SENI SENI SPIRITUAL: Menyelam ke Dasar Pemikiran Seni Iqbal dan Schuan (The Spintualist of Arts, deep in thought of art of lqbal and Schuan)

Win Usuluddin(1),


(1) 

Abstract

Kecenderungan relijiusitas dalam seni seyogyanyalah dipandang sebagai sebuah  realitas yang harus dilihat secara utuh. Sebab sesungguhnyalah antara seni dan  agama bertaut kuatpada kedalaman jiwa dan perasaan yang sangat indah, suatu  zona khusus di balik realitas alam ini. Sejujurnya memang harus diakui bahwa seni­seni keislaman belum banyak disentuh oleh para sen/man kita untuk diberi wama  seni secara tersendiri. Secara murni mereka masih dalam taraf pencarian atau  andaipun rona­rona itu telah mereka taburkan, barulah sekedar mengimbangi 'pihaklain' yang tidak diwarnai oleh nilai­nilai yang khas itu. Ataukah memang senyatanyaseni itu sesungguhnya merupakan 'wilayah tenarang'yang mana bolen dimasuki dan  dinikmati oleh sekelompok tertentu saja, sebab nyatanya hanyalah kaum sufi saja  yang telah secara berhasil menemukan keindahan ketuhanan „     melalui olah batin  mereka. Sastra sufi merupakan titik temu yang mempertautkan dunia seni dan  wilayah ketuhanan sehingga mampu memberikan sebingkai kepuasan puncak  keindahan dan kenikmatan keimanan. Mereka kaum sufilah yang secara menggema  telah mampu menggaungkan innallaha jamyi wa tuhibbu aljamaal sehingga  merekapun memiliki peran yang cukup penting dalam sejarah Islam, terutama dalampenyebaran agama Islam di berbagai belahan di bumi.

Kata kunci: Seni, Filsafat, Filsafat Perenial, Spiritual.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.