PERTUMBUHAN KALUS DAUN DEWA [Gynura procumbens (Lour) Merr.] DENGAN KOMBINASI 2,4-DICHLOROPHENOXYACETIC ACID DAN KINETIN SECARA INVITRO

Samkhatin Khaniyah(1), Noor Aini Habibah(2), Sumadi -(3),


(1) FMIPA UNNES Gd D6 Lt 1 Jln. Raya Sekaran- Gunungpati- Semarang 50229 Telp./Fax. (024) 8508033
(2) FMIPA UNNES Gd D6 Lt 1 Jln. Raya Sekaran- Gunungpati- Semarang 50229 Telp./Fax. (024) 8508033
(3) FMIPA UNNES Gd D6 Lt 1 Jln. Raya Sekaran- Gunungpati- Semarang 50229 Telp./Fax. (024) 8508033

Abstract

Tanaman daun dewa [Gynura procumbens (Lour) Merr.] berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah, mengobati diabetes, tumor, dan sebagai obat anti kanker. Daun dewa mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, saponin, dan minyak atsiri. Oleh karena itu, perlu adanya kultur in vitro yang diharapkan mampu meningkatkan jumlah metabolit sekunder, maka perlu dilakukan penelitian tentang induksi kalusdengan penambahan kombinasi 2,4-Dichlorophenoxyacetic acid dan kinetin yang tepat dapat digunakan untuk menginduksi kalus daun dewa. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh konsentrasi 2,4-D dan Kinetin serta interaksi keduanya terhadap induksi kalus daun dewa. Analisis menggunakan anava dua arah dan uji lanjut Duncan. Parameter yang diamati adalah parameter persentase eksplan yang hidup, persentase berkalus, berat basah, kering kalus, serta tekstur dan warna kalus . Dari Uji Jarak Berganda Duncan diperoleh hasil tertinggi pada konsentrasi 2,4-Dichlorophenoxyacetic acid 0.5 ppm dan konsentrasi kinetin 1 ppm sebesar 33.33% pada parameter persentase berkalus.

Daun dewa [Gynura procumbens (Lour). Merr.] plant can be used to lower the blood cholesterol levels, to treat diabetes and tumors, and may be used as an anti-cancer drug. Daun dewa plant produces of secondary metabolites such as flavonoids, saponins, and essential oils. An in vitro culture is a necessity to increase the quantity of secondary metabolites using callus induction with the addition of a combination of 2,4-Dichlorophenoxyacetic acid and kinetin to induce daun dewa callus. The research will ecamine the influence of 2,4-Dichlorophenoxyacetic acid and Kinetin in various concentrations and their interaction on callus induction of daun dewa. Data were analyzed using advanced two-way anova and Duncan test. The test showed that the highest yeield was obtained from the combination of 0.5 ppm 2,4-D and 1 ppm kinetin, where 33.33% of plants had callus.

Keywords

Callus induction; Gynura procumbens; Invitro; Kinetin; 2,4-Dichlorophenoxyacetic acid

Full Text:

PDF

References

Farid, M. B. (2003). Perbanyakan tebu (Saccharum officinarum L. ) secara in vitro pada ber bagai konsentrasi IBA dan BA. Jurnal Sains & Teknologi, 3(3), 103-109.

Fitrianti, A. (2006). Efek asam 2,4-D dan kinetin pada medium Murrashig Skoog dalam induksi kalus Sambiloto dengan eksplan potongan daun. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Hardiyanto, A., Solichatun & Mudyantini, W. (2004). Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Naftalen Asetat Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Flavonoid Kalus Daun Dewa [Gynura procumbens (Lour) Merr.]. Jurnal Biofarmasi, 2(2), 69-74.

Lestari, E. G. & Purnamaningsih, R. (2001). Mikropropagasi Daun Dewa (Gynura pseudochina) melalui tunas adventif. Biosmart, 2(3), 18-22.

Puspitasari, A. & Soegihardjo, C. J. (2002). Optimasi Media Penumbuh Kalus sebagai langkah awal upaya budidaya In-Vitro tanaman Vitex Trifolia L. Majalah Farmasi Indonesia, 13(1), 21-25.

Rahayu, B., Solichatun & Anggarwulan, E. (2003). Pengaruh Asam 2,4-D terhadap Pembentukan Kalus Serta Kandungan Flavonoid Kultur Kalus Acalypha Indica L. Biofarmasi, 1(1),1-6.

Suryowinoto, M. (1996). Pemuliaan Tanaman Secara In Vitro. Yogyakarta: Kanisius.

Wattimena, G. A. (1992). Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Bogor: PAU IPB.

Wulandari, S., Syafii, W. & Yossilia. (2004). Respon eksplan daun tanaman jeruk manis (Citrus sinensis l.) Secara in vitro akibat pemberian NAA dan BA. Jurnal Biogenesis, (1), 21-25.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.