Pengaruh Penambahan Serbuk Gergaji Kayu Jati (Tectona Grandis L.F.) pada Mortar Semen Ditinjau Dari Kuat Tekan dan Daya Serap Air

Hery Suroso(1),


(1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

Abstract

Abstract: Due to the fact that the price of materials of  building becomes more expensive,  while the larger waste of industrial foresty can not be used optimally yet,  thus it is  necessary to make a research in terms the use of waste process of forestry industries,  especially waste of saw dust as content material in cement mortar.  It is expected to obtion benefits such as increasing additional and  useful  values of material, diversity  of  constructional  material  types, promoting  material existence and much less  overcoming negative effect  wood industrial  waste.  Cement mortar with mixture  of saw dust relatively has low heat and electrical conductivity,  has isolator characteristic and good acoustic, so this material is compatible for soundproof  room.  In this research, morlar was made from Muntilan sand,  Nusantara  Cement type I and Teak wood dust (Tectona Grandis L.F.) which  comes  from  saw  wood industries in Sarip  village's, subdistrict  in Wirosari, Grobogan Regency, Purwodadi. Object experiment that already has made from this research shape is cube,
size of 50X50X50 mm3. The result shows that spread values in the field was 95% - 103.5% with w/c value which  resulted  (from  0%-20% saw dust to the weight of sand and weight of cement) continued between 1.05- 1.10.  The decreasing of stress mortar cement is subtitute weight of  sand from 0% up to 20% saw dust, from 128. 740 kg/cm2 becomes 15. 279 kg/cm2, while the stress mortar cement is substitute with weight of cement from 0% up to 20% saw dust from  113.84 kg/cm2 becomes 45. 070kglcm2. The  increasing  water absorption mortar cement is  substitute  weight  of sand from 0% up to 20% saw dust from 9.569% becomes 46.481% while water absorption mortar cement is  substitute weight of cement from  0% up to  20% saw dust  from  11.013%  becomes 16.015%.


Abstrak: Melihat kenyataan bahwa semakin mahalnya harga bangunan, sementara limbah industri kehutanan yang begitu besar belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan, maka perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah pemanfaatan limbah industri kehutanan, khususnya limbah serbuk gergaji sebagai isian pada mortarv semen. Dengan pemanfaatan tersebut diharapkan diperoleh keuntungan antara lain meningkatkan nilai tambah dan nilai guna bahan, diversifikasi jenis bahan konstruksi, menunjang pengadaan bahan dan sedikit banyak dapat mengatasi dampak negatif limbah industri kayu. Mortar semen dengan bahan campuran serbuk gergaji memiliki daya hantar panas dan listrik yang relatif rendah, mempunyai sifat isolasi dan akustik yang baik sehingga bahan ini cocok untuk ruang kedap suara. Pada penelitian ini mortar dibuat dari pasir Mutilan, Semen Nusantara type 1 dan serbuk gergaji kayu jati (Tectona grandis L.F.) yang didatangkan dari pabrik penggergajian kayu di Desa Sarip Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan, Purwodadi. Benda uji yang dibuat dalam penelitian ini berbentuk kubus dengan ukuran 50X50X50 mm3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sebar dilapangan sebesar 95% - 103% dengan nilai fas yang dihasilkan (dari 0% hingga 20% serbuk gergaji terhadap berat pasir dan berat semen) berturut-turut bernilai antara 1,05 - 1,10. Penurunan nilai kuat tekan mortar semen substitusi berat pasir dari 0% hingga 20% serbuk gergaji dari 128,740 kg/cm2 menjadi 15,279 kg/cm2 sedangkan nilai kuat tekan mortar semen substitusi berat semen dari 0% hingga 20% serbuk gergaji dari 113,84 kg/cm2 menjadi 455,070 kg/cm2. Peningkatan daya serap air mortar semen substitusi berat pasir dari 0% hingga 20% serbuk gergaji dari 9,569% menjadi 46,481 % sedangkan nilai daya serap air mortar semen substitusi berat semen dari 0% hingga 20 % serbuk gergaji dari 11,013 % menjadi 16,015 %

Keywords

saw dust mortar stress water absorption serbuk gergaji mortar kuat tekan daya serap air

Full Text:

PDF

References

Amalia 0., 2001. Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji Kayu Jati menjadi Karbon Aktif dengan Aktifator Kaporit. Laporan Penelitian tidak diterbitkan. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UNDIP, Semarang:

lndustri Kehutanan di Indonesia. 1991. Jakarta: Departeman Kehutanan dan PT. Herzal Agrakarya Pratama.

lsmeddiyanto. 1998. Penelitian Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Jati (Tectona Grandis L-F) untuk Bata Beton. Tugas Akhir tidak diterbitkan. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, UGM, Yogyakarta.

Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia. 1961. Bandung: Direktorat Jenderal Ciptakarya DPU.

Supada Albert, dkk.. 2004. Altematif Pemanfaatan Serbuk Gergaji. Surakaita: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Pertanian UNS.

Bintang T.. 2005. Karekteristik Mekanik Mortar dengan Bahan Tambah Serbuk Kaea. Tugas Akhir tidak diterbitkan. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, UGM, Yogyakarta.

Tjokrodimuljo K.. 1996. Teknologi Beton. Yogyakarta: Nafiri.

Wirjomartono S.. 1991. Kayu untuk Struktur. Yogyakarta: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.