PENURUNAN TOTAL BAKTERI DAGING AYAM DENGAN PERLAKUAN PERENDAMAN INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum)

A Kusumaningrum(1), P Widiyaningrum(2), I Mubarok(3),


(1) Gedung D6 Lt 1 Kampus Sekaran Semarang 50229
(2) Gedung D6 Lt 1 Kampus Sekaran Semarang 50229
(3) Gedung D6 Lt 1 Kampus Sekaran Semarang 50229

Abstract

Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan salah satu tanaman antibakteri karena mengandung senyawa flavonoid, tannin, dan minyak atsiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perendaman infusa daun salam terhadap penurunan jumlah bakteri pada daging ayam segar post mortem. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dua faktor yaitu konsentrasi infusa (0%, 5%, 10%) dan waktu pengamatan (0, 6, 12 jam setelah perendaman). Variabel yang diukur meliputi jumlah bakteri dan uji keberadaan Salmonella sp. Data total bakteri dianalisis secara kuantitatif menggunakan ANOVA serta uji lanjut BNT pada taraf uji 5%. Uji keberadaan Salmonella sp. dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan konsentrasi infusa daun salam dapat menurunkan jumlah bakteri. Penurunan jumlah bakteri terbaik ditunjukkan pada daging ayam yang direndam pada konsentrasi 10% infusa daun salam. Hasil uji keberadaan Salmonella sp. menunjukkan hasil negatif pada semua perlakuan.

 

Salam leaf (Syzygium polyanthum) is one of antibacterial plants because it contains flavonoid compound, tannins, and essential oils. The purpose of this study to determine the effect of infusion soaking of salam leaf (Syzygium polyanthum) towards the decreasing of the amount of bacteria on fresh chicken meat post mortem, and also the presence test of Salmonella sp. The research was experimental research by using a complete random design with two factors of infusion concentrations (0%, 5%, 10%) and time of observation (0, 6, 12 hours after soaking). The amount of bacteria were analyzed quantitatively using ANOVA, while the presence of Salmonella sp. were analyzed descriptively. It can be concluded that the differences of concentration can reduce the amount of bacteria. The best bacteria reduction was shown in 10% salam leaf infusion and the presence of Salmonella sp. was proven negatively in all treatments.

Keywords

Bacteria; chicken meat; infusion; Salmonella sp.; Syzygium polyanthum

Full Text:

PDF

References

Ajizah A. 2004. Sensitivitas Salmonella typhimurium terhadap ekstrak daun Psidium guajava L. J Bioscientic 1(1):31-38.

Akiyanma H, Fujii K, Yamasuki O, Oone T & Iwatsuki T. 2001. Antibacterial action of several tannin agains Staphylococcus aureus. J Antimicrobial Chemotherapy (48): 487-491.

Aritonang SN. 2006. Pengaruh lama perendaman natrium laktat terhadap daya awet daging sapi pada penyimpanan suhu ruang. J Indon Trop Anim Agric 32(1):41-43.

Buckle KA, Edward RA, Fleet GH, & Wootton M. 2009. Ilmu Pangan. Terjemahan Hari P dan Adiono. Jakarta: UI Press.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2009. Mutu Karkas dan Daging Ayam. Badan Standardisasi Nasional: SNI No. 3924.

Dalimartha S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia 2. Cetakan ke-8. Jakarta: Penebar Swadaya.

D’Aoust JY. 2000. The microbiologycal safety and quality of food. J Sci Food 1(2):13-17

Hanna ES & Hana R. 2005. Pengaruh pH terhadap pertumbuhan bakteri. J Kedokteran 5(1):174-178.

Hapsari AMN. 2010. Pengaruh eksktrak jahe terhadap penghambatan mikroba perusak pada ikan nila. Fakultas Ilmu Kesehatan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hendradjatin AA. 2009. Efek antibakteri infusa daun salam (Eugenia polyantha) secara in vitro terhadap V. cholerae dan E. coli enteropatogen. Majalah Kedokteran Bandung 36(2): 89-96.

Hermana W, Puspitasari DI, Wiryawan KG, & Suharti S. 2008. Pemberian tepung daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) dalam ransum sebagai bahan antibakteri Escherichia coli terhadap organ dalam ayam broiler. Med. Pet. 31:63-70

Martin WB. 2005. Keamanan pangan. J World Health Organization 3(1):141-186

Noveriza R & Miftakhurohmah. 2010. Efektivitas ekstrak metanol daun salam (Eugenia polyantha) dan daun jeruk purut (Cytrus histrix) sebagai antijamur pada pertumbuhan Fusarium oxysporum. J Littri 16(1):6–11.

Setiawan CP. 2002. Pengaruh perlakuan kimia dan fisik terhadap aktivitas antimikroba daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). Skripsi. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.

Sams RA. 2001. Poultry Meat Processing. Texas: CRC Press

Siagian A. 2002. Mikroba pathogen pada makanan dan sumber pencemarannya. J Mikrobiologi. FKM USU 1(2):1-18

Suharti S, Banowati A, Hermana W, & Wiryawan KG. 2008. Komposisi dan kandungan kolesterol karkas ayam broiler diare yang diberi tepung daun salam (Syzygium polyanthum Wight) dalam ransum. J Peternakan. 31(2):138-145.

Suwono A & Agustin. 2009. Kemampuan air rebusan daun salam dalam menurunkan jumlah koloni bakteri Streptococcus sp. Majalah Farmasi Indonesia 20:112-117.

Usmiati S. 2010. Pengawetan daging segar dan olahan. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. J Teknol Sains. 9(3):46-51.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.