Analisis Kestabilan Lereng dan Pengelolaan Lereng Akibat Penambangan Andesit di Sebagian Kecamatan Bagelan Purworejo

Dian Hudawan Santoso(1), Suharwanto Suharwanto(2), Muhammad Tri Prasetyo(3),


(1) "Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Lingkungan, UPN “Veteran” Yogyakarta Jl. SWK 104 Condongcatur, Yogyakarta, 55283, Telp. 0274-487208, Fax. 0274-487208 E-mail :[email protected] Home Page : http://www.upnyk.ac.id"
(2) "Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Lingkungan, UPN “Veteran” Yogyakarta Jl. SWK 104 Condongcatur, Yogyakarta, 55283, Telp. 0274-487208, Fax. 0274-487208 E-mail :[email protected] Home Page : http://www.upnyk.ac.id"
(3) 

Abstract

Kegiatan penambangan batuan andesit yang dilakukan di sebagian Kecamatan Bagelan ini  berpotensi menjadi gerakan massa tanah dan atau batuan  karena terbentuk lereng-lereng yang terjal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kestabilan lereng akibat penambangan batuan Andesit dan membuat model rekayasa lereng yang sesuai dengan kondisi di area bekas penambangan. Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat kestabilan yaitu Evaluasi data terhadap kestabilan lereng berdasarkan analisis nilai faktor keamanan menggunakan metode Janbu yang disederhanakan. Analisis faktor-faktor menggunakan pengamatan dan pengukuran di lapangan, analisis batuan pada laboratorium yaitu sifat fisik (bobot isi) dan mekanika batuan (kohesi dan sudut geser dalam). Hasil dari kajian stabilitas lereng pada lahan bekas tambang andesit di Dusun Mejing diketahui kondisi geologi di daerah penelitian yaitu terdiri dari dominasi satuan batuan andesit. Lereng pertama merupakan lereng stabil dengan nilai FK 1,8 dan Lereng kedua merupakan lereng tidak stabil dengan nilai FK 1,14 yang menunjukkan bahwa lereng tersebut merupakan lereng yang berpotensi terhadap gerakan massa batuan. Pengelolaan gerakan massa batuan menggunakan pendekatan rekayasa mekanis (pemotongan lereng (resloping)) dengan ditunjang pendekatan sosial ekonomi dan pendekatan institusi. Selain itu rekayasa mekanis penunjangnya adalah pembuatan parit penangkap.

Keywords

Kestabilan Lereng, Faktor Keamanan, Metode Janbu.

Full Text:

PDF

References

Hardiyatmo, Hary. 2006. Tanah Longsor dan Erosi Kejadian dan Penanganan. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press

Hardiyatmo, Hary. 2012. Tanah Longsor dan Erosi Kejadian dan Penanganan. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press

Karnawati, Dwikorita. 2005. Manajemen Bencana Gerakan Tanah Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Karnawati, Dwikorita. 2007. Manajemen Bencana Gerakan Tanah Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi. 1995. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum. Nomor 555 Tahun 1995

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 2018, Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik, Nomor 1827 K/30/MEM/2018

Peraturan Pemerintah. 2010. Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Nomor 23 Tahun 2010

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah. 2009. Tentang Penanggulangan Bencana di Provinsi Jawa Tengah. Nomor 11 Tahun 2009

Pirenaningtyas, A., Muryani, E., & Santoso, D. H. 2020. Teknik Rekayasa Lereng untuk Pengelolaan Gerakan Massa Tanah di Dusun Bengle, Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian, 17(1), 15-22.

Santoso, D. H., Muryani, E., & Permatasari, A. Z. 2019. Pengendalian Longsor di Daerah Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan, 5(2), 61-70.

Undang-Undang, 2009, Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara. Nomor 4 tahun 2009.

Undang-Undang PPLH, 2009, Undang- Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Nomor 32 tahun 2009.

Wyllie, D. C., & Mah, C.W. 2004. Rock Slope Engineering Civil and Mining 4th edition. New York: Spon Press

Refbacks

  • There are currently no refbacks.