Peningkatan Pengetahuan Guru Tentang Model Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) Melalui Lokakarya

Saiful Ridlo, Sri Ngabekti, Endah Peniati, Wiwi Isnaeni, Eling Purwantoyo

Abstract

Kebijakan merdeka belajar tentang asesmen kompetensi minimal (AKM) tidak dimaksudkan penentu kelulusan tetapi menjadi dasar perbaikan mutu pendidikan. Siswa akan diukur kemampuannya dari sisi pemahaman konten, proses dan konteks untuk mengukur kompetensi numerasi, literasi teks fiksi dan literasi teks informasi. Siswa harus dibiasakan menghadapi berbagai model soal AKM. Permasalahan yang teridentifikasi adalah kesiapan dan keterampilan para guru untuk memahami dan mengembangkan soal-soal. Tujuan studi ini menyiapkan pengetahuan dan keterampilan guru tentang AKM. Berdasarkan analisis situasi dan kondisi lapangan maka digunakan strategi lokakarya. Kegiatan dilakukan dalam 3 langkah yaitu In-1, Out, In-2 berlangsung dalam jaringan secara sinkronus – asinkronus – sinkronus memanfaatkan media komunikasi populer berupa zoom meeting, whatsapps, google drive dan google form setara dengan 32 jam. Lokakarya dikhususkan untuk mengembangkan soal-soal bidang studi mata pelajaran sesuai model AKM untuk mengukur literasi teks informasi. Hasil kegiatan menunjukkan para guru di lapangan masih memerlukan pengetahuan lebih banyak untuk dapat mengembangkan soal-soal model AKM, memerlukan keterampilan tambahan cara-cara menganalisis soal menggunakan teori tes klasik dan modern. Pengetahuan dan keterampilan tersebut penting untuk menemukan kelompok siswa yang memerlukan intervensi khusus, berkemampuan dasar, cakap, dan mahir. Selanjutnya, dapat mengambil tindakan perbaikan dan atau pengayaan pembelajaran pada masing-masing kelompok

The independent learning policy on minimum competency assessment (MCA) is not intended to determine graduation but is the basis for improving the quality of education. Students will be measured in terms of understanding content, process, and context to measure numeracy, fiction, and information texts literacies. Students must be familiarized with various models of MCA items. The problems identified were the readiness and skills of the teachers to understand and develop the questions. The purpose of this study is to prepare teachers' knowledge and skills about MCA. The workshop strategy was used do to based on the analysis of the situation and field conditions. The activity is carried out in 3 steps, i.e., In-1, Out, and In-2 equivalent to 32 hours. They take place in a synchronous - asynchronous - synchronous network using popular communication media, i.e., zoom meetings, whatsapps, google drive and google forms. The workshop is devoted to developing questions in the field of subject according to the AKM model to measure information text literacy. The results of the activity show that teachers still need more knowledge to be able to develop MCA model questions, requiring additional skills in ways of analyzing items using classical and modern test theory. Both are important to identify four groups of students who require special intervention, have basic, good and excelent skills. Furthermore, teachers can take corrective actions and or enrich learning in each group

Keywords

minimum competence assessment; information text literacy; workshop.

Full Text:

PDF

References

Balitbang dan Perbukuan Pusmenjar. 2021. Kebijakan Asesmen Nasional Tahun 2021. Makalah Webinar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 22 Maret 2021. Diunduh melalui http://ditpsd.kemdikbud.go.id/upload/filemanager/download/Webinar%20Asesmen%20Nasional%20%20220321%20-Fin%20(1).pdf

Biro Kerja Sama dan Humas Kemdikbud. (2020). Asesmen Nasional Sebagai Penanda Perubahan Paradigma Evaluasi Pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 07 Oktober 2020. Diakses melalui https://www.kemdikbud.go.id/

Crocker, L. & Algina, J. 2008. Introduction to Classical and Modern Test Theory. Ohio, US: Cangage Learning

Fanani, M.Z. 2018. Strategi Pengembangan Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) dalam Kurikulum 2013. Edudeena, 2(1), 57–76. https://doi.org/10.30762/ed.v2i1.582

Gea, R.W. 2019. Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Analisis Soal Melalui In House Training di Sekolah Binaan. EDUMEDIA Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 3(1): 42-49. Diakses melalui http://jurnal.unka.ac.id/index.php/fkip/article/view/281/pdf

Hadimulyono, H., Istiyati, S., Atomojo, IRW, & Ardiansyah, R. 2019. Kompetensi Guru dalam Menyusun Soal Higher Order Thinking Skilss (HOTS) Berbasis Critical Thinking Sesuai Kurikulum 2013 untuk Mengakselerasi Education 4.0. jurnal.uns.ac.id. 7(2):108-111. https://jurnal.uns.ac.id/JPD/article/download/44450/28126

Iskandar & Senam, 2015. Studi Kemampuan Guru Kimia Lulusan UNY dalam Mengembangkan Soal UAS Berbasis HOT, Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 1(1):65-72. DOI: https://doi.org/10.21831/jipi.v1i1.4533

Kemendikbud. 2017. Panduan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mujiyem, 2019. Peningkatan Kemampuan Guru Kelas IV dalam Membuat Soal HOTS Melalui Workshop. Jurnal Sosialita. 11(1):45-56. https://journal.upy.ac.id

Permendikbud RI, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repuplik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019. Tentang Penyelenggaraan Ujian yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan ujian Nasional. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1590. Diakses melalui https://drive.google.com/file/d/1hNZpEsiE-NWuQgkJsheocGE8Y3kd7bLM/view

Pusmenjar. 2020a. Desain pengembangan Soal AKM. Jakarta: Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pusmenjar. 2020b. AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran. Jakarta: Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pusmenjar. 2021. Asesmen Nasional – Lembar Tanya Jawab. Jakarta: Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Rakhmayani, R & Hamdu, G. 2021. Kemampuan Guru Sekolah Dasar dalam Mengembangkan Soal Tes Berpikir Kritis Berbasis ESD. Mimbar PGSD Undiksha. 9(2): DOI: http://dx.doi.org/10.23887/jjpgsd.v9i2.35296

Sukmawati, Muchtar, & Bakhtiar. 2020. Kemampuan Guru dalam Memahami dan Menyusun Soal Higher Order Thinking Skilss (HOTS) Bentuk Uraian pada Sekolah Menengah Tingkat Pertama. Supremasi. 15(2): DOI: https://doi.org/10.26858/supremasi.v15i2.19752

Sulastri. 2019. Meningkatkan Kemampuan Guru Kelas dalam Menyusun Soal-Soal HOTS Melalui Bimbingan Individual pada SDN Karangtengah 4 Ngawi Tahun Pelajaran 2017/2018. Inspirator Guru, 97 – 108. http://publikasijurnalilmiah.com/wp-content/uploads/2019/11/Volume-1-Nomor-1_9.pdf

Surat Edaran Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 1 Tahun 2020. Tentang Kebijakan Merdeka Belajar dalam Penentuan Kelulusan Peserta didik dan Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2020/2021.

Surat Edaran Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Peniadaan Ujian Nasional dan ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid) 19.

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 430. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 430. Diakses melalui https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/43920/uu-no-20-tahun-2003#:~:text=Dalam%20UU%20ini%20diatur%20mengenai,bahasa%20pengantar%3B%20dan%20wajib%20belajar


View Counter: Abstract - 349 and PDF - 444

Refbacks

  • There are currently no refbacks.