EKSISTENSI FURNITUR AKAR KAYU RUSTIK DALAM ARENA PRODUKSI MEBEL DI TEMPEL LEMAHABANG, BLORA, JAWA TENGAH

Dwi Wahyuni Kurniawati(1),


(1) Dosen Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang

Abstract

Desa Tempel lemahbang di Kabupaten Blora merupakan wilayah tempat berkembangnya furnitur akar kayu rustik. Akar kayu jati yang dulu dianggap tidak berharga, kini memiliki eksistensi dalam proses produksi dan konsumsi oleh para pendukungnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh habitus dan proses pelembagaan terhadap perkembangan furnitur akar kayu rustik di Desa Tempellemahbang, serta menganalisis struktur bentuk produk dan pemanfaatannya, sehingga diminati oleh konsumen melalui pendekatan sosiologi seni. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan analisis deskriptif analitik. Sampel ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling, data dikumpulkan melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara. Pengolahan data ditempuh melalui proses reduksi, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa furnitur akar kayu rustik di Desa Tempellemahbang Kabupaten Blora, muncul dan mengalami perkembangan dikarenakan adanya habitus yang menjadi indikator pembentukan dan akhirnya berpengaruh dalam terjadinya proses produksi serta pelembagaan struktural oleh para aktor dan produsen, sehingga membentuk arena produksi mebel akar kayu rustik di wilayah tersebut. Eksistensi furnitur akar kayu rustik dipengaruhi oleh adanya wacana sosial terhadap kepemilikan barang-barang tertentu yang dapat memberikan nilai simbolik terhadap status sosial seseorang.

Keywords

pendekatan tematik;kreativitas;seni grafis;cetak tinggi;bahan alam;

Full Text:

PDF

References

Becker. H. S. 1984. Art Worlds. London, England: University of California Press.

Bordiue, P. 1993. The Field of Cultural Production. US: Columbia University Press.

Bordiue, P. 1993. Arena Produksi Kultural, Sebuah Kajian Sosiologi Budaya. Terjemahan. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Dinas Kehutanan Kab. Blora. 2013. Statistik Kehutanan Kabupaten Blora 2013. Blora: Dinas Kehutanan Kab. Blora.

Feldman, E B. 1967. Art as Image and Idea. Prentice-Hall, Inc., Englewood Clift, New Jersey.

Goethals. 1976. Encyclopedia Americana. U.S.A: Americana Corporation.

Gustami, SP. 2000. Seni Kerajinan Mebel Ukir Jepara, Kajian Estetik melalui Pendekatan Multidisiplin. Yogyakarta: Kanisius.

Haryatmoko. 2013. “Habitus dan Kapital dalam Strategi Kekuasaan, Teori Strukturasi Pierre Bourdiue dengan Orientasi Budaya”. Dalam Workshop Dialektika Seni, Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta.Makalah. Yogyakarta.

Krisnanto.2009.” Kriya Kayu Rustik, Valorisasi, Partikulasi Gaya Hidup, dan Perubahan Sosio-Kultural Masyarakat Kontemporer” Dalam Seni Kriya dan Kearifan Lokal

dalam Lintasan Ruang dan Waktu, Tanda Mata untuk Prof. Drs. SP. Gustami, SU. Yogyakarta: BP. ISI Yogyakarta.

Miles, M B. & Michael H. 1992. Analisis Data Kualitatif (terjemahan TR. Rohidi). Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Miller, J. 2011. Furniture: World Styles from Classical to Contemporarry. Singapore: Star Standard Industries.

Setiono, A. 2011. Ensiklopedi Blora Volume 5: Alam, Budaya, dan Manusia. Yogyakarta: Nuansa Pilar Media.

Shadily, H. 1983. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta : Ichtiar Baru-Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects.

Smith, E L. 2005. Furniture: a Concinse History. United States of America: Thames and Hudson Inc.

Tan, M G. 1985. Masalah Perencanaan Penelitian. Redaksi Koentjaraningrat. Jakarta: PT. Gramedia.

Walker, J A. 2010. Desain, Sejarah, Budaya. Yogyakarta: Jalasutra.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.