PENGEMBANGAN KUNCI DETERMINASI TUMBUHAN HASIL EKSPLORASI HUTAN WISATA GUCI KABUPATEN TEGAL UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS

Fika Rofiuddin Izza, Amin Retnoningsih, Krispinus Kedati Pukan

Abstract

Classification of living things is one of Biology material in the senior high school level which explains the formation of various animal and plants groups until structured the taxon following a hierarchy. The identification process of living things especially plants is one of activities that need students’ accuracy through observation. The plants identification process with determination key is main discussion on plants classification material in Biology learning for tenth grade of senior high school students. The problems found in living things classification material (plants) are difficulty in recognizing the plants characteristics, less key determination media, and lesson plan arranged by teacher tends only to be used for classroom activity. Furthermore, learning media is needed for increasing students’ competency from nature exploration which is used for identifying school’s environment. Plants key determination media which is developed from exploration of Guci forest tourism in Tegal Regency. Analysis of exploration result is 32 family and 50 species of plants are identified. The key determination media is validated by material expert with very valid result by score 85.7% and 94.4% from media expert. The media implementation in the learning results students’ score achievement by more than 93.9% students’ score surpassed KKM (minimum completeness criteria) with very good response from students and teacher while the method applied in the learning in the senior high school.

Keywords

Pengembangan kunci determinasi tumbuhan; eksplorasi tumbuhan; klasifikasi tumbuhan; kelayakan; keefektifan buku kunci determinasi tumbuhan

Full Text:

PDF

References

Arsyad, A. (2011). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.

Atmodiwirjo, P. (2013). School ground as environmental learning resources: Teachers’ and pupils’ perspectives on its potentials, uses and accessibility. International Electronic Journal of Environmental Education, 3(2): 101-119.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2016). Naskah Akademik Instrumen Penilaian: Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

------------. Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Mata Pelajaran Biologi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Durchhalter, M., Scheuch, M., Radits, F. (2013). Identifying Deep Sea Gasreopods in an Authentic Student-Scientist-Partnership – Learning To Deal With Identification. International Journal of Biology Education University of Vienna Press, 2(1)

Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup KPH Pekalongan Barat (DPPL). (2011). Kegiatan Pengelolaan Hutan KPH Pekalongan Barat. Slawi: KPH Pekalongan Barat.

Hariyatmi & A. Syaifullah. (2016). Biology Teacher Ability in the Implementation of Curriculum in Senior High School 2013 District State Pekalongan. Proceeding Biology Education Conference, 13(1): 225-231

Hasanah, Y. (2007). Efektifitas Pembelajaran Kooperaif Tipe Stad dan Jigsaw Dalam Materi Pokok Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di MTs NU Ungaran (Skripsi). Semarang. UNNES

Istiani, R.M. & A. Retnoningsih. (2015). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Menggunakan Metode Post to Post Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Unnes Journal of Biology Education, 4(1): 70-80.

Kaplan, D.R. (2001). The Science of Plant Morphology: Definition, History, and Role in Modern Biology. American Journal of Botany. Academic Press. Berkley. Hal. 34.

Kemendikbud. (2013). Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mariana, A. (2007). Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada pembelajaran Konsep pengelolaan Lingkungan Hidup dengan penerapan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Model Conceptual Change (Skripsi). Semarang: UNNES

Nicol, R. (2003). Outdoor Educations: Research topic or Universal Value ? Part Three. Journal of Adventure Education & Outdoor Learning 3(1): 11-28

Pemerintah Kabupaten Tegal. (2016). Kawasan Taman Wisata Guci. http://tegalkab.go.id (accesed at 3 Januari 2017)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.

Putri, L.O.L. (2015). Kartu Indentifikasi Filum Sebagai Media Pembelajaran Yang Inovatif Untuk Mempelajari Materi Klasifikasi Hewan. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 2(1): (31-38)

Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. (2015). Daya Serap Biologi IPA Tahun 2012, 2013, dan 2014. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rahmatullah, M. (2011). Pengaruh Pemanfaat-an Media Film Animasi Terhadap Hasil Belajar. Edisi Khusus No. 1

Sadiman, A. S., R. Rahardjo, A. Hayono & Rahardjito. (2011). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Safitri, O.I., A. Retnoningsih, & A. Irsad. (2014). Penerapan Outdoor Learning Process (OLP) Menggunakan Papan Klasifikasi pada Materi Klasifikasi Tumbuhan. Unnes Journal of Biology Education, 3 (1): 61-68.

Santyasa, W. (2007). Landasan konseptual media pembelajaran. Makalah disampaikan pada Workshop media pembelajaran bagi guru-guru SMA di Negeri Banjar Angkan. Klungkung.

Siyanto, D. (2007). Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Berbasis Pengetahuan Awal Siswa Pada Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan (Studi Kasus Di SMP Negeri 37 Semarang (Skripsi). Semarang: UNNES

Sudjana, N & A. Rivai. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

-------------------------------. (2010). Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Suryoatmojo, A. (2011). Efektifitas Penggunaan Kunci Determinasi Dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Pada Pembelajaran Klasifikasi Tumbuhan Di Smp Negeri 4 Temanggung (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Suwila, M.T. (2015). Identifikasi Tumbuhan Epifit Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi Batang di Hutan Perhutani Sub BKPH Kedunggalar, Sonde dan Natah. Florea, 2(1): 47-50.

Taufiq, M., N.R. Dwi & A. Widiyatmoko. (2014). Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan Tema “Konservasi Berpendekatan Science-Edutainment. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(2): 140-145

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 62 tahun 1998 Tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan.

Utami, F. N., S. Ridlo & A. Widiyatmoko. (2016). Pengembangan Lks Ipa Terpadu Berbasis Permainan Edukatif Tema Tekanan Dalam Sistem Peredaran Darah Manusia Untuk Siswa Kelas VIII. Unnes Science Education Journal, 3(3): 570-578

Watson, S. & T. Miller. (2009). Clasification and Dichotomous Key. Science Teacher, 3(76): 50-54.

Wulansari, L. D., (2015). Pengembangan Atlas Keanekaragaman Tumbuhan: Euphorbiales, Myrtales, dan Solanales Sebagai Sarana Identifikasi. BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi. 4(3):1029-1035.

Zulfah. (2008). Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Materi Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendekatan JAS Melalui Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share dan Penilaian Autentik di SMPN 37 Semarang (Skripsi). Semarang: UNNES

Refbacks

  • There are currently no refbacks.