Simulasi Sea Breeze Front Pada Tanggal 6 Februari 2016 dan 14 September 2016 Menggunakan Model Numerik Skala Meso WRF-ARW di Jakarta

Devi Fatmasari(1), Desak Made Pera Rosita Dewi(2), Paulus Agus Winarso(3),


(1) Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(2) Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(3) Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Abstract

Angin laut berpengaruh kuat di daerah perkotaan karena pengaruh vegetasi yang minimal. Jakarta, sebagai kota terbesar di Indonesia berbatasan dengan Teluk Jakarta di sebelah utara yang dipengaruhi oleh sirkulasi angin laut. Peningkatan pemahaman tentang angin laut penting untuk dikembangkan dengan memanfaatkan model Weather Research and Forecasting – Advanced Research (WRF-ARW). Angin laut merupakan salah satu fenomena meteorologi yang disebabkan oleh perbedaan suhu darat-laut.  Angin laut memiliki bagian-bagian yang cukup kompleks, salah satu bagian yang secara tidak langsung dapat memicu pertumbuhan awan adalah sea breeze front (SBF). SBF merupakan batas muka dari angin laut yang menuju daratan. SBF memicu aktivitas konvektif saat masa udara dari laut berinteraksi dengan masa udara di daratan dan menyebabkan aliran konvergen Data yang digunakan yaitu data Final Analysis (FNL) NCEP, data satelit Himawari-8 kanal IR, dan data observasi udara atas. Analisis dilakukan terhadap parameter angin zonal, meridional, divergens, persebaran awan, dan labilitas atmosfer,.  Hasil penelitian menunjukan bahwa intrusi SBF ke daratan pada musim kamarau terlihat dengan baik dari citra satelite IR dengan baik sebagai daerah gugusan awan yang bergerak dari laut. Onset aliran angin meridional dari Teluk Jakarta memasuki daratan pada 03.00 – 05 .00 UTC, dan berakhir petang sekitar 12.00 - 13.00 UTC. SBF dikarakteristikan sebagai daerah updraft dengan kecepatan vertical 0.1 - 0.15 m/s. Ketinggian vertikal dari sirkulasi angin laut mencapai  sekitar  1.2 km.  Berdasarkan vector angin terjadi konvergensi aliran angin laut dari Teluk Jakarta dan aliran angin laut dari pesisir selatan Jawa Barat di wilayah pegunungan di selatan Jakarta.

Keywords

sea breeze front, angin laut, simulasi, WRF

Full Text:

Untitled

References

R.A Pielke, Mesoscale meteorological modeling. Academic Press, New York, 1984, Pp 612

S.T.K Miller et al., Sea Breeze: Structure, Forecasting, and Impacts, Reviews of Geophysics, 2003,Vol. 41(3), pp 1011

T.W Hadi et al., Sea Breeze Circulation over Jakarta, Indonesia: A Climatology Based on Boundary Layer Radar Observations, Monthly Weather Review, 2002,Vol. 130, pp 2153– 2166

AMS, 2017, Meteorology Glossary http://glossary.ametsoc.org, diakses pada tanggal 5 Desember 2017

T. W Hadi et al., Tropical sea-breeze circulation and related atmospheric phenomena observed with L-band boundary layer radar in Indonesia. Journal of Meteorology Society of Japan, 2000, Vol. 78, 123–140.

T. W. Hadi et al., Loc.Cit

Ridwan dan Kudsy M., Parameterisasi Model Cuaca WRF-ARW untuk Mendukung Kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Sumatera, Sulawesi, dan Jawa, Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 2011,Vol. 12, No. 1, pp 1-8.

Nurul A, Pemanfaatan Model Wrf- Arw Untuk Simulasi Dan Uji Karakteristik Angin Laut Di Surabaya, Skripsi: STMKG, 2017

COMET, “How Mesoscale Models Work”, diakses dari http://www.meted.ucar.edu/mesoprim/models/print.htm#links, pada tanggal 5 Desember 2017

Miller et all., Loc.Cit

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License. View My Stats