MENGURAI MAKNA LUKISAN KAMASAN DI PURI KLUNGKUNG

Tsabit Azinar Ahmad

Abstract

Painting is a form of artistic expression which is highly influenced by the people who created it. One type of painting is the famous painting of Kamasan of Bali. Kamasan painting which until now quite popular is contained Kamasan painting on the ceiling of the building and Bale Kambang and Kertagosa in Puri Klungkung. This study aims to clarify the picture of the painting Kamasan contained in Puri Klungkung, the extra esthetical factors contained therein and the meaning of it. Thus, this study is expected to provide an assessment of the painting Kamasan Puri Klungkung and extra esthetical factors contained therein. On the ceiling of the building and Bale Bale Kambang Kertagosa there Kamasan paintings that tell about the stories in the books, such as Adiparwa, Tantri, Sutaosma, the life of the gods, Balinese perspective pawukon and palelintangan, and stories of local communities. The layout and how to read from badly affected Kamasan paintings of Hindu culture on the layout of the relief and how to read it. From the foregoing, it can be concluded that the factors extra esthetical painting in Puri Klungkung is Kamasan Balinese culture heavily influenced by Hinduism.

 

Seni lukis merupakan satu bentuk ekspresi seni yang sangat terpengaruh oleh masyarakat yang menciptakannya. Salah satu jenis seni lukis yang terkenal adalah seni lukis kamasan dari Bali. Lukisan kamasan yang sampai sekarang cukup populer adalah lukisan kamasan yang terdapat di langit-langit bangunan Bale Kambang dan Bale Kertagosa di Puri Klungkung. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran tentang lukisan kamasan yang terdapat di Puri Klungkung dan faktor ekstraestetis yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sebuah kajian tentang lukisan kamasan di Puri Klungkung dan faktor ekstraestetis yang terkandung di dalamnya. Di langit-langit bangunan Bale Kambang dan Bale Kertagosa terdapat lukisan kamasan yang menceritakan tentang kisah-kisah dalam kitab-kitab, seperti Adiparwa, Tantri, Sutaosma, kehidupan dewa, pandangan masyarakat Bali tentang pawukon dan palelintangan, dan cerita lokal masyarakat. Tata letak dan cara baca dari lukisan kamasan sangat terpengaruh dari budaya Hindu tentang tata letak relief dan cara bacanya. Dari ketiga hal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor ekstraestetis yang ada pada lukisan kamasan di Puri Klungkung adalah kebudayaan Bali yang sangat terpengaruh oleh agama Hindu.

 

Keywords

Kamasan painting, culture, Bali

Full Text:

PDF

References

Isnaoen, S Iswidayati. 2006. Pendekatan Semiotik Seni Lukis Jepang Periode 80-90-an; Kajian Estetika Tradisional Jepang Wabi Sabi. Semarang: Unnes Press.

Munandar, Agus Aris. 2005. Istana Dewa Pulau Dewata; Makna Puri Bali abad ke 14-19. Jakarta: Komunitas Bambu.

Poesponegoro, Marwati Djoned dan Nugroho Notosusanto (et.al). 1984. Sejarah Nasional Indonesia. Jilid 4. Jakarta: alai Pustaka.

Read, Herbert. 1968. The Meaning of Art. Terjemahan Soedarso S.P. Yogyakarta: STSRI ’ASRI”.

Sedyawati, Edi. 2002. ‘Pengaruh Hindu-Buda dalam Seni Indonesia’. Dalam Hilda Soemantri (peny.). Indonesian Heritage; Seni Rupa. Jakarta: Grolier Internasional, Inc.

Sidemen, Ida Bagus dkk. 2001. Sejarah Klungkung; Dari Smarapura sampai Puputan. Klungkung: Pemerintah Kabupaten Klungkung.

Sudira, Made Bambang Oka. 2002. Makna dan Fungsi Seni Lukis Wayang Kamasan Pada Bangunan Suci di Kabupaten Klungkung Bali. Dalam http://digilib.art.itb.ac.id/go.php?id=jbptitbart-gdl-s2-2002-madebamban-498&node=25&start=1 (diunduh 10 Mei 2009)

Sumardjo, Jakob. 2002. Arkeologi Budaya Indonesia: Pelacakan Hermeneutis-Historis terhdap Artefak-Artefak Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Qalam.

Utomo, Agus Mulyadi. 2004. Keramik, Wayang Kamasan, dan ''Jepun''. Dalam http://www.balipost.co.id/balipostcetaK/2004/12/12/ars2.html (diunduh 10 Mei 2009)

Vickers, Adrian. 2002.’Lukisan Wayang Bali’. Dalam Hilda Soemantri (peny.). Indonesian Heritage; Seni Rupa. Jakarta: Grolier Internasional, Inc.

Warsika, I Gst. Made. 1986. Kertha Gosa Selayang Pandang. Klungkung: Pemerintah Daerah Tingkat II Klungkung.

Wirawan, A.A. Bagus dkk. 2002. Ida I Dewa Agung Istri Kanya; Pejuang Wanita Rakawi Melawan Kolonialisme Belanda di Kerajaan Klungkung abad XIX. Klungkung: Pemerintah Kabupaten Klungkung.

Zoetmulder, P.J. 1983. Kalangwan; Sastra jawa Kuno Selayang Pandang. Jakarta: Bhratara

Refbacks

  • There are currently no refbacks.