Pemanfaatan MOL Limbah Sayur pada Proses Pembuatan Kompos

E P S Suwatanti(1), P Widiyaningrum(2),


(1) Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(2) Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui fluktuasi harian faktor-faktor lingkungan pada proses pengomposan menggunakan mikorganisme lokal (MOL) limbah sayur dan EM4, mengetahui kualitas fisik kompos menurut penilaian responden dan kualitas kimia kompos berdasarkan analisis laboratorium. Penelitian dilaksanakan selama 4 minggu, terdiri dari dua perlakuan, yakni pengomposan menggunakan bioaktivator MOL limbah sayur dan EM4. Data yang diambil meliputi fluktuasi harian faktor-faktor lingkungan selama proses pengomposan, kualitas fisik (warna, bau dan tekstur) dan kualitas kimia (kadar air, pH, C/N rasio P2O5, dan K2O) setelah kompos matang. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi harian faktor lingkungan kompos dengan MOL limbah sayur dan EM4 memberikan gambaran fluktuasi yang cenderung sama. Kualitas fisik kompos menurut penilaian responden masing-masing menunjukkan skor 30 pada aspek warna, bau dan tekstur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa  kualitas fisik kedua perlakuan kompos memiliki kategori warna kehitaman, bau seperti tanah, dan bertekstur halus sesuai kriteria SNI Nomor SNI 19-7030-2004. Namun demikian C/N rasio kompos yang menggunakan limbah sayur lebih baik karena telah memenuhi kriteria yang ditetapkan SNI dibanding kompos dengan menggunakan EM4.

The purpose of this research are to know the daily environmental factor fluctuation in the composting process using vegetable waste local microorganism (MOL) and EM4, the compost’s physical quality based on respondent’s evaluation and compost’s chemical quality based on laboratory analysis. This research was conducted for 4 weeks, consisted of two treatments, which were composting using vegetable waste MOL bioactivator and EM4 bioactivator. The data taken including the daily environmental factor fluctatuion during the process, physical quality (colour, smell and texture), and chemical quality (water level, pH, C/N ratio, P2O5 and K2O) after the compost was processed. The data were analysed descriptively. The result of the research showed that the compost’s daily environmental factor fluctuation with vegetable waste MOL and EM4 showed a relatively similar result.  Each compost’s physical quality based on respondent’s evaluation give a result with score 30 in aspect of colour, smell and texture. This research conclude that the physical quality of both treatment showed blackish colour, smell like soil and smooth texture according to SNI 19-7030-2004 criteria. However, the C/N ratio of compost using vegetable waste was better than the EM4 compost, because it’s already meet the criteria determined by SNI.

Keywords

vegetable waste local microorganism (MOL); compost; C/N ratio

Full Text:

PDF

References

Astari LP. 2011. Kualitas pupuk kompos bedding kuda dengan menggunakan aktivator mikroba yang berbeda. Skripsi. IPB Bogor.

BSN [Badan Standarisasi Nasional]. 2004. Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik. SNI 19-7030-2004.

Cahaya ATS & Nugroho DA. 2008. Pembuatan Kompos dengan Menggunakan Limbah Padat Organik (Sampah Sayur dan Ampas Tebu). Laporan Penelitian. Semarang: Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Faatih M. 2012. Dinamika Komunitas Aktinobakteria Selama Proses Pengomposan. Jurnal Kesehatan 15(3):611-618

Firdaus F. 2011. Kualitas pupuk kompos campuran kotoran ayam dan batang pisang menggunakan bioaktivator MOL tapai. Skripsi. IPB. Bogor.

Hanafiah KA. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Indriani YH. 2007. Membuat Pupuk Organik Secara Singkat. Jakarta: Penebar Swadaya

Ismayana A, Indrasti NS, Suprihatin, Maddu A & FredyA. 2012. Faktor rasio C/N awal dan laju aerasi pada proses cocomposting bagasse dan blotong. J. Tekn.Industri Pertanian 22(3): 173-179

Isroi. 2008. Kompos. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Bogor.

Juanda, Irfan & Nurdiana. 2011. Pengaruh metode dan lama fermentasi terhadap mutu Mikroorganisme lokal. J. Floratek. 6:140-143

Kusumawati N. 2011. Evaluasi perubahan temperatur, pH dan kelembaban media pada pembuatan vermikompos dari campuran jerami padi dan kotoran sapi menggunakan Lumbricus rebellus. J. Inotek. 15(1): 45-56

Marlina ET. 2009. Biokonservasi Limbah Industri Peternakan. Bandung: UNPAD PRESS

Pandebesie ES & Rayuanti D. 2013. Pengaruh Penambahan Sekam Pada Proses Pengomposan Sampah Domestik. Jurnal Lingkungan Tropis. 6(1): 31- 40.

Pratiwi IGAP. 2013. Analisis Kualitas Kompos Limbah Persawahan dengan MOL sebagai Dekomposer. E-Jurnal Agroteknologi Tropika 2(4): 195-203.

Ruskandi. 2006. Tehnik Pembuatan Kompos Limbah Kebun Pertanaman Kelapa Polikultur. Buletin Tehnik Pertanian 11(10): 112-115.

Sulistyorini L. 2005. Pengelolaan Sampah dengan Cara Menjadikannya Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2(1): 77-84

Sulistyawati, Endah, Mashita, Nusa & Choesin DN. 2008. Pengaruh Agen Decomposer Terhadap Kualitas Hasil Pengomposan Sampah Organik Rumah Tangga. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Penelitian Lingkungan di Universitas Trisakti : Jakarta.

Supadma AAN & Arthagama DM. 2008. Uji Formulasi Kualitas Pupuk Kompos yang Bersumber dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Ternak Ayam, Sapi, Babi, dan Tanaman Pahitan. Jurnal Bumi Lestari, 8(2): 113-121.

Surtinah. 2013. Pengujian Kandungan Unsur Hara Dalam Kompos yang Berasal Dari Serasah Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata). Jurnal Ilmiah Pertanian. 11(1): 16-26

Utama CS, Sulistiyanto B & Setiani B. 2013. Profil Mikrobiologis Pollard yang Difermentasikan dengan Ekstrak Limbah Pasar Sayur pada Lama Peram yang Berbeda. Jurnal Agripet.13(2): 26-30

Widarti BN, Wardhini WK & Sarwono E. 2015. Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku pada Pembuatan Kompos dari Kubis dan Kulit Pisang. Jurnal Integrasi Proses. 5(2): 75-80

Widiyaningrum & Lisdiana. 2015. Efektivitas Proses Pengomposan Sampah Daun Dengan Tiga Sumber Aktivaror yang Berbeda. Rekayasa 13(2): 107-113

Yenie E. 2008. Kelembaban Bahan dan Suhu Kompos Sebagai Parameter yang Mempengaruhi Proses Pengomposan Pada Unit Pengomposan Rumbai. Jurnal Sains dan Teknologi. 7(2):58-61

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.