POTENSI KELEMBAGAAN KONI DALAM PENGELOLAAN SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL DI WILAYAH JAWA TENGAH

Tri Rustiadi(1),


(1) Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang

Abstract

Studi ini bertujuan untuk menganalisis modal sosial (social capital) KONI Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang berpotensi menunjang pelaksanaan Pasal 40 UU No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN), menganalisis strategi yang relevan dalam mendayagunakan energi sosial KONI Kabupaten/Kota di wilayah Jawa Tengah, dan merancang model KONI yang diharapkan menjadi solusi mengatasi persoalan pelaksanaan Pasal 40 UU SKN tersebut. Prosedur penelitian yang digunakan bertumpu pada upaya learning from the people sebagai cara memahami realitas yang menggerakkan modal sosial komunitas KONI. Cara kerja dalam penelitian ini dilakukan dengan mengikuti tata aturan penelitian kualitatif. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa tindakan-tindakan warga masyarakat KONI sesungguhnya berada dalam ranah modal sosial KONI. Dengan karakteristik tersebut, KONI sebagai modal sosial merupakan sebuah kebutuhan bagi terciptanya kerja sama yang produktif dalam suatu masyarakat, kelompok, komunitas, ataupun suatu asosiasi. Keberadaan Pasal 40 UU No. 3 tahun 2005 dimungkinkan akan memengaruhi karakteristik KONI sebagai modal sosial. “Model Organisasi KONI” sebagai organisasi masyarakat di bidang olahraga dirancang dalam lima elemen utama yang mendukung pemberdayaan KONI guna memperkuat masyarakat olahraga. Lima elemen tersebut adalah: (1) kerakyatan sebagai ideologi; (2) pembebasan sebagai tujuan; (3) pemberdayaan sebagai fungsi; (4) keadilan sosial sebagai kebijakan yang diagendakan; dan (5) diskresi sebagai metode.


This study aims to analyze the social capital of KONI in regency/city level in Central Java which potentially support the implementation of the policy in Article 40 of the Law number 3/2005 about the National Sport System, to analyze the relevant strategy to empower the social energy of KONI, and to design the most appropriate model of KONI as the alternative to solve the problem of Article 40 implementation. The procedure used in this research is based on qualitative approach and the idea of learning from people. This procedure is a tool to understand the reality which moves the social capital of the KONI society. The result describes that the action of KONI society is in the aspect of social capital. KONI as the social capital is a need for the development of the productive cooperation in the society. The existence of the Article 40 might influence the characteristics of KONI as the social capital. The model of KONI as an organization in sport should be built in five potential elements: (1) democracy as an ideology, (2) freedom as a purpose, (3) empowerment as a function, (4) social justice as policy, and (5) discretion as a method.

Keywords

Social capita; Implementation of policy; The reality of KONI

Full Text:

PDF

References

A.nn L. Owen. Julio Videras. 2009. “Reconsidering social capital: a latent class approach” Journal Internasional Empirical Economics. Volume 37, Issue 3, pp. 555-582.

Basah, Sjachran 1986 Tiga Tulisan Tentang Hukum, Bandung : Armico.

C.P. Barros and F.M.P Alves. 2003. “ Human capital Theory and Social capital Theori on Sports Management”. International Advancer in Economic Research.: pp. 218 -226.

Chau-kiu Cheung. 2013. “Public Policies that Help Foster Social Inclusion”. Jurnal Internasional Social Indicators Research. Volume 112, Issue 1. pp. 47-68.

Darmodihardjo, Darji dan Sidharta. 1996 Pokok-Pokok Filsafat Hukum, Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Dimi Jottier. Bruno Heyndels. 2012. “Does social capital increase political accountability? An empirical test for Flemish municipalities”. Jurnal Internasional . Volume 150, Issue 3-4, pp. 731-744.

Dirjen Olahraga Depdiknas, 2003. Olahraga, Kebijakan dan Politis: Sebuah Analisis. Jakarta: Proyek Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Olahraga Dirjen Dikti Depdiknas.

Edward L. Glaeser. 2001. “ The Formation of Social capital”. Canadian Journal of Policy Research. pp. 1 – 20.

