Pembentukan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Dalam Pengolahan Ladang Pada Masyarakat Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara

Emiliana Ceunfin

Abstract

Fokus kajian penelitian ini adalah: Proses pengolahan ladang, nilai-nilai yang menjadi alasan dipertahankan dan karakter yang terbentuk dari pengolahan ladang berbasis kearifan lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah observasi, wawancara dan quesioner. Analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut: 1) Proses Kearifan lokal pengolahan ladang terdiri atas 12 tahap disertai ritualnya masing-masing, yaitu: pemilihan lahan (bet lel fe’u), meminta izin (taton ma ta’ sina), mengasah parang (noek fani- benas), pembukaan lahan (tafek nono hau ana), pembakaran kebun (tait nuta ma nopo), pemadaman api (sifo nopo), pembendungan erosi (eka ho’e), pembayaran kepada Tobe (ta uis), menjaga tanaman muda (titu belo), panen jagung pertama (tah fe’u), panen jagung (sek pena) dan kembali ke kampung (faen on kuan). 2) Nilai-nilai karakter yang dipertahankan masyarakat desa Fatoin, yaitu: nilai religius yang berhubungan dengan Tuhan, nilai yang berhubungan dengan diri sendir, nilai yang berhubungan dengan sesama dan nilai yang berhubungan dengan alam. 3) Karakter yang terbentuk dari kegitan pengolahan ladang adalah: karakter Religius (cinta Tuhan, taat beribadah, toleransi), karakter yang berhubungan dengan diri sendiri (jujur, tanggung jawab, kerja keras, percaya diri, sabar dan rendah hati), karakter yang berhubungan dengan sesama (menghargai hak dan kewajiban, sopan santun, menghargai karya dan prestasi orang lain, damai, patuh terhadap peraturan sosial, demokratis, kerjasama, dan gotong royong), nilai yang berhubungan dengan alam (cinta lingkungan dan menjaga kelestarian alam)

The focus of this research study is: The process of cultivating the fields, the values that are being grounded and the characters formed from the cultivation of local wisdom-based fields. Method used in this research is qualitative method. Data collection techniques used were observation, interview and quesioner. Data analysis includes data collection, data reduction and presentation of data. The results obtained from this research are as follows: 1) The process of cultivating the local wisdom of cultivation consists of 12 stages with their respective rituals, namely: land selection (bet lel fe'u), requesting permission (taton ma ta 'sina) (noek fani-benas), land clearing (tafek nono hau ana), burning fires (tait nuta maopo), fire extinguisher (sifo nopo), erosion containment (eka ho'e), payment to Tobe the young plants (the veil), the first maize harvest (tah fe'u), corn harvest (sek pena) and return to the village (faen on kuan). 2) Character values maintained by Fatoin village communities, namely: religious values relating to God, self-relational values, values relating to neighbor and values related to nature. 3) Characters formed from farming activities are: Religious character (love of God, obedient worship, tolerance), self-dealing character (honest, responsible, hard work, confident, patient and humble), related characters with respect to the rights and obligations, the courtesy, respect for the work and achievement of others, peace, obedience to social, democratic, cooperation and mutual cooperation rules, values related to nature (environmental love and preservation of nature).

Full Text:

PDF

References

Arifin, Z. (2009). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Chrisiana, W. (2005). Upaya penerapan pendidikan karakter bagi mahasiswa (studi kasus di jurusan teknik industri uk petra). Jurnal Teknik Industri, 7(1), 83-90.

Foni, W. (2004). Budaya Petani Atoni Pah Meto. Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Julaiha, S. (2014). Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran. Dinamika ilmu, 14(2), 226-239.

Megawangi, R. (2005). Membangun SDM Indonesia Melalui Pendidikan Holistik Berbasis Karakter. Jakarta: Direktorat Pembinaan TK dan SD [Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar].

Moleong, LJ. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung: Rosdakarya

Saputro, H. B., & Soeharto, S. (2015). Pengembangan media komik berbasis pendidikan karakter pada pembelajaran tematik-integratif kelas IV SD. Jurnal Prima Edukasia, 3(1), 61-72.

Sherlock, K. (1980). A Bibliography of Timor. Canberra The Australian National Univercity.

Soetantyo, S. P. (2013). Peranan Dongeng dalam Pembentukan Karakter Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan, 14(1), 44-51.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Suryadi, D. (2010). Penelitian Pembelajaran Matematika Untuk Pembentukan Karakter Bangsa. Tersedia:[19 September 2013].

Wening, S. (2012). Pembentukan karakter bangsa melalui pendidikan nilai. Jurnal Pendidikan Karakter, (1).

Widodo, T., & Kadarwati, S. (2013). Higher order thinking berbasis pemecahan masalah untuk meningkatkan hasil belajar berorientasi pembentukan karakter siswa. Cakrawala Pendidikan, 5(1).


View Counter: Abstract - 296 and PDF - 464

Refbacks

  • There are currently no refbacks.