PELUANG, TANTANGAN, DAN STRATEGI PEMANFAATAN POTENSI LOKAL KABUPATEN/KOTA JEPARA DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA

Nur Lailatul Maulidiyah(1), Syafii Syafii(2),


(1) Universitas Negeri Semarang
(2) Universitas Negeri Semarang

Abstract

Suatu kekayaan yang tak ternilai di suatu daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan. Pembelajaran seni rupa menjadi menarik jika berbasis potensi lokal, harapannya akan menjadi jembatan bagi generasi penerus bangsa sebagai upaya pelestarian dan pengembangan potensi yang ada, dengan menciptakan karya yang kreatif dan inovatif. Potensi lokal merupakan kekayaan asli yang dimiliki daerah tertentu. Salah satu daerah yang memiliki potensi lokal yang luar biasa adalah daerah Jepara. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan peluang, tantangan, dan strategi pemanfaatan potensi lokal dalam pembelajaran seni rupa. Potensi lokal Jepara sebagai kota ukir juga menyimpan potensi lain yakni kerajinan tenun Troso, kerajinan keramik Mayong, patung ukir Mulyoharjo, kerajinan anyam Teluk Wetan dan Batik. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Seni Rupa dengan sejumlah tantangan baik dari dalam maupun luar. Strategi yang direkomendasikan dengan mengubah mindset peserta didik, mengembangkan model pembelajaran yang unik, menarik dan tidak membosankan serta bekerja sama dengan pihak tertentu yang terkait, dan membangun jejaring guna untuk memperlancar jalannya proses pembelajaran.

Keywords

potensi lokal, ukir, tenun, keramik, batik, pembelajaran seni rupa

Full Text:

PDF

References

Aditiawati, Pingkan., dkk. (2016). Pengembangan Potensi Lokal di Desa Panawangan sebagai Model Desa Vokasi dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional. Jurnal Sosioteknologi ITB, 15 (1), 59-67.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1997). Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Pakhi Pamungkas

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gustami, S. (2000). Seni Kerajinan Mebel Ukir Jepara: Kajian Estetika Melalui Pendekatan Multidisiplin. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Hatimah, Ihat. (2006). Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Potensi Lokal di PKBM. Mimbar Pendidikan, 1 (25), 39-45.

Kurniawan, B.K. & Widyastuti. (2018). Jepara, Ukiran, dan Perubahan Zaman. Productum: Jurnal Desain Produk (Pengetahuan dan Perancangan Produk), 3(3), 91-94.

Meka. (2017). Mebelkamal: Furniture Mebel Kayu Jati Jepara Asli. Diakses dari http://www.mebelkamal.com/furniture- tips.html?id=Selayang_Pandang_tentang_Ukir an_Jepara

Purnamasari, M.D. (2009). Kompetensi Kreatif Siswa SMA Muhammadiyah Purwodadi dalam Pembelajaran Seni Rupa. Skripsi, Universitas Negeri Semarang. Diakses dari https://lib.unnes.ac.id/2495/

Rifandi, F.M., & Haryanto, E. (2020). Kajian Bentuk Estetis Relief Ukir Mulyoharjo Jepara. Eduarts: Journal of Arts Education, 9(3), 12- 22.

Riyoko, Sino. (2014). IBM Industri Kecil dan Menengah Seni Patung dan Ukir Mulyoharjo Kabupaten Jepara. Jurnal DISPROTEK, 5(1), 55-64.

Rondhi, Muhammad. (2002). Tinjauan Seni Rupa. Semarang: UNNES.

Setiawan, A. & Sulaiman, A.M. (2017). Pengembangan Desain Motif Ukir untuk Aktualisasi Identitas Jepara sebagai Kota Ukir. Andharupa Jurnal DKV dan Multimedia, 03(1), 31- 46.

Susanto, S. K. S. (2018). Seni Kerajinan Batik. Yogyakarta: ANDI.

Triyanto. (2015). Perkeramikan Mayong Lor Jepara: Hasil Enkulturasi dalam Keluarga Komunitas Perajin. Imajinasi Jurnal Seni, 9(1), 1-12.

Wulandari, E.A. & Salma, I.R. (2019). Motif Ukir dalam Kreasi Batik Khas Jepara. Dinamika Kerajinan dan Batik (DKB), 36(1), 17-33.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.