Menguatkan Karakter Ecology Citizenship Masyarakat Melalui Aktivitas Ecotourism

Danang Prasetyo(1), Halim Ahmad(2),


(1) Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta
(2) Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract

Tulisan ini mengguanakn pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Tujuan paparan dari tulisan ini adalah menemukan bukti-bukti pembentukan dan penguatan karakter kewarganegaraan ekologis masyarakat melalui aktivitas ekowisata (baik pengelola maupun wisatawan). Aktivitas ini menjadi bukti konsep kewarganegaraan ekologis dapat dilakukan melalui pendidikan non-formal berbasis kemasyarakatan. Hasil penelitian yang dipaparkan dalam tulisan ini menjelaskan bahwa aktivitas ekowisata yang dilakukan oleh pengelola objek wisata alam dengan menerapkan konsep eco-friendly activites  dan edu-ecotourism yang tidak merusak ekosistem lingkungan, menjaga kelestarian flora, dan fauna yang ada menjadi bukti karakter kewarganegaraan ekologis terbentuk dalam masyarakat. Begitu juga dengan wisatawan, dengan menjaga kelestarian lingkungan saat melakukan ativitas wisata, toleran terhadap budaya masyarakat yang beragam menjadi bukti memiliki karakter kewarganegaraan ekologis. Selain itu ada peran nilai-nilai kearifan lokal yang dapat menjadi pedoman tata laku dalam melaksanakan aktivitas ekowisata.

Keywords

menguatkan karakter, kewarganegaraan ekologis, aktivitas ekowisata

Full Text:

PDF

References

Agnoletti, M. (2014). Rural landscape, nature conservation and culture: Some notes on research trends and management approaches from a (southern) European perspective. Landscape and Urban Planning, 126, 66 – 73.

Ambo-Rappe, R., Gatta, R., Mappangara, S., Ukkas, M., & Faizal, A. (2020). Role of the Millennial Generation in Conserving Mangrove and Cultural Heritage in Sanrobone, South Sulawesi. Jurnal Penyuluhan, 16(2), 213–223. https://doi.org/10.25015/16202030038

Berg, L., D. Roep, P. Hebinck, and H. M. Teixeira. (2018). Reassembling nature and culture: Resourceful farming in Araponga, Brazil. Journal of Rural Studies, 61, 314 – 322.

Bhuiyan, M. A. H., C. Siwar, S. M. Ismail, and R. Islam. (2011). Ecotourism development in recreational forest area. American Journal of Applied Science, 8, 1116 – 1121.

Bhuiyan, M. A. H., C. Siwar, S. M. Ismail, and R. Islam. (2011). The role for government for ecotourism development: focusing on East Cost Economic Region. American Journal of Applied Science, 8, 557 – 564.

Bisht, Y. and R. C. Sharma. (2005). Traditional resource management practices for biodiversity conservation and their significance in Nanda Devi Biosphere Reserve, India. International Journal of Biodiversity Science and Management, 1, 97 – 111.

Cananzi, D. M. (2016). City, Nature, Culture. New way of living sociability (the case of Reggio Calabria). Procedia, 223, 745 – 749.

Cosmescu, I, and D. Cosmescu. (2007). The ecotourism – a strategic alternative for contemporany tourism. Annals of the University of Petrosani, Economics, 7, 65–72.

Dewi, M. H. U., C. Fandeli, dan M. Baiquni. (2013). Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi masyarakat lokal di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali. Kawistara, 3, 129 – 139.

Djafar, M. dan M. Faisal. (2019). Strategi pengembangan ekowisata karst di Dusun Rammang-Rammang Maros, Sulawesi Selatan. Journal of Forestry Research, 2, 1–9.

Erdogan, N. and I Erdogan. (2012). A critical analysis of the established explanations about the nature of ecotourism. Journal of Business Research, 4, 13–30.

Franco, M. C., M. S. Ona, and C. C. Lopez. (2019). Segmentation and motivations in eco-tourism: The case of a coastal national park. Ocean and Coastal Management, 178, 1–8.

