POLA PAMERAN TEMPORER DI RUANG PUBLIK (STUDI KASUS DI RUMAH DINAS BUPATI BATANG 2017)

Muhammad Rahman Athian(1),


(1) Dosen Jurusan Seni Rupa, Universitas Negeri Semarang

Abstract

Menurut data, Jawa Tengah hanya terdapat dua galeri aktif yaitu Galeri Semarang di Semarang dan Langgeng di Magelang dan satu museum seni rupa di Magelang yaitu OHD art Museum. Nasib perupa daerah di Jawa Tengah yang ingin berpameran dan tidak menjangkau galeri dan museum tersebut, kebanyakan memilih berpameran di studionya sendiri atau memilih menciptakan “ruang alternatif†dengan membuat pameran temporer di ruang publik, termasuk seniman daerah di Kabupaten Batang. Karena pameran merupakan “medium†seni untuk mengkomunikasikan sistem-sistem strategis representasi, ia juga berfungsi strategis lain yang bertujuan sebagai usaha melakukan percakapan dengan dan antarpenonton yang diatur untuk menentukan nilai-nilai hingga mengubah hubungan sosial. Berdasarkan hal tersebut permasalahan yang muncul adalah: “Bagaimana bentuk pola pameran temporer di ruang publik agar memenuhi ketercapaian tujuan?â€. Melalui permasalahan tersebut penulis menggunakan teori display pameran seni rupa untuk mengungkap sejauhmana keberhasilan pola pameran di ruang publik pada studi kasus rumah dinas Bupati Batang 2017. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut dapat dikemukakan bahwa pameran merupakan aktivitas untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk itu perlu kesiapan pembuatan piranti yang diolah secara matang dan mengolah persoalan ruang dengan baik. Kekurangan pada pameran ini diantaranya karena memilih pola atur berantai, menyebabkan pengunjung tertahan (mengantri) dan tertumpuk pada pintu masuk sekaligus pintu keluar. Pembuatan panel tidak diperhitungkan secara matang, sehingga memberikan efek menggangu pada masyarakat yang mengapresiasi. Minimnya sistem tanda yang diterapkan dan membuat pengunjung kebingungan dan terlihat kurang rapi saat didisplay. Hal ini berefek pada pendidikan yang diberikan ke masyarakat melalui pameran sangat minim didapatkan. 

Keywords

Implementasi; Piranti Display; Pameran Temporer; Ruang Publik

Full Text:

PDF

References

Bourdieu, Pierre. 1984. Distinction: A Social Critique of the Judgement of Taste. Trans. Cambridge, Amerika: Harvard University Press.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_ Batang

Kusmara, Rikrik. Praktik Kajian Hubungan Perkembangan Medium dalam Medan Sosial Seni Rupa Kontemporer Indonesia Era 2000. Bndung: ITB

Maria, Mia. Dkk. 2015. Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia. Jakarta: PT. Republik Solusi

Maxima, Heather. 2004. The Manual of Museum Exhibition

Miles, M.B. dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan: T.R. Rohidi. Jakarta:UI Press.

Rohidi, TR.2000. Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: STSI

Susanto, Mikke. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press

Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa. Yogyakarta.

Thompson, John M.A. 1989. Manual of Curatorship. London: Museum Association.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.