UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT DENGAN PERMAINAN SPEED COLOUR

Khaerun Khaerun(1), Ranu Baskora(2),


(1) MI Dewi Masyitoh 02 Pemalang
(2) Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran permainan Speed Colour terhadap peningkatan hasil belajar lari cepat.  Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklusnya mempunyai empat langkah, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Dewi Masyithoh 02 Banyumudal Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang pada semester II tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa 30 dengan rincian jumlah siswa putra 16 dan siswa putri 14. Hasil analisis yang diperoleh peneliti, terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa dari kondisi awal ke siklus I dan II, baik dari peningkatan rata-rata hasil pembelajaran lari cepat siswa maupun nilai ketuntasan hasil belajar, rata-rata siklus I (73 %) atau nilai ketuntasan rata-rata siswa hanya 22 siswa dari 30 siswa dan rata-rata siklus II (87) atau ketuntasan nilai rata-rata siswa mencapai 25 siswa dari 30 siswa, sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar (63 %), melewati kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 75 . Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan pemberian model permainan speed colour dapat meningkatkan hasil belajar lari cepat pada siswa kelas V MI Dewi Masyithoh 02 Banyumudal Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2013/2014.

 
This study aims to determine the effectiveness of the learning game Speed Colour to increase learning outcomes run quickly. This research is using classroom action research methods  (Classroom Action Research), conducted in two cycles. Each cycle has four steps, namely: planning, implementation, observation and reflection. Subjects were students of  5th Elementary School  MI Masyithoh 02 Banyumudal the District Moga Pemalang in the second semester of academic year 2013/2014, the number of students are 16 boys and 14 girls.  The results showed that the administration of the game speed color models can improve sprint learning outcomes in 5th MI Masyithoh 02 Banyumudal Pemalang Moga District of academic year 2013/2014. The conclusion of the analysis results obtained by researchers, there is an increase in student learning outcomes from the initial condition to cycle I and II, both from an increase in average sprint student learning outcomes and value learning outcomes completeness. An average of the first cycle (73) or the average value of mastery students only 22 students from 30 students and the average cycle II (87) or the average value of completeness student reaches 25 students from 30 students, so that the increase of the initial conditions to the second cycle of (63%), skip as well as the value of the mastery criteria with 75 points Minimum Mastery Criteria (KKM). Suggestions, the learning needs planning, and preparation of a more mature, so that a modification of the game can run perfectly without any meaningful repetition.

Keywords

Improved learning outcomes lay-up on basketball

Full Text:

PDF

References

Adang Suherman. 2000. Dasar – dasar Penjaskes. Jakarta:Depdiknas

Agus Mahendra. 2003. Falksafah Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas, Dirjen Pendidikan Dasar Menengah, Pendidikan Luar Biasa, Bagian Proyek Pendidikan Kesehatan Jasmani Pendidikan Luar Biass

Aip Syarifuddin dan Muhadi 1992. Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidiakan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Husdarta, dkk.200. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Rusli, L. 2001 Asaz-asaz Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI

Santoso Giriwijoyo. Dkk. 2005 Ilmu Faal Olahraga dan Fungsi Tubuh Manusia pada olahraga. Bandung.

Sugiyanto dan Sujarwo. 1991. Perkembangan Motorik. Jakarta:Depdikbud, Proyek Penataran Guru, Bagian Proyek Penataran Guru Pendidikan Jasmani

Sukintaka. 1992. Teori Bermain Penjasorkes. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti

Refbacks

  • There are currently no refbacks.