Gaman, G. and P. Nistoreanu. (20150. The stimulating offer of rural tourism in Buda Village, Berzunti County: possibilities of (re) adaptation regarding the modern tourist preference. Anale, 1, 46–58.

Gunawati, D., & Kurniawan, I. (2020). Membumikan Ecology Citizenship Melalui Pengetahuan Tentang Isu Lingkungan : Pengembangan Tenaga Panas Bumi Indonesia. INTEGRALISTIK, 31(2), 23–39. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/integralistik.v32i2.25014

Gusmadi, S., & Samsuri, S. (2019). Gerakan Kewarganegaraan Ekologis sebagai upaya Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(2), 381–392. https://doi.org/10.17977/um019v4i2p381-391

Henri, L. Hakim, dan J. Batoro. (2018). Kearifan lokal masyarakat sebagai upaya konservasi Hutan Pelawan di Kabupaten Bangka tengah, Bangka Belitung. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16, 49–57.

Humas. (2019a). Begini Peran Generasi Muda Selamatkan Ekosistem Mangrove. Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Humas. (2019b). KLHK Ajak Generasi Muda Cinta Lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. https://www.menlhk.go.id/site/single_post/2511.

Hvenegaard, G. T. and P. Dearden. (1998). Ecotourism versus tourism in a Thai National Park. Annals of Tourism Research, 25, 700–720.

Jannah, R. (2018). Menciptakan Kewarganegaraan Ekologis di Era Digital melalui Kampoeng Recycle Jember. Journal of Urban Sociology, 1(2), 14. https://doi.org/10.30742/jus.v1i2.567

Khan, M. (2003). Ecotourists’ quality expectations. Annals of Tourism Research, 30, 109–124.

Landage, P. B. (2015). Scope of agritourism in generating supplementary income in Konkan Region. International Multidisciplinary Research Journal, 5, 1–11.

Libosada, C. M. (2009). Business or leisure?Economic development and resource protection - Concepts and practices in sustainable ecotourism. Ocean & Coastal Management, 52, 390–394.

Mariyani. (2017). Strategi Pembentukan Kewarganegaraan Ekologis. Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan III, November, 10–17.

Muhza, V. K., H. Ribawanto, and M. Hadi. (2013). Pengembangan agrowisata dengan pendekatan community based tourism. Jurnal Administrasi Publik, 1, 135–141.

Noorhayati Sutisno, A., & Hidayat Afendi, A. (2018). Penerapan Konsep Edu-Ekowisata Sebagai Media Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan. Jurnal Ecolab, 12(1), 1–11. https://doi.org/10.20886/jklh.2018.2.1.1-11

Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metodologi Penelitian Sosial (Lutfiah (ed.)). Penerbit Media Sahabat Cendekia.

Nurhasanah, I. S., N. N. Alvi, dan C. Persada. (2017). Perwujudan pariwisata berkelanjutan melalui pemberdayaan masyarakat lokal di Pulau Pahawang, Pesawaran, Provinsi Lampung. Tata Loka, 19, 117–128.

Nurmardiansyah, E. (2015). Konsep Hijau: Penerapan Green Constitution Dan Green Legislation Dalam Rangka Eco-Democracy. Veritas et Justitia, 1(1), 183–219. https://doi.org/10.25123/vej.1422

Permendagri. (2009). Salinan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata di Daerah.

Petrovska, E., R. Reckoski, and G. Reckoska. (2009). Participants in the ecotourism activity and eco-tour planning. International Mulidisciplinary Journal of Tourism, 4, 259–272.

Prasetiyo, W. H., & Budimansyah, D. (2016). Warga Negara dan Ekologi: Studi Kasus Pengembangan Warga Negara Peduli Lingkungan Dalam Komunitas Bandung Berkebun. 4(4), 177–186. http://journal.um.ac.id/index.php/jph

Purwanto. (2013). Valuasi ekonomi ekowisata dengan model travel cost dan dampaknya terhadap usaha kecil pariwisata. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 15, 89–102.

