ADAPTASI ATRIBUT VISUAL PERNIKAHAN BUDAYA MINANG PADA SERIAL MUSIKAL NURBAYA

Abstract

Drama musikal merupakan bentuk seni pertunjukan yang menggabungkan unsur musik, dari dan drama. Seiring dengan berkembangnya film sebagai media komunikasi visual, butuh adanya adaptasi agar Karya seni panggung tetap menarik dan relevan dalam mengangkat berbagai tema mulai dari romansa hingga politik. Satu di antara karya yang berhasil menggabungkan seni panggung dan sinematografi adalah Serial musikal “Nurbaya” oleh Indonesia Kaya. Serial musikal berisi enam episode ini menyajikan adaptasi karya klasik Indonesia “Siti Nurbaya”, karya Marah Rusli. Melalui adegan Baralek, pernikahan khas Minang yang ada dalam episode pertama dan ketiga, karya ini menonjolkan unsur elemen visual dari Budaya Minang berupa atribut pakaian dan tradisi adat. Dengan serial tersebut sebagai objek kajian, penelitian ini dilakukan untuk menganalis penggunaan atribut visual dalam serial musikal “Nurbaya”, mengungkap nilai nilai budaya Minang melalui atribut visual yang terkandung salam serial musikal “Nurbaya”, dan memahami peran atribut serta memahami perubahan kode visual dalam serial musikal “Nurbaya”. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan dengan teori analisis semiotika Charles Sanders Peirce dan Teori kode. Hasil kajian menunjukkan bahwa atribut budaya yang ditampilkan dalam serial musikal “nurbaya” cukup akurat dengan atribut aslinya namun terdapat sejumlah perubahan yang bertujuan menyesuaikan sinematografi dan menyederhanakan cerita.