabi Sabi). Semarang: Unnes Press.
Martigandhani, R. (2013). Perkembangan bentuk penyajian kesenian Ebleg Wahyu Anom Kencono di Desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas. (Skripsi). Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Prihatini, S. N. (2008). Seni Pertunjukan Rakyat Kedu, Surakarta: Pascasarjana dan ISI Press Surakarta.
Santika, D.H., Kuswarsantyo, & Rini, Y. S. (2015). Persepsi masyarakat terhadap tari Ebleg Singa Mataram di Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. (Tesis). Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta. http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26453.
Winarsih, S. (2008). Mengenal Kesenian Nasional 12 Kuda Lumping. Semarang: PT Bengawan Ilmu.
Wiyoso, Joko. 2012. Motivasi Masuknya Campursari Ke Dalam Pertunjukan Jaran Kepang. Harmonia. Vol. 12 No. 1 Juni 2012. Hal 44-51.
Refbacks
- There are currently no refbacks.