EKSTRAKSI MINYAK KETUMBAR (Coriander Oil) DENGAN PELARUT ETANOL DAN n-HEKSANA

Prima Astuti Handayani, Eqi Rosyana Juniarti

Abstract

Indon

esia memiliki banyak sumber daya alam, diantaranya minyak atsiri. Salah satu sumber daya alam yang potensial adalah minyak biji ketumbar (coriandrum oil). Kandungan terbesar dalam minyak ketumbar adalah senyawa linalool yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku parfum, farmasi, aroma makanan dan minuman, sabun mandi, bahan dasar lilin, sabun cuci, sintesis vitamin E dan pestisida maupun insektida. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari pengaruh penggunaan pelarut etanol dan n-heksana terhadap rendemen minyak ketumbar yang dihasilkan serta senyawa kimia yang terdapat dalam minyak ketumbar. Ekstraksi minyak ketumbar dengan pelarut etanol dan n-heksana menggunakan alat ekstraktor soxhlet. Biji ketumbar yang tua dan kering dihancurkan kemudian dibungkus kertas saring dan dimasukan dalam ekstraktor soxhlet. Temperatur proses ekstraksi sesuai dengan titik didih dari pelarut yang digunakan. Ekstraksi berakhir jika warna pelarut dalam ekstraktor seperti warna pelarut semula. Filtrat yang diperoleh kemudian di recovery dengan ekstraktor soxhlet untuk memisahkan minyak atsiri dari pelarutnya. Minyak ketumbar kemudian di analisis dengan uji GC-MS untuk mengetahui senyawa kimia yang terkandung dalam minyak tersebut. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa rendemen minyak ketumbar dengan pelarut etanol sebesar 1,17% dengan kadar linalool sebesar 57,13%, sedangkan dengan pelarut n-heksana diperoleh rendemen minyak ketumbar sebesar 0,84% dengan kadar linalool sebesar 47,25%. 



Indonesia has many natural resources, such as the essential oils. One of the potential re-sources is the coriander seed oil (coriandrum oil). The greatest content in coriander oil is linalool compounds that can be used as raw materials of perfumes, pharmaceuticals, food and beverage scent, soap, basic materials for candles, laundry soap, synthetic vitamin E and pesticides as well as insecticide. The purpose of this experiment was to study the effect of the use of ethanol and n-hexane toward the yield of the resulted coriander oil and the chemical compounds in corriander oil. The extraction of Coriander oil with ethanol and n-hexane was performed using a Soxhlet extractor. The mature and dried Coriander seeds were crushed, then wrapped in filter paper and inserted in the Soxhlet extractor. The temperature of the extraction process was set according to the boiling point of the used solvent. The extraction process finishes if the color of the solvent in the extractor looks like the original color. The obtained filtrate was then recycled by using Soxhlet extractor to separate the essential oil from the solvent. Then, the Coriander oil was analyzed by test GC-MS method to determine the contained chemical compounds in the oil. The experimental result shows the yield of coriander oil obtained from the extraction using ethanol is 1.17% with linalool concentration of 57.13%, while the yield of the coriander oil from extraction using n-hexane is 0.84% with linalool concentration of 47.25%.

Keywords

coriander, extraction, essential oils, etanol,n-hexane

Full Text:

PDF

References

Guenther, E., (1990), Minyak atsiri. Jilid IVB, Penerjemah S. Ketarendan R. Mulyono, Jakarta, Universitas Indonesia.

Guenther, Ernest., (1987), Minyak Atsiri. Jilid 1., Jakarta, UI Press.

Lawrence, B.M. and R.J., Reynolds, 1988. Progress in essential oils. Perfumer Flavorist. An Allured Publication. Vol. 13 (3)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.