Fukuyama, Francis 1999; Social Capital and Civil Society, Paper, Prepared for Delivery at the IMF Conference on Second Generation Reforms, The Institute of Public Policy George Mason University

http://www.imf.org/external/pubsft/seminar/1999/ reforms/fukuyama.htm, disadur 18 mei 2004.

_______1996; Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity, Harmondsworth: Penguin Books.

Guba E.G. dan Y.S. Lincoln, , 1994 Competing Paradigms in Qualitative Research, dalam N.K. Denzin dan Y.S. Lincoln; Handbook of Qualitative Research, London : Sage.

Houlihan, Barrie. 1997. Sport, Policy and Politics. London: Routlegde.

Harian Birawa (Surabaya), 18 April 2010, Menpora Tak Permasalahkan Pejabat Publik Pimpin KONI.

James Skinner. 2008. “Develeopment through Sport”. Jurnal Sport Management . Review, Elsevier. Pp. 1 – 30.

Jawa Pos (Surabaya), 6 Juni 2010, Pekerjaan Rumah KONI Jatim.

Joel Sobel. 2002. “Can We Trust Social capital”. Jurnal of Economic Literatur. Vol. XL, pp. 139 – 154.

Kathy Arthurson, Fran Baum and Anna Ziersch. 2014. “Exploring Social Capital: as Concept and Practice in Australian Public Health Policies and Programs”. Australian Journal of Public Administration. Vol. 73, No. 1 pp. 79-87.

Kemenegpora R I., 2005. Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta:Biro Humas dan Biro Hukum.

_______. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Olahraga. Jakarta:Biro Humas dan Biro Hukum.

Matthew Tonts. 2005. “Competitive Sport and Cosial capital in Rural Australia”. Journal of Rural Studies 21. pp. 137 – 149.

Moleong, Lexy, J. 1996; Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Rosda Karya.

Narayan, D. L. Pritchett; 1997; Cents and Sociability: Household Income and Social Capital in Rural Tanzania, Washington, DC: World Bank.

Patricia Illingworth. “Ethics and social capital for global well-being”. Journal International Review of Economics.Volume 59, Issue 4. December, 2012, pp. 389-407.

Rahardjo, Satjipto. 1991. Ilmu Hukum, Bandung: Citra Adya Bakti,

________. 1980 Hukum Dan Masyarakat, Bandung: Angkasa.

Robert. Putnam D. 2000. Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community, New York : Simon and Schuster.

Soeroso, R. 2004 Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta : Sinar Grafika.

Soekanto, Soerjono dan Mustafa Abdullah 1989 Sosiologi Hukum Dalam Masyarakat, Jakarta : Rajawali Pers.

______ 1985. Efektivikasi Hukum Dan Peranan Sanksi, Remadja Karya, Bandung.

______ 1989 Kegunaan Sosiologi Hukum Bagi Kalangan Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Syahra, Rusydi, 2003. Modal Sosial : Konsep dan Aplikasi, Jurnal Masyarakat dan Budaya, Vol : V/No.1/2003,

Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PMB-LIPI).

Tan ,Tay Keong, 2001, “Modal Sosial dan Lembaga-Lembaga Legislatif”, Dalam Panduan Parlemen Indonesia, Jakarta : Yayasan Api.

Top Skor, 29 Mei 2010, Musorprov (Musyawarah Olahraga Povinsi) Riau yang berlangsung 28 – 29 Agustus lalu di Pekanbaru telah memutuskan untuk memilih kembali Rusli Zaenal Sebagai ketua Umum KONI Provinsi Riau periode 2009-2013.

Vaus, D. 2001; Research Design in Social Research, London: Sage.

Wignjosoebroto, Soetandyo. 2002 Hukum: Paradigma, Metode, dan Dinamika Masalahnya, Jakarta: ELSAM.

Winter, Ian ; 2000; Towards a Theorised Understanding of Family Life and Social Capital, Working Paper, Australian Institute of Family Studies, http://www.aifs.org.au/ institute/pubs/wp21.pdf., disadur 25 mei 2004Tisno Wati, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Universitas Terbuka: Jakarta, 2003

Refbacks

  • There are currently no refbacks.