Pengetahuan Tumbuhan Obat Dukun Sakai Desa Sebangar Duri Tiga Belas dan Desa Kesumbo Ampai Duri Kabupaten Bengkalis

Yulisa Resti Irawan(1), Fitmawati -(2), Herman -(3),


(1) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau, Indonesia
(2) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau, Indonesia
(3) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau, Indonesia

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan 13.466 pulau yang termasuk kedalam 33 provinsi dengan berbagai suku dan budaya. Keanekaragaman tumbuhan yang tinggi, berpadu dengan budaya etnik yang ada menghasilkan sistem pengetahuan dan budaya yang terkait dengan pemanfaatan tumbuhan yang ada. Budaya pengobatan dan penggunaan tumbuhan obat sudah berkembang lama dan diwariskan secara turun-temurun. Modernisasi menggerus tradisi dan pengetahuan pengobatan tradisional dan penggunaan tumbuhan obat di Suku Sakai Duri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan tumbuhan obat secara tradisional di Suku Sakai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, wawancara dan survey langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan ada 250 jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh suku Sakai yang berasal dari Desa Sebangar dan Desa Kesumbo Ampai. Berdasarkan familinya kelompok Zingiberaceae lebih banyak digunakan di Sebagar, sedangkan Famili Annonaceae lebih banyak digunakan di Desa Kesumbo Ampai. Berdasarkan bagian tanaman yang digunakan daun merupakan organ yang paling bayak digunakan di kedua tempat, sedangkan berdasarkan habitus tumbuhan berhabitus pohon lebih umum digunakan di kedua tempat.

Indonesia have the high natural resources and biodiversity with 13.466 islands in 33 provinces with various of ethnics and cultures. The high plant diversity combined with the variety of ethnics might result in the diversity of knowledge system of relationship between the society cultures and their plants cultures. The traditional treatment cultures and use the medicinal plants have been evolving for centuries that have been conserved from generation to generation. The presence of culture modernization has caused erosion of traditional knowledge of the society especially in the medicinal plants knowledge of Sakai Duri and Duri 13 ethnics. The aim of this study was to collect the information about the medicinal plant knowledge in Sakai ethnic. This study used descriptive method to collect all informations about the medicinal plant knowledge. The study has found 250 species of medicinal plants used by Sakai ethnic in Sebangsar Village and Kesumbo Ampai Village. Based on the family, the plants from Zingiberaceae family have been used more intensively by the society of Sebangar village, whereas the plants from Annonaceae family have been used more intensively by the people in Kesumbo Ampai village. The organ or part of the plants that is mostly used in both village was leave organ/part. Based on the habitus, the trees are mostly used in both sites and there were 35 tree species used in Sebangsar village compared to 42 species in Kesumbo Ampai village.

Keywords

Kesumbo Ampai village; Medicinal plant; Sakai ethnic; Sebangar village

Full Text:

PDF

References

Bodeker G. (2000). Partnerships Against Aids: Incorporating the Traditional Sector For Prevention And Management (pp 87-90) In Bell k (ed), Aids in the commonwealth. Kensington Press, London.

Haris JG, Haris MW. (1994). Plant identification Terminologi: An Illustrated Glossary. Spring Lake Publishin. Utah, USA.

Hendra. (2002). Pemenfaatan tumbuhan buah-buahan dan sayuran liar oleh suku Dayak Kenyah Kalimantan Timur. IPB Bogor.

Heyne. (1978). Tumbuhan berguna Indonesia. Jilid I, Balai Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan :312-1838.

Kementerian Lingkungan Hidup. (2004). Status Lingkungan Hidup Indonesia 2004. Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta.

Mutiatikum, Astuti Y. (2010). Standardisasi Simplisia Dari Buah Minia (plectrantus seutellaroides (L) R. Bth) Yang Berasal Dari 3 Tempat Tumbuh Menado, Kupang dan Papua. Badan Penelitian dan Pengamatan Kesehatan.

Rahayu MS. Sunarti D. Sulistiarini S. Prawiroatmodjo. (2006). Pemanfaatan Tumbuhan Obat secara Tradisional oleh Masyarakat Lokal di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara.Traditonal use of medicinal herbs by local community of Wawonii island, Southeast Sulawesi. 7 (3): 245-250.

Suganda, A G dan Y. Ozaki. (1996). Efek Analgesik Ekstrak Rimpamg Empat Jenis Tanaman Suku Zingiberaceae. Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII. Bogor : Badan Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITRO) dengan Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alam (PERHIPPA).

Tjitrosoepomo, G. (1993). Morfologi tumbuhan. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.