Perluasan Kader Konservasi pada Masyarakat Nelayan melalui Pemberdayaan Kelompok Nelayan di Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal

Eta Yuni Lestari(1),


(1) Jurusan Politik dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Abstract

Universitas Negeri Semarang (Unnes) telah menjadikan konservasi sebagai visi sejak tahun 2010, konsep konservasi dapat diterapkan melalui 7 (tujuh) pilar konservasi yang menjadi visi di Unnes yang meliputi; paperless, green archtechture, pengolahan limbah, nirkertas, internal transportation, konservasi moral dan budaya, dan energi bersih. Ketujuh pilar dapat diintegrasikan dalam kurikulum dan semua kegiatan tri dharma perguruan tinggi Program konservasi Unnes. Visi konservasi diharapkan tidak hanya dilaksanakan di Unnes saja melainkan diperluas ke wilayah yang membutuhkan visi konservasi untuk perkembangan daerah masing-masing. Salah satunya di masyarakat nelayan kawasan pantai Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu, Pertama masyarakat nelayan  melalui pemberdayaan kelompok nelayan dapat memiliki karakter peduli lingkungan untuk menjaga keberlangsungan kawasan pantai Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Kedua, diperoleh Model atau program-program dalam upaya perluasan kader konservasi pada masyarakat nelayan di di kawasan pantai Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Kegiatan pengabdian ini dibatasi pada perluasan kader konservasi pada masyarakat nelayan melalui pemberdayaan kelompok nelayan dengan  melaksanakan 3 tahapan yaitu perencanaan,  pelaksanaan dan refleksi. Sedangkan metode kegiatan dilaksanakan melalui kegaiatan sosialisasi yang diharapkan mampu membentuk karakter peduli lingkungan pada masyarakat nelayan di kawasan pantai. luaran hasil pengabdian ini diharapkan akan terbentuk desa konservasi yang berkarakter peduli  terhadap lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas karakter bagi para nelayan dan masyakarat sekitar pantai, hingga mampu memanfaatkan kegiatan untuk menggali potensi yang dimiliki di desa nelayan untuk mempercepat proses kesejahteraan masyarakat desa nelayan. Dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, masyarakat menalayan menjadi paham akan pentingnya menjaga lingkungan terutama melaksanakan konservasi untuk menjaga kelangsungan sumber daya alam yang merupakan sumber mata pencaharian mereka.

Keywords

kader; konservasi; komunitas; nelayan

Full Text:

PDF

References

Asma Luthfi, & Atika Wijaya. 2011. Persepsi Masyarakat Sekaran Tentang Konservasi Lingkungan. Jurnal komunitas. 3 (1) (2011) : 29-39

Fanesa Fargomeli. 2014. Interaksi Kelompok Nelayan Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Di Desa Tewil Kecamatan Sangaji Kabupaten Maba Halmahera Timur. Journal “Acta Diurnaâ€. III. (3) 2014

Handoyo, E., dan Tijan. 2011. Model Pendidikan Karakter Berbasis Konservasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud.

Imron, 2003, Pengembangan Ekonomi Nelayan dan Sistem Sosial Budaya Penerbit PT Gramedia Jakarta.

Kusnadi 2004, Mengatasi Kemiskinan nelayan Jawa Timur, pendekatan terintegrasi, Yokyakarta Pembaharuan,

Masrukhi. 2012. Membangun Karakter Berbasis Nilai Konservasi. Makalah. Simposium Pendidikan di Universitas Sebelas Maret. 23 Juni 2012.

Rachman, maman. 2012. Konservasi Nilai Dan Warisan Budaya. Indonesian Journal of Conservation. 1 (1) ( 2012) : 30-39

Raharjo Y. (1996). Community Base Management di Wilayah Pesisir Indonesia. Makalah pelatihan ICZPM. PKSPL-IPB dan Ditjen Bangda Depdagri

Setiyan, nina . Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program “Green Environment†Di Smp Alam Ar-Ridho Kota Semarang. 2013. Universitas Negeri Semarang: Skripsi. Tidak diterbitkan.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License