PEMBELAJARAN SEJARAH BERWAWASAN LINGKUNGAN

Tsabit Azinar Ahmad

Abstract

This paper analyzes the relevance of history education and environmental issues. Based on literature study, there are relevance between history and environmental issues. Since 1970s, new study in history has developed namely environmental history. The emergence of environmental history became starting point of Environmental History Learning (EHL). EHL emphasized the importance of the progress of mutual relations between man and nature. EHL implementation can be done with chronological-integrative models, selected themes, and thematic-chronological model. The improvements for aspect of “content and context†are needed to achieve effective learning outcomes. Aspect of content has subject matter essence and developing for historiography of environmental history.  Then aspects of context include teachers, atmosphere, and a learning system that emphasizes the real problem. EHL has role as a roadmap of the various environmental issues that are currently happening. In addition, EHL also provide role models and best practices in order to process planning and handling environmental problems do not return the same stumbling dilemma. Development of environmental history learning is expected to internalize awareness and preservation of the environment.

Keywords: teaching history, environmental history, environmental education.

 

Tulisan ini mengaji relevansi pendidikan sejarah dan masalah-masalah lingkungan. Dari kajian literatur, terdapat keterkaitan antara sejarah dan masalah-masalah lingkungan. Sejak tahun 1970an telah berkembang kajian baru dalam sejarah yang disebut sejarah lingkungan. Berkembangnya sejarah lingkungan menjadi titik tolak berkembangnya Pembelajaran Sejarah Berwawasan Lingkungan (PSBL). PSBL menekankan arti penting perkembangan hubungan timbal balik antara manusia dan alam. Penerapan PSBL dapat dilakukan dengan model kronologis-integratif, kapita selekta, dan tematis-kronologis. Untuk mewujudkan capaian yang efektif, perlu pembenahan dalam aspek content dan context. Aspek content meliputi esensi materi dan perkembangan historiografi sejarah lingkungan. Kemudian aspek context meliputi guru, suasana, dan sistem pembelajaran yang menekankan pada masalah nyata. PSBL berperan sebagai roadmap dari beragam isu lingkungan yang saat ini terjadi. Selain itu, PSBL juga berperan dalam memberikan role models dan best practices agar proses perencanaan dan penangan masalah lingkungan tidak kembali terantuk masalah yang sama.   Pengembangan pembelajaran berwawasan lingkungan diharapkan mampu menanamkan nilai kepedulian dan pelestarian terhadap lingkungan

Kata kunci: pembelajaran sejarah, sejarah lingkungan, pendidikan lingkungan.

 

Keywords

teaching history, environmental history, environmental education

Full Text:

PDF

References

Arnscheidt, J. 2009. ‘Debating’ Nature Conservation: Policy, Law and Practice in Indonesia. Leiden: Leiden University Press.

Boomgaard, P. 1994. “Book Review: Rich Forests, Poor People; Resource Control and Resistance in Javaâ€. BKI, volume 150 (1), hlm. 14-16.

Boomgaard, P., F. Colombijn & D. Henley. 1997. Paper Landscapes Explorations in the Environmental History of Indonesia. Leiden: KITLV.

Cole, A. G. 2007. “Expanding the field: Revisiting environmental education principles through multidisciplinary frameworksâ€. The journal of environmental education, volume 38(2), hlm. 35-45.

Cribb, R. 1988. The Politics of Environmental Protection in Indonesia. Victoria: The Centre of Southeast Asian Studies, Monash University.

Geertz, C. 1976. Involusi Pertanian: Proses Perubahan Ekologi di Indonesia. Terjemahan S. Supomo. Jakarta: Bhratara.

Grant, S.G. 2003. History Lessons: Teaching, Learning, and Testing in U.S. High School Classrooms. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Hughes, J.D. 2012. “What Does Environmental History Teach?â€. Natural Resources, Sustainability and Humanity, hlm. 1-15

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2012. Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud RI.

--------. 2013. Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud RI.

Krech III, S., J.R. McNeill, C. Merchant (ed.). 2004. Encyclopedia of World Environmental History. London: Routledge.

Historia: Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia, Nomor 12 tahun 1, 2012.

McNeill, J.M. 2003. “Observations on the Nature and Culture of Environmental Historyâ€. History and Theory, issue 42, hlm. 5-43.

Nawiyanto, S. 2007. “Environmental Change in a Frontier Region of Java: Besuki, 1870-1970â€. Disertasi. Canberra: The Australian National University.

Osseweijer, M. 2000. “Research on Environmental History of Indonesiaâ€. IIAS Newsletter Online, Edisi 22. Dalam http://www.iias.nl/iiasn/22/index.html (Diunduh 15 April 2013).

Poesponegoro, M.D. & N. Notosusanto (ed.). 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Edisi Pemutakhiran Jilid I. Jakarta: Balai Pustaka.

Pusat Kurikulum. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Pusat Kurikulum Kemdiknas.

Rigg, J. 2002. Indonesia Heritage Jilid 2: Manusia dan Lingkungan. Jakarta: Grolier International.

Tarunasena, M. 2009a. Memahami Sejarah SMA dan MA Untuk Kelas X Semester 1 dan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

--------.2009b. Memahami Sejarah SMA dan MA Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2 Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Tilbury, D. 1995. “Environmental Education for Sustainability: defining the New Focus of Environmental Education in the 1990’sâ€. Environmental Education Research, volume 1(2), hlm. 195-212.

Warto. 2009. Desa Hutan Dalam Perubahan: Eksploitasi Kolonial terhadap Sumber Daya Lokal di Keresidenan Rembang. Yogyakarta: Ombak.

Williams, M. 1994. “The Relation of Environmental History and Historical Geographyâ€. Journal of Historical Geography, volume 20 (1), hlm. 3-21.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.