NILAI MULTUKULTURAL ORNAMEN TRADISIONAL MASJID-MASJID WARISAN PARA WALI DI PESISIR UTARA JAWA

Supatmo Supatmo(1), Syafii Syafii(2),


(1) Seni Rupa FBS Unnes
(2) Seni Rupa FBS Unnes

Abstract

Dalam kehidupan masyarakat, kebudayaan diwujudkan dalam ranah gagasan, sosial, dan fisik. Kebudayaan berisi kompleksitas gagasan yang diejawantahkan pada perilaku berpola dan benda-benda. Artefak utama warisan masa awal penyebaran Islam di Jawa oleh para wali berupa masjid yang tersebar di pesisir utara. Bangunan masjid beserta ornamentasinya merupakan ekspresi gagasan ideal dari tradisi budaya masyarakat pendukungnya. Di antara masjid-masjid tersebut terdapat tiga masjid fenomenal karena keunikan ornamentasinya, yaitu Masjid Sendhang Dhuwur-Jawa Timur, Masjid Menara Kudus-Jawa Tengah, dan Masjid Agung Cirebon-Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan menganalisis nilai multikultural ornamen tradisional masjid-masjid tersebut. Metode analisis dilakukan dengan pendekatan ikonografis (Panofsky), yakni pre-iconographical description; iconographical analysis; dan iconological interpretation. Penelitian menghasilkan temuan bahwa ornamen tradisional masjid-masjid warisan para wali di pesisir utara Jawa memiliki keragaman wujud estetis, fungsi, dan makna simbolis. Motif ornamen merupakan perpaduan harmonis dan kesinambungan seni hias yang bersumber dari tradisi pra-Islam (Hindu-Budha, Jawa, China) dan Islam (Arab). Perwujudan ornamen pra-Islam sangat jelas terdapat pada kompleks Masjid Sendhang Dhuwur berupa gerbang bersayap, beberapa motif Surya Majapahit, dan domunasi motif sulur-suluran. Pada kompleks Masjid Menara Kudus terdapat menara berwujud candi Hindu-Budha (Jayaghu), ornamen dengan motif makhuk mitologis Hindu-Budha, dan piring-piring keramik Indochina. Masjid Agung Cirebon sangat kaya dengan keragaman ornamen tradisi seni Hindhu-Budha, Indochina, dan Eropa yang dipadu dengan ornamen Islam. Keberagaman nilai budaya sebagai sumber gagasan ornamen tradisional masjid-masjid warisan para wali tersebut merupakan ekspresi masyarakat pendukungnya. Sesuai dengan ajaran para wali, masyarakat pendukung sangat menjunjung tinggi nilai kebhinekaan, toleransi, dan multikultural. Nilai-nilai tersebut dimanifestasikan secara simbolik melalui seni ornamen.

Keywords

ornamen tradisional, masjid, multikultural

Full Text:

PDF

References

Al-Faruqi, Ismai’l R. dan Lamya Lois-al- Faruqi. 1992. The Cultural Atlas of Islam, alih Bahasa Malaysia: Othman, Ridzuan, et al. 1992. Atlas Budaya Islam. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia

Ambary, Hasan Mu’arif. 1998. Menemukan Peradaban Jejak Arkheologis & Historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Azra, Azyumardi. 2007. “Identitas dan Krisis Budaya, Membangun Multikulturalisme Indonesia†(dalam http:// www.kongresbud.budpar.go.id/58%20 ayyumardi%20azra.htm).

Gustami, SP. 1997. “Industri Seni Kerajinan Ukir Jepara, Kelangsungan dan Perubahannyaâ€, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Harahap, Ahmad Rivai. 2004. “Multikulturalisme dan Penerapannya dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragamaâ€.

Hee Sook Lee-Niinioja. 2017. Syncretic Ornamen of Sendang Duwur: Communication of Cultural Heritage. Published by Novel&Noble, Lee- Niinioja Communication, Ebook version with new images.

Hillenbrand, Robert, 1994. Islamic Architecture Form Function Meaning. Edinburg: Edinberg University Press.

Koentjaraningrat. 1977. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.

Lauer, Robert H. 2001. Perspektif tentang Perubahan Sosial, terjemahan Alimandan. Jakarta: Rineka Cipta.

Lombard, Dennys. 2000. Nusa Jawa: Silang Budaya Jilid 1: Batas-batas Pembaratan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lubis, Akhyar Yusuf. 2006. Deskontruksi Epistemologi Modern. Jakarta: Pustaka Indonesia Satu.

Ludin, Manja Mohd. dan Mohd. Nor, Ahmad

Suhaimi, 1995. Aspek-Aspek Kesenian Islam. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia.

Miksic, John. 2002. “Arsitektur Periode Awal Islam†dalam Indonesian Heritage Volume Arsitektur. Jakarta: Grolier International.

Panofsky, Erwin. 1995. Meaning in The Visual Arts: Papers in and on Art History. Garden City, New York: Doubleday Anchor Books Doubleday & Company, Inc.

Rochim, Abdul. 1983. Sejarah Arsitektur Islam. Bandung: Angkasa.

Salam, Solichin. 1986. Seputar Walisanga. Kudus: Menara Kudus.

Situmorang, Oloan. 1993. Seni Rupa Islam Pertumbuhan dan Perkembangannya. Bandung: Angkasa.

Soekiman, Djoko. 2000. Kebudayaan Indis dan Gaya Hidup Masyarakat Pendukungnya di Jawa.Yogyakarta: Bentang.

Sofwan, Ridin, et al. 2000. Islamisasi di Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sofwan, Ridin, et al. 2002. Merumuskan Kembali Interelasi Islam-Jawa. Semarang: Pusat Kajian Islam dan Budaya Jawa IAIN Walisongo-Gama Media.

Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Press.

Suparlan, Parsudi. 1987. “Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikulturalâ€, Simposium Internasional Bali ke-3, Jurnal Antropologi Indonesia, Denpasar Bali, 16-21 Juli 2002, 1987 (dalam http:www.duniaesai.com/antro/antro3.html).

Suseno, Franz Magnis. 2001. Etika Jawa Sebuah Analisis Falsafah tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.