MODEL PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER KONSERVASI
Abstract
Science learning is expected to nurture students’ characters that the students are able to appreciate and preserve various cultures more. This study aimed to find out how science learning models based on local wisdom is able to deepen the concept of science and foster conservation character through the reconstruction of the original science. In addition, the study also tried to reveal how the application sample of science learning models based on local wisdom is able to deepen the concept of science and foster conservation character through the reconstruction of the original science. Science learning model based on local wisdom could be done through the reconstruction of the original science (indigenous science) into western science or scientific science. It was applied by observing the culture in a community in order to reconstruct the science concepts which in turn can foster learners’ conservation value.
Keywords: local wisdom, scientific reconstruction of the original (Indigenous Science), the conservation character
Pembelajaran sains diharapkan mampu menumbuhkan karakter peserta didik yang lebih menghargai berbagai budaya yang ada dan berusaha untuk melestarikannya. Permasalahan dalam tulisan ini adalah bagaimana model pembelajaran sains berbasis kearifan lokal melalui rekonstruksi sains asli yang mampu memperdalam konsep sains dan menumbuhkan karakter konservasi, serta bagaimana contoh aplikasi dari model pembelajaran sains berbasis kearifan lokal melalui rekonstruksi sains asli yang mampu memperdalam konsep sains dan menumbuhkan karakter. Model pembelajaran sains berbasis kearifan lokal dapat dilakukan melalui rekonstruksi sains asli (indegenous science) menjadi sains barat atau sains ilmiah. Aplikasi model pembelajaran sains berbasis kearifan lokal yaitu dengan melakukan observasi terhadap suatu kebudayaan yang ada di masyarakat untuk selanjutnya direkonstruksi konsep-konsep sainsnya yang pada akhirnya mampu menumbuhkan nilai karakter konservasi peserta didik.
Kata kunci: kearifan lokal, rekonstruksi sains asli (Indigenous Science), karakter konservasi
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Desta, L. 2012. Cara Alami Mengobati Flu. Online dalam http://alternative-1st.blogspot.com/2012/11/cara-alami-mengobati-flu.html. Diunduh tanggal 12 Mei 2013.
Handoyo, E dan Tijan. 2010. Model Pendidikan Karakter Berbasis Konservasi: Pengalaman Universitas Negeri Semarang. Semarang: Widya Karya.
Marlina. 2011. Model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Perkuliahan Dasar Rias (Tata Kecantikan Wajah dan Rambut) untuk Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa. Jurnal Penelitian Pendidikan. 12 (1): 13-23.
Mayun, I. A. 2007. Efek Mulsa Jerami Padi dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah di Daerah Pesisir. Agritrop. 28 (01): 33-40.
Morrison, JA, dan Estes, JC. 2007. Using Scientist and Real-World Scenario in Professional Development for Middle School Science Teacher. Journal of Science Teacher Education. 18 (2): 165-184.
Permadi, A. H. 1991. Penelitian Pendahuluan Variasi Sifat-sifat Bawang Merah yang Berasal dari Biji. Bull, Penel. Hort. 20 (4): 120-131.
Ridwan, N.A. 2007. Landasan Keilmuan Kearifan Lokal. Jurnal Study Islam dan Budaya. Vol. 5 (1): 27-38.
Rosyidah, Ima. 2008. Pengembangan KBK melalui Strategi Pembelajaran Kontekstual. http://www.re-searchengines.com/artikel.html. diunduh tanggal 15 Desember 2010.
Sibarani, R. 2013. Pembentukan Karakter Berbasis Kearifan Lokal. Online dalam http://www.museum.pusaka-nias.org/2013/02/pembentukan-karakter-berbasis-kearifan.html. Diunduh tanggal 9 Juni 2013.
Suastra, I.W. 2005. Merekonstruksi Sains Asli (Indigenous Science) dalam Upaya Mengembangkan Pendidikan Sains Berbasis Budaya Lokal di Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. 38 (3): 377-396.
Suastra, I.W. 2010. Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal untuk Mengembangkan Kompetensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal di SMP. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. 43 (2): 8-16.
Sumarni, Nani dan Achmad H. 2005. Budidaya Bawang Merah. Bandung: Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPPP) Bandung.
Wright, T. 2001. Karen in Motion the Role of Physical Enactment in Developing an Understanding of Distance, Time, and Speed. The Journal of Mathematical Behavior. 20 (2): 145-162.
Yulvianto. 2011. Pengertian Ilmu Sains, Teknologi, Teknik, Teknik Elektro dan Teknik Elektronika. Online dalam http://yulvianto.blogspot.com/ 2011/12/pengertian-ilmu-sains-teknologi-teknik.html. Diunduh tanggal 9 Juni 2013.
Refbacks
- There are currently no refbacks.