PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH MINYAK GORENG BEKAS MENJADI SABUN CUCI PIRING UNTUK PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(1) Universitas Negeri Semarang
(2) Universitas Negeri Semarang
(3) Universitas Negeri Semarang
(4) Universitas Negeri Semarang
Abstract
Desa Sekaran memiliki Pertumbuhan penduduk, perkembangan industry, restoran dan usaha kuliner pesat karena terdapat universitas yang setiap tahunnya mengalami peningkatan mahasiswa. Hal ini memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat, namun di sisi lain juga menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan dari sisi lingkungan. Salah satu dampak negatif dari keberadaan usaha kuliner di wilayah Gunungpati adalah volume limbah minyak goreng tinggi. Ini terjadi karena kebanyakan masyarakat, dalam ha1 ini adalah para pedagang membuang limbah minyak goreng begitu saja. limbah minyak goreng tersebut apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah bagi lingkungan, yaitu menjadikan lingkungan kotor dan dapat menemari air serta tanah. Untuk mengatasi masalah itu, perlu adanya inovasi dalam pengelolaan limbah minyak goreng dengan melibatkan masyarakat luas sehingga limbah minyak goreng dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai ekonomis.
Salah satu potensi limbah minyak goreng adalah kandungan asam lemak dari minyak nabati yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan menjadi sabun cuci piring yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah volume limbah minyak goreng yang tinggi, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi limbah minyak goreng dengan jalan mengolah limbah minyak goreng menjadi sabun cuci piring. Pelatihan ketrampilan mengenai pengolahan limbah minyak goreng  menjadi sabun cuci piring ramah lingkungan telah dilaksanakan bagi masyarakat di desa Sekaran wilayah Gunungpati. Pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat: 1) Masyarakat mengetahui dampak negative minyak goreng bekas terhadap kesehatan dan lingkungan, 2) Masyarakat mengetahui dan terampil mengaplikasikan teknologi tepat guna pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cuci piring, 3) Masyarakat mengetahui potensi ekonomis limbah minyak goreng bekas, 4) Mendorong pemberdayaan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aisyah, N. 2009. Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas menjadi Sabun Mandi Padat. Pasca Sarjana Teknik Kimia. Universitas Sumatera Utara. Medan
Anastasia, F. 2018. Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga terhadap Penggunaan Minyak Goreng Berulang Kali di Desa Serbelawan Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun Tahun 2017. Medan: Skripsi diajukan kepada Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.
Kapitan, B.O. 2013. Analisis Kandungan Asam Lemak Trans (Trans Fat) Dalam Minyak
Bekas Penggorengan Jajanan Di Pinggir Jalan Kota Kupang, Jurnal Kimiaterapan 1 (1), 17-31.
Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Penerbit UI Press. Jakarta.
Lestari, P. P., 2010. Pemanfaatan Minyak Goreng Jelantah pada Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair. Medan: Thesis diajukan pada Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Lipoeto, E. 2011. Synthesis of Biodiesel via Acid Catalysis. Ind. Eng. Chem. Research, 44(14), 5353-5363.
Portal Semarang. 2011. Kecamatan Gunungpati Semarang. http://portalsemarang.com/kecamatan-gunungpati-semarang/, 2011 (diakses tanggal 12 November 2018)
Semarang Go Id. 2012. Portal. http://semarangkota.go.id/portal/uploads/pdf/2012_07_30_13_ 48_59.pdf.
Sukeksi, L., Sidabutar, A. J., Sitorus. C. 2017. Pembuatan Sabun dengan Menggunakan Kulit
Buah Kapuk (Ceiba Petandra) sebagai Sumber Alkali. Jurnal Teknik Kimia USU, 6(3), 8-13
Suryandari. 2014. Pelatihan Pemurnian Minyak Jelantah dengan Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiacal, Linn) untuk Pedagang Makanan di Pujasera Ngaliyan. Dimas, 14(1), 57 - 70
Thadeus, M. S. 2012. Dampak Konsumsi Minyak Jelantah terhadap Kerusakan Oksdatif
DNA (Disertasi). Yogyakarta : Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada.
Yustinah dan Hartini. 2011. Adsorbsi Minyak Goreng Bekas Menggunakan Arang Aktif dari Sabut Kelapa. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan", 22 Februari 2011.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License