PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI BUDAYA BERBASIS KEARIFAN LOKAL (WAYANG SEBAGAI SUMBER GAGASAN)

Tjetjep Rohendi Rohidi(1),


(1) Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang

Abstract

Berbagai kajian menunjukkan bahwa dengan mengenalkan siswa kepada proses artistik, dan memasukkan unsur budaya mereka ke dalam pendidikan, akan menumbuhkan pada setiap individu ciri-ciri kreatif, inisiatif, dan imaginasi yang subur, kebijaksanaan emosi, arah moral, kemampuan bertindak secara kritis, otonomi, dan kebebasan berfikir serta bertindak. Penelitian dilaksanakan selama tiga tahun. Tujuan pada tahun pertama adalah (1) mengidentifikasi kearifan lokal, dalam bentuknya sebagai respons kreatif masyarakat terhadap potensi seni budaya unggulan sesuai dengan potensi lingkungan alam-fisik, sosial-budaya, dan perubahannya, (2) memetakan, dalam rangka memperoleh gambaran menyeluruh, tentang berbagai bentuk dan jenis wayang pada berbagai kelompok masyarakat yang dipandang dapat menjadi sumber pembelajaran di sekolah dasar, dan (3) memetakan bentuk media pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di sekolah dasar dalam mengimplementasikan pendidikan seni terintegrasi dengan berbasiskan potensi sumber daya lingkungannya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian difokuskan pada kesenian dalam konteks pendidikan di subkebudayaan Jawa (pesisir lor wetan dan pesisir lor kilen). Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, tiap subkebudayaan Jawa menyimpan segudang potensi berbasis kearifan lokal. Wayang sebagai salah satunya, berkembang dengan pesat sejak dulu, dan tak mati hingga sekarang. Kedua, tiap  ubkebudayaan Jawa memiliki kekhasan bentuk visual wayang. Ketiga, terdapat potensi media pendidikan seni yang telah tertanam di sekolah dasar, dengan wayang sebagai sumber gagasannya.

Keywords

wayang; media; seni budaya; kearifan lokal

Full Text:

PDF

References

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Barret, M. 1982. Art Education: a Strategy for Course Design. London: Heinemann Educational Books.

Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi TKK dan Raudhatul Athfal. Jakarta.

Drost,J. 2003. Proses Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia widiasarana Indonsia.

Garha, O. 1997. KTK/Pendidikan Seni dan Fungsinya bagi Perkembangan Para Siswa. Makalah dalam Seminar Pendidikan Bahasa dan Seni. Semarang: IKIP – Semarang.

Hidayat, H. 2003. Aktivitas Mengajar Anak TK. Bandung: Penerbit Katarsis.

Moeslichatoen, R. 1999. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Munandar, S.C.U. 1982. Pemanduan Anak Berbakat: Suatu Studi Penjajagan. Jakarta: CV. Rajawali.

Munandar, S.C.U. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Myers, Bernard S. 1963. Understanding the Arts. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Petty, W.T. Ed. 1976. Curriculum for the Modern Elementary School. Chicago: Rand Mc Nally College Publishing Company.

Rahmawati, S. Ed. 2004. Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif. Kumpulan Artikel Kompas. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Riyanto, T dan Handoko, M. 2004. Pendidikan Pada Anak Usia Dini: Tuntunan Psikologis dan Pedagogis bagi Pendidikan dan Orangtua. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonedia.

Rohidi, T.R. 2000. Kesenian: Dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: STISI Press.

Ryckman, R.M. 1985. Theories of Personality. California: Books Cole Publishing Company Monterey.

Sahman, H. 1993. Mengenali Dunia Seni Rupa: Tentang Seni, Karya Seni, Aktivitas Kreatif, Apresiasi, Kritik dan Estetika. Semarang: IKIP Semarang Press.

Salam, S. 2001. Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar: Buku Ajar untuk Mahasisawa PGSD. Makassar: Universitas Negeri Makassar.

_____ . 2001. Ting Tak Tas. Makassar: Universitas Neeegeri Makassar.

Semiawan, C.R. Belajar dan Pembelajaran dalam Taraf Usia Dini. Jakarta: PT Prenhallindo.

Syeh, M. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rasdakarya.

Triyanto. 1994. Pendidikan Seni Sebagai Proses Enkulturasi Nilai-nilai Budaya. Jurnal ‘Media’ No. 4 Th. XIV Desember. Semarang: FPBS – IKIP.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.