Keanekaragaman dan Kelimpahan Gastropoda di Pantai Selatan Kabupaten Pamekasan, Madura

Titis Rahmasari(1), Tarzan Purnomo(2), Reni Ambarwati(3),


(1) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia
(2) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia
(3) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia

Abstract

Pesisir selatan Kabupaten Pamekasan memiliki beberapa pantai dengan profil yang berbeda-beda. Perbedaan profil pantai tersebut tampak pada substrat dasar perairan masing-masing, sehingga komunitas biota dasar perairan, misalnya Gastropoda yang terdapat di pantai-pantai tersebut juga berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis, keanekaragaman, dan kelimpahan Gastropoda di pantai selatan Kabupaten Pamekasan Madura. Pengambilan sampel menggunakan metode transek dilakukan di pantai selatan Pamekasan pada tiga stasiun penelitian, yaitu Pantai Bengkal, Pantai Talang Siring, dan Pantai Jumiang. Pada setiap pantai ditentukan tiga garis transek ke arah laut dan pada masing-masing garis transek dibagi menjadi tiga bagian, yaitu intertidal atas, intertidal tengah, dan intertidal bawah. Keanekaragaman Gastropoda dianalisis berdasarkan perhitungan indeks keanekaragaman dan kelimpahan relatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di pantai selatan Kabupaten Pamekasan Madura ditemukan 29 jenis Gastropoda yang terbagi ke dalam 14 famili. Indeks keanekaragaman Gastropoda di Pantai Bengkal memiliki nilai indeks keanekaragaman tertinggi, yaitu sebesar 2,4398 diikuti Pantai Talang Siring (2,0988) dan Pantai Jumiang (1,6200) Indeks keanekaragaman jenis Gastropoda sebesar 3,0075, termasuk kategori keanekaragaman yang tinggi. Gastropoda yang paling melimpah adalah Nassarius distortus diikuti Littoraria scabra dan Nassarius leptospirus dengan kelimpahan relatif berturut-turut 11,21%; 9,09%; dan 8,03%. Informasi ini menegaskan bahwa indeks keragaman Gastropoda rendah ditemukan di pantai yang menjadi tujuan wisata dan dekat pemukiman penduduk (pantai Jumiang), sehingga diperlukan pengendalian terhadap pencemaran pantai akibat aktivitas manusia.

Southern shores of Pamekasan consists of beaches with different profiles. The difference can be found in the type of substrate which causes variation of invertebrate community living in this shores, i.e.gastropods. The study aimed to identify the species of gastropods as well as to describe the diversity and abundance of gastropods in the southern shores of Pamekasan Madura. Sampling was carried out on three research stations located at the southern shores of Pamekasan (Bengkal Beach, Talang Siring Beach, and Jumiang Beach). Three transect lines were placed at each research station and each transect line was divided into three sampling sites, namely upper intertidal, middle intertidal, and lower intertidal. The diversity of gastropods was analyzed using the diversity index and relative abundance. The results showed that 29 species of gastropods which belong to 14 families were found in the southern shores of Pamekasan. The diversity of gastropods in southern shores of Pamekasan was high (the diversity index was 3.0075). The most abundant species was Nassarius distortus, followed by Littoraria scabra and Nassarius leptospirus with relative abundance 11.21%; 9.09%; and 8.03%, respectively found in tourist destinations and near settlements (Jumiang beach), so that the necessary control of coastal pollution due to human activity. This information confirms that the diversity index of gastropods were low, especially found in coastal tourist destinations and near settlements (Jumiang beach), so that the necessary control of coastal pollution due to human activity. Found on the beach that become tourist destinations and near settlements (Jumiang beach), so that the necessary control of coastal pollution due to human activity.

Keywords

Gastropods; diversity indexs; abundance; Pamekasan

Full Text:

PDF

References

Bappeda Pamekasan. (2013). Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kabupaten Pamekasan. Diunduh di http://bappeda.pamekasankab.go.id/ (tanggal 15 Februari 2013).

Budi, D. A. A., Chrisna, A. S., & Raden, A. (2013). Studi Kelimpahan Gastropoda di Bagian Timur Perairan Semarang.Jurnal of Marine Research, 2(4), 56-65.

Cappenberg, H. A. W. (2006). Pengamatan Komunitas Moluska di Perairan Kepulauan Derawan Kalimantan Timur. Oseonologi dan Limnologi di Indonesia, 39, 75-87.

Hawari, A., Bimtal, A., & Efriyeldi. (2014). Hubungan Antara Bahan Organik Sedimen Dengan Kelimpahan Makrozoobenthos Di Perairan Pantai Pandan Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, 1(2).

Hendrickx, M. E., Brusca, R. C., Mercedes, C., & German, R. R. (2007). Marine and brackish-water molluscan biodiversity in the Gulf of California, Mexico. Scientia Marina, 71(4), 637-647.

Nybakken, J. W. & Bertness, M. D. (2005). Marine Biology an Ecological Approach, 6thedition. San Francisco: Pearson Education, Inc.

Odum, E. P. (1993). Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Onrizal, Simamarta, F. S. P., & Wahyuningsih, H. (2009). Keanekaragaman Makrozoobenthos Pada Hutan Mangrove Yang Direhabilitasi di Pantai Timur Sumatera Utara. Jurnal Natur Indonesia, 11(2), 94-103.

Poutiers, J. M. (1998). Gastropods. In: Carpenter KE and Niem VH (eds). FAO Spesies Identification Guide for Fishery Purposes; The Living Marine Resources of The Western Central Pacific Volume 1. Rome: FAO

Riniatsih, I. & Edi, W. K. (2009). Substrat Dasar dan Parameter Oseanografi Sebagai Penentu Keberadaan Gastropoda dan Bivalvia di Pantai Sluke Kabupaten Rembang. Ilmu Kelautan, 14(1), 50-59.

Sastrawijaya, A. T. (2000). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Soegianto, S. (2004). Metode Pendugaan Pencemaran Perairan Dengan Indikator Biologis. Surabaya: Airlangga University Press.

Suprakto, B. (2005). Studi Tentang Dinamika Mangrove Kawasan Pesisir Selatan Kabupaten Pamekasan Provinsi Jawa Timur Dengan Data Penginderaan Jauh. Dalam: Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV. Surabaya, 14-15 September 2005.

Susiana. (2011). Diversitas dan Kerapatan Mangrove, Gastropoda dan Bivalvia di Estuaria Perancak Bali. Skripsi. Makasar: Universitas Hasanudin.

Suwondo, E., Febrita, & Sumanti, F. (2006). Struktur Komunitas Gastropoda Pada Hutan Mangrove di Pulau Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat. Jurnal Biogenesis, 2(1), 25-29.

Yuniarti, N. (2012). Keanekaragaman dan distribusi Bivalvia dan Gastropoda (Moluska) di Pesisir Glayem Juntinyuat Indramayu Jawa Barat. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Yusron, E. (2013). Biodiversitas Fauna Ekhinodermata (Holothuroidea, Echinoidea, Asteroidea, dan Ophiuroidea) di Perairan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Zoo Indonesia, 22(1), 1-10.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.