Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Seni Rupa (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IXG SMP 1 Kudus)

Hasan Sunarto(1),


(1) Guru Seni Rupa di SMP 1 Kudus

Abstract

Tidak semua siswa memiliki kemampuan dan rasa suka/potensi yang sama dalam penguasaan pelajaran seni rupa seni rupa. Bisa dikatakan hanya beberapa persen siswa saja yang memiliki potensi dan bakat terhadappelajaran senirupa yang ada.Sehingga masih banyak siswa yang kurang tertarik terhadap pelajaran seni rupal yang akhirnya menjadikan kompetensi siswa sangat rendah penguasaan materi pelajaran seni rupa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar seni rupa dan,siswa kelas IXG SMP 1 Kudus. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ), dengan mengutamakan proses pelaksanaan pembelajaran. Tidak ada sampel dalam penelitian ini, karena seluruh populasi berjumlah 26 orang siswa kelas IXG SMP 1 Kudus terdiri dari 12 peserta didik putra dan 14 peserta didik putri, dijadikan subyek penelitian. Penelitian dilakukan dalam 3 siklus yang masing-masing siklus terdirdi dari 4 tahapan kegiatan yaitu perncanaan, tindakan,observasi dan refleksi.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, wawancara dan angket. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Seni Rupa.Hal ini ditunjukkan dari ke 3 siklus yang dilaksanakan menunjukkan hasil peningkatan motivasi dan hasil belajar dari pra siklus ke siklus I dan ke siklus berikutnya.Pada pra siklus I motivasi belajar rata-rata kelas sebesar 114,85 atau baru 34,61% yang memenuhi kriteria baik, siklus I sebesar 118,88 atau meningkat menjadi 42,27%, siklus II sebesar 124,23atu menjadi 69,23% dan siklus III menjadi 124,77 atau meningkat menjadi 88,46% dengan indikator kinerja skor minimal 120 untuk masing-masing siswa dan minimal 80% dari semua siswa mencapai skor minimal.Metode pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa .Hal ini dapat dilihat pada siklus I ketuntasan belajar klasikal sebesar 65,38%, siklus II sebesar 73,08% dan siklus II sebesar 96,15%, dengan Kriteria Ketuntasan Minimum 82.

Keywords

STAD;motivasi;hasil belajar;PTK;

Full Text:

PDF

References

Hamalik,Omar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Ibrahim, Muslimin, dkk. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press.

Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning : Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : PT. Gramedia.

Mulyasa, E. 2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Sebuah Panduan Praktis. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Salam,S. 2001.Pendidikan Seni di Sekolah Dasar.Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Sobandi. 2008.Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa.Solo:Seni Rupa Universitas Pendidikan Undonesia.

Syafi,i. 2006 .Konsep dan Model Pembelajaran Seni Rupa. Jurusan Seni Rupa,Fakultas Bahasa dan Seni,Universitas Negeri Semarang.

Liang ,Tsailing.2002.Implementing Cooperative Learning In Efl Teaching: Process And Effects.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.