ANALISIS DAMPAK RADIASI SINAR-X PADA MENCIT MELALUI PEMETAAN DOSIS RADIASI DI LABORATORIUM FISIKA MEDIK

R Aryawijayanti(1), Susilo Susilo(2), Sutikno Sutikno(3),


(1) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(3) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Telah dilakukan penelitian dampak radiasi sinar-X pada mencit melalui pemetaan dosis radiasi di Laboratorium Fisika Medik.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi jarak minimum pekerja radiasi terhadap pesawat sinar-X dan untuk mengetahui dampak radiasi sinar-X pada darah mencit. Pemetaan dosis radiasi diukur setiap jarak 30 cm sejauh 120 cm ke arah utara, sejauh 150 cm ke arah selatan, serta setiap jarak 30 cm sejauh 180 cm ke arah timur dan barat dari berkas sumber radiasi. Faktor eksposi yang digunakan sama yaitu 80 kV, 32 mA dan 0,5 sekon. Pada penelitian ini menggunakan variasi ketinggian 75 cm dan 150 cm dari sumber radiasi. Semakin jauh jarak antara objek dengan pusat berkas sinar-X, maka dosis radiasi yang diterima semakin rendah. Untuk menguji dampak radiasi sinar-X melalui hasil pemetaan ruang Laboratorium Fisika Medik, mencit diberi dosis radiasi yang berbeda-bedauntukmengetahui komposisi eritrosit, leukosit dan hemoglobin dalam darahnya. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dosis yang digunakan, maka komposisi darah semakin jauh dari kriteria normal.

Impact study has been carried out X-ray radiation in mice by mapping radiation dose in Physics Laboratory Medik. The purpose this study was to Obtain distance information to the aircraft minimum radiation workers and the X-rays to determine the impact of X-ray radiation through blood testing on mencit. In mapping radiation dose measured at a distance of 30 cm to 120 cm as far to the north, as far as 150 cm to the south, as well as every 30 cm distance as far as 180 cm to the east and west of the beam of radiation sources. Eksposi factors used by the same ie 80 kV, 32 mA and 0.5 second. In this study, using a variation of a height of 75 cm and 150 cm from the source radiasi. The more distant object with a center distance between the X-ray beam, the radiation doses received by the lower. To test the effects of X-ray radiation through the mapping of Medical Physics Laboratory space, mice were given different doses of different radiation to determine the composition of erythrocytes, leukocytes and hemoglobin in the blood. It can be concluded that the higher doses are used, then the composition of the blood is getting away from the normal criteria.


Keywords

Mapping, radiation dose, radiation impact, Mice

Full Text:

PDF

References

Akhadi M. 2000. Dasar-Dasar Proteksi Radiasi (1sted). Jakarta: Rineka Cipta.

Alatas Z. 2005. Efek Radiasi Pengion Dan Non Pengion Pada Manusia. Buletin Alara, 5(203): 99-112.

Bapeten. 2003. Pedoman Dosis Pasien Radiodiagnostik. Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir nomor 01-P /Ka-BAPETEN/ I-03.

Fauziyah A, Susilo & Dwijananti P. 2013. Pengaruh Radiasi Sinar-X terhadap Mortilitas Sperma pada Tikus Mencit (Mus musculus).Unnes Physics Journal, 2(2):1-5.

Fosbinder RA & Kelsey CA. 2001. Essentials of Radiologic Science (International Editions Series). McGraw-Hill Education.

Hall EJ. 2000. Radiobiology for the Radiologist(5theds). Philadelphia: Lippincott Williams.

Hariadi. 2012. Peluang Jitu Beternak Tikus Putih. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Pribadi GA. 2008.Penggunaan Mencit Dan Tikus Sebagai Hewan Model Penelitian Nikotin.Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Prisyanto R, Santoso DR, Juswono UP & Cahyati Y. 2014. Pengaruh Pemberian Kombinasi Vitamin C dan E terhadap Jumlah Hemoglobin, Leukosit dan Trombosit Pasca Iradiasi Sinar Gamma. Natural B, 2(3):289-295.

Syahria, Setiawati E & Firdausi KS. 2012. Pembuatan Kurva Isodosis Paparan Radiasi di Ruang Pemeriksaan Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara.Berkala Fisika, 15(4):123-132.

Ulum MF. 2008. Prinsip Dasar Proteksi Radiasi Dalam Diagnostik. Proceedings Join Meeting of the 3rd International Meeting on AZMWC2008 and KIVNAS X PDHI. Bogor: ISBN.

Wardhana WA. 1996. Radioekologi (1sted). Yogyakarta: Penerbit Andi Ofset.

Widyasari E, Listyawati S & Pangastuti A. 2007. Pengaruh Iradiasi Sinar-X terhadap Produksi Antibodi Mencit Galur BALB/c dengan Pemberian Vaksin Toksoid Tetanus. Bioteknologi, 4(1): 13-19.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.