Integrasi Budaya Jawa Pada Pengembangan Bahan Ajar Bumi Dan Alam Semesta

Sarwanto -(1), E.T. Sulistyo(2), B.A. Prayitno(3), H. Pratama(4),


(1) FKIP UNS Surakarta, Indonesia
(2) FKIP UNS Surakarta, Indonesia
(3) FKIP UNS Surakarta, Indonesia
(4) FKIP UNS Surakarta, Indonesia

Abstract

Kesulitan siswa dalam mempelajari IPA salah satunya disebabkan oleh sebagian besar materi IPA diadopsi dari sains Barat. Padahal budaya yang mendasari pengembangan sains Barat tidak sama dengan budaya Jawa, maka pembelajaran sains berpotensi menimbulkan kesenjangan (clash) dengan sains lokal. Kesulitan lain disebabkan oleh pembelajaran IPA selama ini dilakukan memisahkan antara konten IPA dan pedagoginya. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan Budaya Jawa dalam pembelajaran IPA yang meliputi proses dan produk (materi) IPA menjadi satu kesatuan pengetahuan (Pedagogical Content Knowledge/PCK). Metode penelitian ini adalah penelitan pengembangan (R&D). Tahap-tahap penelitian meliputi (1) studi pendahuluan; (2) pengembangan PCK; (3) validasi PCK; dan (4) pengembangan produk. Hasil penelitian menunjukkan modul yang dikembangkan layak untuk diujicobakan pada tingkat yang lebih luas dalam perkuliahan Fisika Sekolah Menengah.

 

Western-adoption of most material of science causes student’s difficulties in learning science. Meanwhile, the culture base of Western science development is different from the Javanese one. This is why science learning causes potentially clash to local science. Other difficulty is caused by learning science which has been done by separating content from its pedagogy. This study aims to integrate Javanese culture into science teaching that include process and product to become a unified science knowledge (Pedagogical Content Knowledge/PCK). The research method used was a research & development (R & D), with the stages of (1) preliminary study, (2) development of PCK, (3) validation PCK, and (4) product development. The results showed that the developed modul decent for piloting at a broader level in High School Physics class.

Keywords

PCK, Java Cultural, Indigenous science

Full Text:

PDF

References

Borg, W. R., & Gall, M. D. 1989. Educational research. New York: Longman.

Cobern, W. W. & Aikenhead, G. S. 1996. Cultural Aspects of Learning Science. SLCSP Working paper.

Etkina, E. 2010. Pedagogical Content Knowledge and Preparation of High School Physics Teacher. PRST-Physics Educational Research, 6 (020110):1-26

Gess-Newsome, J., & Lederman, N.G. 1999. Examining Pedagogical Content Knowledge. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.

Grossman, P.L. 1990. The making of a teacher: Teacher knowledge and teacher education. New York: Teachers College Press.

Hinduan, A. A. 2005. Meningkatkan profesionalisme guru IPA sekolah. Makalah Seminar Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Alam Indonesia (HISPIPAI), Bandung tanggal 22-23 Juli 2005.

Jegede, O. J., & Okebukota, P. A. 1989. Influence of Socio-Cultural Factor on Secondary Students’ Attitude toward Science. Research in Science Education, 19: 155-164.

Jegede, O. 1995. Collateral learning and the eco-cultural paradigm in science and mathematics education in Africa. Studies in Science Education, 25: 97–137

Lucas, B. K. 1998. Some Coutionary Notes About Employing the Socio-Cultural Environmental Scale in Different Cultural Contexts. Journal of Research and Mathematics Education in S.E. Asia. 21 (2).

Mardiyana. 2011. Penerapan Model Pengembangan Mutu Pendidikan (PPMP). Laporan Penelitian Sebelas Maret Surakarta. [Tidak dipublikan].

Michell, Herman. 2008. Learning indigenous science from place. Canada: College of Education University of Saskatchewan

Mishra, P. & Koehler, M.J. 2006. Technological Pedagogical Content Knowledge: A Framwork for Teacher Knowledge. Teacher College Record, 108 (6): 1017-1054

Muslich, M. 2007. KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Ogawa, M. 1995. Science Education in Multi Science Perspective. Science Education, 79: 583-593

Sarwanto. 2010. Identifikasi Sains Asli (Indigenous Science) Sistem Pranata Mangsa Melalui Kajian Etnosains. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi. FKIP UNS Surakarta

Shulman, L. S. 1986. Those who understand: Knowledge growth in teaching. Educational Researcher, 15 (2): 4-14.

Stanley, W. B. & Brickhouse, N. W. (2001). The Multicultural Question Revisited. Science Education, 85(1): 7-34

Suastra, I Wayan. 2005. Merekonstruksi sains asli (indigenous science) dalam rangka mengembangkan pendidikan sains berbasis budaya lokal di sekolah. Disertasi Universitas Pendidikan Indonesia. [Tidak dipublikasikan].

Suja, I. Wayan. 2010. Pengembangan Buku Ajar Sains SMP Mengintegrasikan Content dan Context Pedagogi Budaya Bali.

Wahyudi. Januari, 2003. Tinjauan aspek budaya pada pembelajaran IPA: pentingnya kurikulum IPA berbasis kebudayaan lokal. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 9 (040): 42-60.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License