VISUALISASI ARJUNA, NAGA, DAN ORNAMEN DALAM KARYA SENI KERAJINAN KERAMIK YANG MEMUAT UNSUR KEBUDAYAAN

Joko Lulut Amboro(1),


(1) Program Studi Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret

Abstract

Keramik adalah karya seni yang sudah ada dan dikenal sejak zaman prasejarah. Tujuan riset ini untuk mengeksplorasi pengembangan inovasi kerajinan seni keramik dengan tema tokoh wayang protagonis Arjuna, Naga dan juga ornamen tumbuhan. Riset ini sangat penting dilakukan mengingat nilai estetika dari tokoh wayang Arjuna, Naga dan ornamen tumbuhan yang menggambarkan budaya wayang yang belum tereksplorasi dalam kerajinan seni keramik. Riset ini termasuk penelitian eksploratif. Peneliti melakukan observasi sebagai teknik pengumpulan datanya. Riset ini menghasilkan karya seni keramik Arjuna, ornamen tumbuhan, dan Naga yang memiliki nilai estetika dan bentuk ornamen yang khas sebagai interpretasi dari tumbuhan. Hasil dari seni keramik yang dipadukan dengan kebudayaan Indonesia seperti tokoh wayang Arjuna, naga dan ornamen tumbuhan menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya yang diwujudkan dalam karya seni terapan. Pengembangan kerajinan seni keramik Arjuna, Ornamen dan Naga diharapkan dapat membangkitkan minat masyarakat untuk mengeksplorasi berbagai bentuk kerajinan seni keramik berdasarkan eksplorasi tokoh pewayangan dan alam sekitar yang memiliki nilai estetika tinggi.

Keywords

art, seni, desain, visual communication

Full Text:

PDF

References

Afatara, N., Mataram, S., & Prameswari, N. S. (2019). Studi Eksplorasi Biomorfik Sebagai Ide Dasar Dalam Penciptaan Karya Seni Rupa Tiga Dimensi. Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik Dan Wacana Seni Budaya Rupa, 11(1), pp.43–51. https://doi.org/ 10.33153/brikolase.v11i1.2677

Aini, B. S. N. 2014. Deskripsi Tokoh Wayang Favorit (Arjuna). Retrieved from: https://bungastnuraini.wordpress.com/20 14/03/30/deskripsi-tokoh-wayang- favorit-arjuna/, accessed on 19 April 2022.

Geertz, C. 1973. The Interpretation of Culture. New York: Basic Book.

Guntur. 2004. Ornamen (Sebuah Pengantar). Surakarta: P2AI bekerja sama dengan STSI Press.

Hardjowirogo. 1989. Sejarah Wayang Purwa. Jakarta: Balai Pustaka.

Herlyana, E. 2013. Pagelaran Wayang Purwa sebagai Media Penanaman Nilai Religius Islam pada Masyarakat Jawa. Jurnal Bahasa,

Peradaban Dan Informasi Islam, 14(1), pp.128.

Ingersoll, E. 1927. Dragons and Dragon Lore: Cryptozoology and Mythology. Alexandria: Library of Alexandria.

Isnaini, S., & Lodra, I. N. 2016. Bentuk, Teknik, Dan Fungsi Ragam Hias Keramik Pada Coco Karunia Keramik Probolinggo. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 04(01), pp.137.

Morissan. 2014. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mudra, I., P, I., & CK, I. 2019. Dinamika Problematik Artefak Kriya Masa Lalu di Bali pada di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Desain dan Arsitektur, 2, pp.183-189.

Nugraha, H. D. 2015. Diplomasi Pemerintah Indonesia Untuk Meresmikan Wayang Kulit Sebagai Warisan Budaya Indonesia terhadap UNESCO, eJournal Ilmu Hubungan Internasional. EJournal Ilmu Hubungan Internasional, 3(4), pp. 1283.

Retantoko, C. & Sulbi. 2016. Pemanfaatan Limbah Kayu Jati Dalam Pembuatan Karya Seni Kriya Kayu Berbentuk Naga Eropa. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 04(03), 374–380.

Rustarmadi. 2012. Makna Simbolis Ragam Hias Pendapa Teras Candi Panataran. Harmonia, 12(2), pp. 173-180.

Soedarto. 1978. Arsitektur Tradisional Kalimantan Barat.

Sukna, J. J., & Arif, M. 2018. Akar Tumbuhan Sebagai Sumber Ide Penciptaan Karya Seni Keramik. Jurnal Seni Rupa, 06(02), pp. 1-10.

Tal, M. 2020. Virus Corona & Mahabharata — Hidup Aman Berdampingan dengan Bangsa

Naga. https://tatkala.co/2020/03/23/ virus-corona-mahabharata-hidup-aman- berdampingan-dengan-bangsa-naga/

Wikipedia. 2020. Retrieved from: Nagaraja. https://id.wikipedia.org/wiki/Nagaraja,

accessed on 19 April 2022.

Wikipedia. 2022. Retrieved from: Shesha. https://en.wikipedia.org/wiki/Shesha, accessed on 19 April 2022.

Yana, D. 2014. Potensi Kerajinan Keramik dalam Seni Tradisi Pertunjukan Indonesia. Panggung, 24(4), pp. 351-363.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.