Model Film Animasi Khas Indonesia Berbasis Revitalisasi Bahasa Rupa Relief Lalitavistara Candi Borobudur

Dwi Budi Harto(1),


(1) Dosen Jurusan Seni Rupa, FBS Unnes, Semarang

Abstract

Relief Lalitavistara candi Borobudur (RLCB) dipilih sebagai obyek penelitian karena dalam membawakan pesan ajaran Budha, relief ini diperankan sendiri oleh tokoh penting Budha, yaitu Sidharta Gautama. Pentingnya bahasa rupa dalam menyampaikan pesan dalam RLCB, maka perlu direvitalisasi saat ini. Karena, sebagian besar generasi muda tidak memahami bahasa rupa RLCB. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah menciptakan model film animasi/MFA berbasis revitalisasi bahasa rupa RLCB yang khas Indonesia. Pendekatan penelitian yang dipilih adalah R & D (Research & Development). Research dilakukan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif yang dibantu dengan pendekatan kepustakaan dan kritik sumber dalam sejarah. Setelah melakukan sampel purposif terhadap 120 panel/sekuen RLCB, maka dipilih 8 sekuen secara purposif untuk diriset bahasa rupanya. Dari 8 sekuen tersebut juga disampling secara purposif, sehingga dipilih satu sekuen, yaitu “Penaklukkan Mara”. Sekuen ini ditindaklanjuti dengan penelitian laboratorium sebagai bentuk pengembangan/development MFA. Hasil R & D ini menghasilkan MFA yang berformat DVD PAL, terdiri dari 21 scene. MFA yang dihasilkan berhasil merevitalisasi bahasa rupa RLCB yang semula media rupa statis, berubah menjadi film animasi berbahasa rupa dinamis/audio-visual. Ciri khas yang muncul pada MFA hasil rancangan penelitian tahun ke-1 adalah munculnya beberapa cara bahasa rupa tradisi, diantaranya: cara digeser, dari kepala ke kaki, tepi bawah adalah garis tanah, sejumlah latar, rinci diperbesar, cara kembar, imaji jamak, diperbesar, dissmix, tidak ada belahan, tidak ada sekuen semu, ada cara pembacaan memusat/tengah ke pinggir, pradaksina/dari sisi kanan ke kiri, dan lain-lain.

Keywords

RLCB;revitalisasi;MFA; bahasa rupa;Lalitavistara;

Full Text:

PDF

References

Chaubet, F. 2013. Globalisasi Budaya. Yogyakarta: Jalasutra.

Harto, D. B. 1999. Relief Candi Surawana dan Tigawangi: Tinjauan Cara Wimba dan Tata Ungkapannya (Tesis). tidak dipublikasikan. Bandung: Magister Seni Rupa dan Desain - ITB.

Jr., R Mc. L. 1995. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Kandahjaya, H. 1995. The Master Key for Reading Borobudur Symbolism. Bandung: Yayasan Penerbit Karaniya.

Krom, N. J. 1927. Barabudur, Archeological Description (Volume 1). The Hague: Martinus Nijhoff.

Leber, T. 2011. Lalitavistara: Riwayat Hidup Sang Budha Seperti Dikisahkan pada Relief Candi Borobudur. Jakarta: PT. Gramedia.

Pranoto, S. W. 2010. Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rohidi, T. R. 2011. Metodologi Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.

Santiko, H. 1987. Hubungan Seni dan Religi: Khususnya dalam Agama Hindu di India dan Jawa (Artikel dalam Diskusi Ilmiah Arkeologi II). Yogyakarta: IAAI.

Soekmono. 1974. Candi, Fungsi dan Pengertiannya (Disertasi). Jakarta: Universitas Indonesia.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Tabrani, P. 2005. Bahasa Rupa. Bandung: Kelir.

Zed, M. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.