Rachmanto, E. A. W. dan I. Aliyah. (2018). Pariwisata di daerah pegunungan: pengembangan ekowisata pada kawasan lindung berdasarkan kemampuan lahan. Cakra Wisata, 19, 26–38.

Rajab, M. A., A. Fachruddin, dan I. Setyobudiandi. (2013). Daya dukung perairan Pulau Liukang Loe untuk aktivitas ekowisata bahari. Depik, 2, 114–125.

Ramadhani, P. D., D. Arisanti, dan S. Adyatma. (2016). Potensi ekowisata Hutan Meranti Kotabaru Desa Sebellimbing dan Desa Gunung Sari Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru. Jurnal Pendidikan Geografi, 3, 47–60.

Reflita. (2015). Eksploitasi Alam Dan Perusakan Lingkungan (Istibath Hukum Atas Ayat-Ayat Lingkungan). Substantia, 17(2), 147–158.

Reimer, J. K. and P. Walter. (2013). How do you know it when you see it? Community-based ecotourism in the Cardamom Mountains of southwestern Cambodia. Tourism Management, 34, 122–132.

Rijali, A. (2019). ANALISIS DATA KUALITATIF. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374

Rondli, W. S., & Khoirinnida, Y. (2013). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Ecoliteracy: Upaya Rekonstruksi Kewarganegaraan Ekologis. Prosiding Seminar Nasional 15 Maret 2017, 114–122.

Ruhanen, L. (2019). The prominence of eco in ecotourism experiences: An analysis of postpurchase online reviews. Journal of Hospitality and Tourism Management, 39, 110–116.

Sari, S. C. W., Samsuri, S., & Wahidin, D. (2020). Penguatan Kewarganegaraan Ekologis Untuk Mewujudkan Ketahanan Lingkungan (Studi di Kampung Gambiran, Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta). Jurnal Ketahanan Nasional, 26(1), 40. https://doi.org/10.22146/jkn.53816.

Satria, D. (2009). Strategi pengembangan ekowisata berbasis ekonomi lokal dalam rangka program pengentasan kemiskinan di wilayah Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Applied Economics, 3, 37–47.

Sovero, C. T., J. A. Gonzales, B. M. Lopez, C. A. Kirkby. (2012). Sociale-ecological factors influencing tourist fsatisfaction in three ecotourism lodges in the southeastern Peruvian Amazon. Tourism Management, 33, 545–552.

Subbiah, K. and S. Kannan. (2012). The management startegies of ecotourism development in Papua New Guenea. International Journal of Economic Business and Management, 1, 114–120.

Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutoyo. (2013). Paradigma Perlindungan Lingkungan Hidup. ADIL: Jurnal Hukum, 4(1), 192–206.

The International Ecotourism Society. (2015). “TIES Announces Ecotourism Principles Revisionâ€. https://www.ecotourism.org/news/ties-announces-ecotourism-principles-revision

Uar, N. D., Murti, S. H., & Hadisusanto, S. (2016). kerusakan Lingkungan Akibat Aktivitas manusia Pada Ekosistem Terumbu Karang. Majalah Geografi Indonesia, 30(1), 88–95.

Vallega, A. (2007).The role of culture in island sustainable development. Ocean & Coastal Management, 50, 279–300.

Verdugo, M. C., M. V. Vazquez, M. A. O. Garcia. and F. O. Aguera. (2016). The relevance of psychological factors in the ecotourist experience satisfaction through ecotourist site perceived value. Journal of Cleaner Production, 124, 226–235.

Wood, M. E. (2002). Ecotourism: Principles, Practices, & Policy. Division of Technology, Industry, and Economic. United Nations Publishing, US.

Xu, F. and D. Fox. (2014). Modelling attitudes to nature, tourism and sustainable development in national parks: A survey of visitors in China and the UK. Tourism Management, 45, 142–158.

Yacob, M. R., A. Radam, and Z. Samdin. (2011). Tourist perception and opinion

towards ecotourism development and management in Redang Island Marine

Parks, Malaysia. International Business Research, 4, 62–73.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View Integralistik Stats