Ecobox : Inovasi Penyimpan Makanan Non CFC Berbasis Peltier Thermoelektrik Yang Murah, Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

Reza Faisal(1), Mohamad Ikhsan Nurulloh(2), Junaedi Harmiansyah(3),


(1) Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(2) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(3) Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Penggunaan kulkas sebagai pendingin semakin meningkat diiringi dengan penggunaan bahan kimia berbahaya. Hal ini disebabkan karena di dalam kulkas terdapat komponen  yang tidak ramah lingkungan yaitu Freon. Selain itu desainnya kurang praktis karena terlalu besar sehingga mobilitasnya rendah, karena itu diperlukan penyimpan makanan yang portable, memiliki estetika, bobot ringan, namun tetap hemat energi dan memiliki kemampuan pendinginan yang sama dengan pendingin konvensional. Tujuan karsa cipta ini yaitu: (1) Mancang dan mendesain ECOBOX sebagai inovasi kulkas ramah lingkungan (2) Mengetahui efisiensi ECOBOX dibandingkan kulkas dipasaran. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode eksperimental di Laboratorium Fisika Universitas Negeri Semarang. Perancangan dengan menentukan spesifikasi rancangan yang memenuhi spesifikasi yang ditentuan, menentukan alternatif terbaik dan membuktikan bahwa rancangan yang dipilih memenuhi spesifikasi efektif dan efisien dengan biaya yang murah. Sistem pendingin ECOBOX tidak menggunakan CFC tetapi menggunakan peltier thermoelektrik. Pasir besi digunakan sebagai transfer kalor untuk menjaga suhu dingin yang telah dicapai. ECOBOX memiliki Kapasitas 40 L. Temperatur dingin mencapai 20OC. Efisiensi ECOBOX sebesar 85% dibandingkan dengan keawetan buah pada kulkas konvensional.

Full Text:

PDF

References

Arjianto. 2001. Pemanfaatan Liquifield Petrolium Gas (LPG) Sebagai Pengganti atau Pencampur Freon R-12 pada Mesin Pendingin. Semarang: Universitas Diponegoro.

Yunus, A.C. and Michael, A.B., 2006. Thermodynamics: An engineering approach. McGraw-Hill, New York.

Calgary, Alberta, Canada . 2005 Thermoelectric Generator Operating Manual 23658 Rev. 4. Journal Global Thermoelectric Vol 2 No. 45

Korn, F., 2008. Heat pipes and its applications. Heat and Mass Transport, Project Report.

Goldsmid, H.J., 2010. Introduction to thermoelectricity (Vol. 121). Heidelberg: Springer.

Hasan, M Iqbal, 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia.Jakarta.

Sutjahja, I.M., 2010. Penelitian bahan termoelektrik bagi aplikasi konversi energi di masa mendatang. Jurnal Material dan Energi Indonesia, 1, p.58.

Lienhard, J.H., 2013. A heat transfer textbook. Courier Corporation.

Maulana, Agus. 2010. Penggunaan BPO (Bahan Perusak Ozon) di Provinsi Jakarta dari Sektor Refrigerator. Jakarta: APRAL.

Min, G. and Roe, D.M., 1994. Handbook of thermoelectrics, Peltier devices as generator.

Putra, N., Koestoer, R.A., Adhitya, M., Roekettino, A. and Trianto, B., 2009. Potensi Pembangkit Daya Termoelektrik untuk Kendaraan Hibrid. Jurnal Makara, Teknologi, Vol. 13, No. 2, November 2009: 53-58

Notoatmodjo, Soekidjo. 2000. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Ridho. 2012. Pengaruh Variasi Jarak Peletakan Static Radial Fin Mixer terhadap Unjuk Kerja Heat Exchanger. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Reza Faisal, Mohamad Ikhsan Nurulloh, Junaedi Harmiansyah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
The journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License