MODEL INKLUSI KEUANGAN PADA UMKM BERBASIS PEDESAAN

Setyani Irmawati(1), Delu Damelia(2), Dita Wahyu Puspita(3),


(1) Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(2) Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(3) Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

In general, regional economy is supported by micro, small and medium enterprises (SMEs). They have important role in promoting economic growth in Indonesia. In Indonesia, there are various types of SMEs that are spreadout throughout the region, one of which is batik SMEs. Klaten regency has the largest number of Batik SMEs in Central Java province. Commonly, the issue of SMEs in general is the problem of capital. To overcome this issue, there is a model named “Financial Inclusion” to encourage the financial system to be accessible by society. The purpose of this study is to identify the application of financial inclusion in rural-based batik SMEs in Klaten regency and analyze its strengths, weaknesses, opportunities, and obstacles in the implementation of financial inclusion in the SME. Data analysis technique used is descriptive analysis and SWOT analysis. The results revealed that the form of the model of financial inclusion for SMEs Batik in Klaten regency is financial institutions in terms of capital. This is in the form of low interest loans and KUR (Business Credit fo Society). Then, there is a provision of assistance from financial institutions. In terms of marketing, it is necessary for SMEs in having intensive assistance, participating in batik exhibition and advertisement. Having applied this model, it is expected that SMEs Batik Klaten will be well-improved.

 

Perekonomian daerah pada umumnya ditopang oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Perannya sangat vital dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Di Indonesia terdapat berbagai jenis UMKM yang tersebar diseluruh wilayah, salah satunya adalah UMKM batik. Kabupaten Klaten memiki jumlah UMKM batik terbanyak di provinsi Jawa Tengah. Persoalan UMKM pada umumnya adalah masalah permodalan. Untuk mengatasinya terdapat satu model bernama “Inklusi Keuangan” yang dapat mendorong sistem keuangan agar dapat diakses seluruh lapisan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi penerapan inklusi keuangan pada UMKM batik berbasis perdesaan di Kabupaten Klaten serta menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan dalam penerapan inklusi keuangan pada UMKM tersebut. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil yang diperoleh yaitu model inklusi keuangan untuk UMKM Batik di Kabupaten Klaten yaitu masuknya lembaga keuangan dalam segi permodalan yaitu berbentuk kredit bunga rendah dan KUR, yang selanjutnya dilakukan pendampingan dari lembaga keuangan. Sedangkan dari segi pemasaran, diperlukan adanya pendampingan intensif, pengikutsertaan pameran batik serta advertisement. Dengan model tersebut, diharapkan akan terbentuk UMKM Batik Klaten yang berkualitas.

Keywords

Rural Batik SMEs, financial institution, descriptive analysis, SOWT Analysis

Full Text:

PDF

References

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta:PT.Asdi Mahasatya

Badan Pusat Statistik. (n.d.). Analisis SWOT.Jakarta: BPS website: http://daps.bps.go.id

Bank Indonesia. (n.d.). Branchless Banking, Satu Pilar Mencapai Keuangan Inklusif website http://bi.go.id

Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah. (2012). Data Potensi Produk UMKM Produk Batik Berbasis Perdesaan. Semarang: Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah

Gupta, Tanya. (2013). SWOT Analysis Of Small Scale Industries In India. International Journal of Management and Social Sciences Research (IJMSSR). Volume 2, No. 1, January 2013. pp.27-30.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Islam, Md. Ezazul., dan Md. Salim Al Mamun. (2011). Financial Inclusion: The Role of Bangladesh Bank (Working Paper Series WP1101). Dhaka, Bangladesh: Bangladesh Bank Website: https://www.bb.org.bd/pub/research/workingpaper/wp1101.pdf

Kalpande, S.D., Gupta R.C., and Dandekar, M.D. (2010). A SWOT Analysis Of Small And Medium Scale Enterprises Implementing Total Quality Management. International Journal of Business, Management and Social Science, Vol. 1, No. 1, 2010, pp. 59-64.

Musnandar. Aries. (2012). Peran UKM dalam Pertumbuhan Ekonomi Bangsa. Website: http://uin-malang.ac.id:8080/ index.php? option=com_content& view=article&id=2883: peran-ukm-dalam-pertumbuhan-ekonomi-bangsa& catid=35:artikel&Itemid=210

Permasalahan di UMKM Batik dan Solusinya. Website http://www.pendidikanekonomi.com/2013/01/permasalahan-di-UMKM-batik-dan-solusinya.html

Shankar, Savita. (2013). Financial Inclusion in India: Do Microfinance Institutions Address Access Barriers?. ACRN Journal of Entrepreneurship Perspectives, Vol. 2, Terbitan 1, halaman. 60-74.

Susilo, Y. Sri. (2010). Peran Perbankan dalam Pembiayaan UMKM di Provinsi DIY. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 14, No. 3 hal. 467 – 478.

Tambunan, T. T. H. (2008). Masalah Pengembangan UMKM di Indonesia:Sebuah Upaya Mencari Jalan Alternatif Website http://www.kadin-indonesia.or.id

Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada http://www.bi.go.id

Wijono, Wiloejo Wirjo. (2005). Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro Sebagai Salah Satu Pilar Sistem Keuangan Nasional: Upaya Konkrit Memutus Mata Rantai Kemiskinan. Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan. Jakarta.

Zain, M. Yunus. et al. (2004). Skema Pembiayaan Perbankan Daerah Menurut Karakteristik UMKM Pada Sektor Ekonomi Unggulan di Sulawesi Selatan.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.