Pemberdayaan Kelompok Tani Kopi Robusta di Desa Amadanom Kecamatan Dampit Berbasis Teknologi untuk Peningkatan Kualitas Hasil Panen

Hutri Agustino(1), Havidz Ageng Prakoso(2), M. Syaprin Zahidi(3),


(1) Universitas Muhammadiyah Malang
(2) Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia
(3) Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia

Abstract

Desa Amadanom yang terletak di Kecamatan Dampit sudah lama dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil kopi khususnya jenis robusta di wilayah Selatan Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur. Wilayah tersebut menjadi bagian dari branding kopi yang populer dengan akronim AMSTIRDAM (Ampel Gading, Sumbermanjing, Tirtoyudo dan Dampit). Produk kopi dari wilayah AMSTIRDAM tersebut sudah tersebar di berbagai wilayah bahkan sampai mancanegara. Mengingat, cita rasanya yang khas dari daerah pegunungan tropis. Maka, tidak mengherankan jika industri kopi di wilayah tersebut mampu bertahan setidak-tidaknya sampai empat generasi dengan berbagai tantangan yang dihadapinya.  Salah satu dari kendala yang masih dihadapi oleh kelompok tani kopi di Desa Amadanom adalah terkait dengan adopsi teknologi, khususnya yang berkaitan dengan pengolahan hasil panen untuk peningkatan kualitas kopi yang dihasilkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa fokus dari industri perkebunan kopi tidak hanya berkaitan dengan peningkatan produktivitas (volume) hasil panen, tetapi juga peningkatan kualitas kopi yang dihasilkan. Ini menjadi faktor yang tidak bisa di tinggalkan, karena kualitas produk menjadi acuan utama bagi customer dalam menentukan varian pilihan yang tersebar di pasaran.  Artinya bahwa antara sisi kuantitas dan kualitas menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan, di satu sisi volume hasil panen harus mampu menjaga stabilitas kebutuhan produk, tetapi di sisi lain bahwa kualitas produk tidak boleh terabaikan hanya karena mengejar volume permintaan pasar. Oleh sebab itu, kegiatan pengabdian ini di fokuskan pada upaya peningkatan kualitas hasil panen berbasis teknologi pengupas kulit kopi. Mengingat, sampai saat kelompok tani kopi di wilayah tersebut masih menggunakan cara manual yang membuat prosesnya menjadi lebih lama dan cukup melelahkan dan berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan karena berpotensi merusak tekstur biji kopi tersebut. Pengadaan alat pengupas kulit kopi tersebut telah disertai dengan transfer of technology kepada kelompok tani kopi robusta di wilayah pengabdian. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut: (a). Penyuluhan tentang strategi peningkatan kualitas komoditas kopi robusta; (b). Pelatihan transfer of technology alat pengupas kulit kopi; dan (c) Diskusi evaluasi dari hasil penyuluhan dan pelatihan yang telah dilakukan sebagai bahan rekomendasi untuk kegiatan pengabdian pada tahun berikutnya.

Keywords

Pemberdayaan, Kelompok Tani Kopi, Teknologi

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License