ANALISIS IDENTITAS PARADOKS ANTARA PLURALISME DAN UNIVERSALISME DALAM KARYA SENI LUKIS KONTEMPORER MAHASISWA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI LUKIS SENI RUPA FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Kamsidjo Budi Utomo(1), Mujiono Mujiono(2),


(1) Jurusan Seni Rupa FBS Universitas Negeri Semarang Indonesia
(2) Jurusan Seni Rupa FBS Universitas Negeri Semarang Indonesia

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perwujudan bentuk gaya dan makna simbolik karya mahasiswa, faktor-faktor yang mempengaruhi proses penciptaan karya mahasiswa, dan pola hubungan lingkungan akademik,  sosial,  dan kultural  dalam kaitan proses penciptaan yang dilakukan oleh mahasiswa seni rupa  FBS Unnes dalam rangka pencarian jati diri estetik dengan kondisi  adanya wacana identitas yang paradoks antara universalisme dan pluralisme. Pendekatan penelitian yang akan digunakan adalah  deskriptif kualitatif dengan lebih mengutamakan eksplanasi pada temuan emprik sehingga dihasilkan kesimpulan yang valid. Teknik pengumpulan data yang melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan pendokumentasian. Teknis analisis data dilakukan secara induktif dengan model siklus interaktif melalui proses reduksi, penyajian, verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa  karya mahasiswa lebih bersubject matter persoalan keseharian, subjek representatif, simbolik dengan pertimbangan  formalistik,  Pluralisme atau posmodern  hanya dimaknai dengan lokalitas bukan mempertanyakan lokalitas itu sendiri sehingga akhirnya  terjebak kepada  pengungkapan atau merayakan gaya modern. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi mahasiswa seni rupa FBS Unnes dalam menemukan identitas jati diri estetik dalam situasi berkembangnya identitas yang paradoks antara  universalisme dan pluralisme pada konteks peningkatan kualitas pembelajaran seni lukis meliputi faktor internal dan eksternal. Internal mahasiswa  meliputi keterbatasan pengetahuan, keterbatasan teknik yang dimiliki, berkaya beracuan hanya pada katalog, tingkat  kepekaan estetik, mengejar efisiensi waktu, dan mengejar identitas estetik. Eksternal  eksternal mahasiswa meliputi akses minimnya galeri di Semarang yang secara kontinu melakukan pameran, lesunya pasar seni lukis, dan teknologi yang telah berkembang.Pola hubungan lingkungan akademik,  sosial,  dan kultural   dalam kaitan proses penciptaan yang dilakukan oleh mahasiswa seni rupa  FBS Unnes dalam rangka pencarian jati diri estetik  adalah saling mempengaruhi

The purpose of this study was to find out the embodiment form of style and symbolic meaning by students, the factors that affect the process of creating works of students, and the pattern of relationships academic environment, social, and cultural in terms of the creation process is done by art students of the Faculty Language and Art Semarang State University in the framework of the search for identity aesthetic discourse conditions the paradoxical identity between universalism and pluralism. The research approach used is a qualitative descriptive with more emphasis on finding emprik explanation so that the resulting conclusions are valid. The technique of collecting data through observation, interviews, and documentation. Technical analysis of the data conducted inductive model interactive cycle through the reduction process, presentation, verification. The results showed that students work more ber the subject matter of daily issues, the subject representative, symbolic with formalistic considerations, postmodern pluralism or locality not only meant to question the locality itself so that finally stuck to the disclosure or celebrate a modern style. What factors are affecting the art students of the Faculty of Language and Art Semarang State University in discovering the identity of an aesthetic identity in the paradoxical situation of the development of identity between universalism and pluralism in the context of improving the quality of teaching art include internal and external factors. Internal students include lack of knowledge, the limitations of the techniques that are owned, guided work only on the catalog, aesthetic sensitivity level, the pursuit of efficiency of time, and the pursuit of aesthetic identity. External students include lack of access gallery in Semarang who continuously do exhibitions, sluggish art market, and the technology has evolved. Patterns of relationships academic environment, social, and cultural in terms of the creation process is done by art students of the Faculty of Language and Arts Semarang State University in the framework of the search for identity is the aesthetic interplay.

