PENGEMBANGAN NILAI DAN TRADISI GOTONG ROYONG DALAM BINGKAI KONSERVASI NILAI BUDAYA

Subagyo -

Abstract

The existence of a tradition of gotong royong in the life of the nation of Indonesia as a legacy of the past are transformed generational (Traditional Heritage) is an indigenous (local wisdom) that need to be developed in the lives of today's generation. The value of gotong royong can be used positively in the lives of social solidarity in order to drive up to the challenge of Indonesia times change, globalization, and various things that threaten the lives of people such as natural disasters, social conflicts and political. Gotong royong become institutions to mobilize solidarity with the people and create social cohesion in the life of the nation of Indonesia. Conservation of cultural values of gotong royong in the life of today will remain relevant, because the spirit of mutual cooperation, solidarity, community and national unity will be maintained. Unnes as the university's very worthy of  conservation to raise and develop the values and traditions
of gotong royong as part of its commitment to the  conservation of cultural values..


Keberadaan tradisi gotong royong dalam kehidupan bangsa Indonesia sebagai warisan masa lalu yang ditransformasikan secara generasional (traditional heritage) merupakan sebuah kearifan lokal (local wisdom) yang perlu dikembangkan dalam kehidupan generasi masa kini. Nilai gotong royong dapat dimanfaatkan secara positif dalam kehidupan untuk menggerakkan solidaritas sosial agar bangsa Indonesia mampu menghadapi tantangan perubahan jaman, globalisasi, maupun berbagai hal yang mengancam kehidupan masyarakat seperti bencana alam, konflik sosial maupun politik. Gotong royong menjadi pranata untuk menggerakkan solidaritas masyarakat dan menciptakan kohesi sosial dalam kehidupan bangsa Indonesia. Konservasi nilai budaya gotong royong dalam kehidupan masa kini akan tetap relevan, karena dengan semangat gotong royong, solidaritas masyarakat serta persatuan dan kesatuan bangsa akan  terpelihara. Unnes sebagai universitas konservasi sangat layak untuk mengangkat dan mengembangkan nilai dan  tradisi gotong royong tersebut sebagai bagian dari komitmennya terhadap konservasi nilai budaya.

Keywords

Mutual cooperation; Local Wisdom; Social Solidarity; Conservation; Cultural Value

Full Text:

PDF

References

Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2007. Patron Klien di Sulawesi Selatan: Sebuah Kajian Fungsional Struktural. Yogyakarta: Keppel Press.

Bintarto, R. 1980. Gotong Royong: Suatu Karakteristik

Bangsa Indonesia. Surabaya: PT Bina Ilmu.

Geertz, Hildreed. 1983. Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti Press.

Tim Penyusun KBBI. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.

Prasetyo, Kuncoro Bayu. 2009. “Menjadi Aceh di Panti Asuhan: Studi tentang Sosialisasi Anak Aceh di Panti Asuhan Pasca Bencanaâ€. Tesis S2, tidak diterbitkan. Yogyakarta: Pascasarjana Antropologi Universitas

Gadjah Mada.

Rustad, Supriadi dkk. 2010. Unnes Sutera: Membangun Universitas Sehat, Unggul, Sejahtera. Semarang: Unnes Press.

Scott, James. 1988. Moral Ekonomi Petani. Jakarta: LP3ES.

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo.

Unnes. 2009. Laporan Tahunan Rektor Universitas Negeri Semarang Tahun 2009. disampaikan pada Dies Natalis Unnes ke-45 tanggal 30 Maret 2009. Semarang: Unnes.

UPT Humas Unnes. 2010. Unnes 2010: Universitas Konservasi. Semarang: UPT Pusat Hubungan Masyarakat Unnes.

Wolf, Eric. 1983. Petani Suatu Tinjauan Antropologis. Jakarta: Yayasan Ilmu – Ilmu Sosial.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.