Keywords

Painting, Identity, pluralism, universalism, Style

Full Text:

PDF

References

Adams, LS. 1996. The Methodologies of Art an Introduction. New York: Harper Collins Publishers.

Awwuy, Tommy F. 2003. “Identitas Terbagi dalam Seni Rupa Kontemporer” dalam Identitas dan Budaya Massa. Yogyakarta: Yayasan Seni Cemeti

Feldman, Edmund Burke. (1967), Art as Image and Idea, Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.

Gustami, Sp. (2004), Proses Penciptaan Seni Kriya: Untaian Metodologis, Program Pascasarjana S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni, ISI Yogyakarta.

Koentjaraningrat, 1989, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.

Koswara, Aji. 1996. Ukiran Jepara. Bandung: Tesis ITB

Kurikulum Seni Rupa 2012. Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

Milles, Matthew B & A. Michael Huberman, 1992, Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi, Jakarta: UI Press.

Piliang, Yasraf Amir, 1998, “Realitas Baru Estetik Perspektif Seni dan Desain Menuju Abad 21” Seni: Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan, VI/01 Mei 1998

__________________, 2003a, “Seni , Nation-State, Identitas, dan Tantangan Budaya Global” dalam Identitas dan Budaya Massa ” Yogyakarta: Yayasan Seni Cemeti

_________________, 2003b, Hipersemiotika Tafsir Culutral Studies Atas Matinya Makna, Yogyakarta: Jalasutra.

Pirous, AD., 2003, Melukis itu Menulis, Bandung: ITB

Rohidi, T.J., 2005, “Menegaskan Seni Ketika Pendidikan Menafikannya: Refleksi Budaya Tentang Manusia Seutuhnya Dalam Konteks Masyarakat Bhinneka Tunggal Ika” dalam Rampaian Orasi Ilmiah Guru Besar Universitas Negeri Semarang dalam Dies Natalis ke 41, Semarang: UNNES Press.

Sahman, Humar, 1993, Mengenali Dunia Seni Rupa, Semarang: IKIP Semarang Press.

Sunaryo. A. 2002, “Nirmana ” Hand-out Perkuliahan Nirmana . Jurusan Seni Rupa FBS Unnes.

Soedarso, Sp, 2006, Trilogi Seni: Penciptaan Eksistensi dan Kegunaan Seni, Yogyakarta: Badan Penerbit ISI

Sumartono, 2000. “Peran Kekuasaan dalam Seni Rupa Kontemporer Yogyakarta” dalam Outlet: Yogya dalam Peta Seni Rupa Kontemporer Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Cemeti.

Surajiyo, 2005, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, Jakarta: PT Bumi Aksara

Sutopo, H.B. 1990.”Metode Penelitian Kualitatif” Makalah FKIP-UNS.

Syakir, 2009. “Pengembangan Model Pembelajaran Outdoor dalam Mata Kuliah Gambar” pada Jurusan Rupa FBS Unnes dalam Jurnal Imajinasi Jurusan Seni Rupa Unnes.

Toekio, S. M. 2006. “Perjalanan Kreativitas Kaum Akademis Seni di Tengah Dinamika Sosial” pada Jurusan Rupa FBS Unnes dalam Jurnal Imajinasi Jurusan Seni Rupa Unnes

Widagdo. 2006. “Penelitian Bidang Seni Rupa” dalam Jaringan Makna Tradisi Hingga Kontemporer. Yogyakarta: BP ISI.

Yin, Robert K. 2008. Studi Kasus : Desain dan Metode, diterjemahkan M Djauzi Mydzakir. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Kamsidjo Budi Utomo, Mujiono Mujiono

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.